Senin, 28 Desember 2009

Pemanasan global


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

Penyebab pemanasan global

Efek rumah kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F)dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.

Efek umpan balik
Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat).[3] Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat.[3]

Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es.[4] Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.

Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.

Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.[5]

Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini.[6] Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960,[7] yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.[8][9]

Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000.[10] Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang remeh.[11] Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.

Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat "keterangan" dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat "keterangannya" selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemansan global.[12][13] Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.[14]

Peternakan (konsumsi daging)
Dalam laporan terbaru, Fourth Assessment Report, yang dikeluarkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), satu badan PBB yang terdiri dari 1.300 ilmuwan dari seluruh dunia, terungkap bahwa 90% aktivitas manusia selama 250 tahun terakhir inilah yang membuat planet kita semakin panas. Sejak Revolusi Industri, tingkat karbon dioksida beranjak naik mulai dari 280 ppm menjadi 379 ppm dalam 150 tahun terakhir. Tidak main-main, peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer Bumi itu tertinggi sejak 650.000 tahun terakhir!

IPCC juga menyimpulkan bahwa 90% gas rumah kaca yang dihasilkan manusia, seperti karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida, khususnya selama 50 tahun ini, telah secara drastis menaikkan suhu Bumi. Sebelum masa industri, aktivitas manusia tidak banyak mengeluarkan gas rumah kaca, tetapi pertambahan penduduk, pembabatan hutan, industri peternakan, dan penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer bertambah banyak dan menyumbang pada pemanasan global.[15]

Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi dan berubahnya sistem iklim di bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia.


Khusus untuk mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan Panel Antarpemerintah Tentang Perubahan Iklim atau disebut International Panel on Climate Change (IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti-peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru yang berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat kesimpulan dari laporan dan penemuan- penemuan baru yang berhasil dikumpulkan, kemudian membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut .

Salah satu hal pertama yang mereka temukan adalah bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah kontributor terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, pembangkit tenaga listrik, serta pembabatan hutan.

Tetapi, menurut Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, "industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). " Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia! [16][17][18]

Sektor peternakan telah menyumbang 9 persen karbon dioksida, 37 persen gas metana (mempunyai efek pemanasan 72 kali lebih kuat dari CO2 dalam jangka 20 tahun, dan 23 kali dalam jangka 100 tahun), serta 65 persen dinitrogen oksida (mempunyai efek pemanasan 296 kali lebih lebih kuat dari CO2). Peternakan juga menimbulkan 64 persen amonia yang dihasilkan karena campur tangan manusia sehingga mengakibatkan hujan asam. [19]

Peternakan juga telah menjadi penyebab utama dari kerusakan tanah dan polusi air. Saat ini peternakan menggunakan 30 persen dari permukaan tanah di Bumi, dan bahkan lebih banyak lahan serta air yang digunakan untuk menanam makanan ternak.

Menurut laporan Bapak Steinfeld, pengarang senior dari Organisasi Pangan dan Pertanian, Dampak Buruk yang Lama dari Peternakan - Isu dan Pilihan Lingkungan (Livestock's Long Shadow-Environmental Issues and Options), peternakan adalah "penggerak utama dari penebangan hutan .... kira-kira 70 persen dari bekas hutan di Amazon telah dialih-fungsikan menjadi ladang ternak. [20]

Selain itu, ladang pakan ternak telah menurunkan mutu tanah. Kira-kira 20 persen dari padang rumput turun mutunya karena pemeliharaan ternak yang berlebihan, pemadatan, dan erosi. Peternakan juga bertanggung jawab atas konsumsi dan polusi air yang sangat banyak. Di Amerika Serikat sendiri, trilyunan galon air irigasi digunakan untuk menanam pakan ternak setiap tahunnya. Sekitar 85 persen dari sumber air bersih di Amerika Serikat digunakan untuk itu. Ternak juga menimbulkan limbah biologi berlebihan bagi ekosistem.

Konsumsi air untuk menghasilkan satu kilo makanan dalam pertanian pakan ternak di Amerika Serikat
1 kg daging Air (liter)
Daging sapi 1.000.000
Babi 3.260
Ayam 12.665
Kedelai 2.000
Beras 1.912
Kentang 500
Gandum 200
Slada 180


Selain kerusakan terhadap lingkungan dan ekosistem, tidak sulit untuk menghitung bahwa industri ternak sama sekali tidak hemat energi. Industri ternak memerlukan energi yang berlimpah untuk mengubah ternak menjadi daging di atas meja makan orang. Untuk memproduksi satu kilogram daging, telah menghasilkan emisi karbon dioksida sebanyak 36,4 kilo. Sedangkan untuk memproduksi satu kalori protein, kita hanya memerlukan dua kalori bahan bakar fosil untuk menghasilkan kacang kedelai, tiga kalori untuk jagung dan gandum; akan tetapi memerlukan 54 kalori energi minyak tanah untuk protein daging sapi!

Itu berarti kita telah memboroskan bahan bakar fosil 27 kali lebih banyak hanya untuk membuat sebuah hamburger daripada konsumsi yang diperlukan untuk membuat hamburger dari kacang kedelai!

Dengan menggabungkan biaya energi, konsumsi air, penggunaan lahan, polusi lingkungan, kerusakan ekosistem, tidaklah mengherankan jika satu orang berdiet daging dapat memberi makan 15 orang berdiet tumbuh-tumbuhan atau lebih.


Marilah sekarang kita membahas apa saja yang menjadi sumber gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.

Anda mungkin penasaran bagian mana dari sektor peternakan yang menyumbang emisi gas rumah kaca. Berikut garis besarnya menurut FAO:[21]

1. Emisi karbon dari pembuatan pakan ternak

a. Penggunaan bahan bakar fosil dalam pembuatan pupuk menyumbang 41 juta ton CO2 setiap tahunnya

b. Penggunaan bahan bakar fosil di peternakan menyumbang 90 juta ton CO2 per tahunnya (misal diesel atau LPG)

c. Alih fungsi lahan yang digunakan untuk peternakan menyumbang 2,4 milyar ton CO2 per tahunnya, termasuk di sini lahan yang diubah untuk merumput ternak, lahan yang diubah untuk menanam kacang kedelai sebagai makanan ternak, atau pembukaan hutan untuk lahan peternakan

d. Karbon yang terlepas dari pengolahan tanah pertanian untuk pakan ternak (misal jagung, gandum, atau kacang kedelai) dapat mencapai 28 juta CO2 per tahunnya. Perlu Anda ketahui, setidaknya 80% panen kacang kedelai dan 50% panen jagung di dunia digunakan sebagai makanan ternak.7

e. Karbon yang terlepas dari padang rumput karena terkikis menjadi gurun menyumbang 100 juta ton CO2 per tahunnya

2. Emisi karbon dari sistem pencernaan hewan

a. Metana yang dilepaskan dalam proses pencernaan hewan dapat mencapai 86 juta ton per tahunnya.

b. Metana yang terlepas dari pupuk kotoran hewan dapat mencapai 18 juta ton per tahunnya.

3. Emisi karbon dari pengolahan dan pengangkutan daging hewan ternak ke konsumen

a. Emisi CO2 dari pengolahan daging dapat mencapai puluhan juta ton per tahun.

b. Emisi CO2 dari pengangkutan produk hewan ternak dapat mencapai lebih dari 0,8 juta ton per tahun.


Dari uraian di atas, Anda bisa melihat besaran sumbangan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari tiap komponen sektor peternakan. Di Australia, emisi gas rumah kaca dari sektor peternakan lebih besar dari pembangkit listrik tenaga batu bara. Dalam kurun waktu 20 tahun, sektor peternakan Australia menyumbang 3 juta ton metana setiap tahun (setara dengan 216 juta ton CO2), sedangkan sektor pembangkit listrik tenaga batu bara menyumbang 180 juta ton CO2 per tahunnya.

Tahun lalu, penyelidik dari Departemen Sains Geofisika (Department of Geophysical Sciences) Universitas Chicago, Gidon Eshel dan Pamela Martin, juga menyingkap hubungan antara produksi makanan dan masalah lingkungan. Mereka mengukur jumlah gas rumah kaca yang disebabkan oleh daging merah, ikan, unggas, susu, dan telur, serta membandingkan jumlah tersebut dengan seorang yang berdiet vegan.

Mereka menemukan bahwa jika diet standar Amerika beralih ke diet tumbuh-tumbuhan, maka akan dapat mencegah satu setengah ton emisi gas rumah kaca ektra per orang per tahun. Kontrasnya, beralih dari sebuah sedan standar seperti Toyota Camry ke sebuah Toyota Prius hibrida menghemat kurang lebih satu ton emisi CO2.

Mengukur pemanasan global

Pada awal 1896, para ilmuan beranggapan bahwa membakar bahan bakar fosil akan mengubah komposisi atmosfer dan dapat meningkatkan temperatur rata-rata global. Hipotesis ini dikonfirmasi tahun 1957 ketika para peneliti yang bekerja pada program penelitian global yaitu International Geophysical Year, mengambil sampel atmosfer dari puncak gunung Mauna Loa di Hawai.

Hasil pengukurannya menunjukkan terjadi peningkatan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer. Setelah itu, komposisi dari atmosfer terus diukur dengan cermat. Data-data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa memang terjadi peningkatan konsentrasi dari gas-gas rumah kaca di atmosfer.

Para ilmuan juga telah lama menduga bahwa iklim global semakin menghangat, tetapi mereka tidak mampu memberikan bukti-bukti yang tepat. Temperatur terus bervariasi dari waktu ke waktu dan dari lokasi yang satu ke lokasi lainnya. Perlu bertahun-tahun pengamatan iklim untuk memperoleh data-data yang menunjukkan suatu kecenderungan (trend) yang jelas. Catatan pada akhir 1980-an agak memperlihatkan kecenderungan penghangatan ini, akan tetapi data statistik ini hanya sedikit dan tidak dapat dipercaya.

Stasiun cuaca pada awalnya, terletak dekat dengan daerah perkotaan sehingga pengukuran temperatur akan dipengaruhi oleh panas yang dipancarkan oleh bangunan dan kendaraan dan juga panas yang disimpan oleh material bangunan dan jalan. Sejak 1957, data-data diperoleh dari stasiun cuaca yang terpercaya (terletak jauh dari perkotaan), serta dari satelit. Data-data ini memberikan pengukuran yang lebih akurat, terutama pada 70 persen permukaan planet yang tertutup lautan. Data-data yang lebih akurat ini menunjukkan bahwa kecenderungan menghangatnya permukaan Bumi benar-benar terjadi. Jika dilihat pada akhir abad ke-20, tercatat bahwa sepuluh tahun terhangat selama seratus tahun terakhir terjadi setelah tahun 1980, dan tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990, dengan 1998 menjadi yang paling panas.

Dalam laporan yang dikeluarkannya tahun 2001, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa temperatur udara global telah meningkat 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit) sejak 1861. Panel setuju bahwa pemanasan tersebut terutama disebabkan oleh aktivitas manusia yang menambah gas-gas rumah kaca ke atmosfer. IPCC memprediksi peningkatan temperatur rata-rata global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.

IPCC panel juga memperingatkan, bahwa meskipun konsentrasi gas di atmosfer tidak bertambah lagi sejak tahun 2100, iklim tetap terus menghangat selama periode tertentu akibat emisi yang telah dilepaskan sebelumnya. karbon dioksida akan tetap berada di atmosfer selama seratus tahun atau lebih sebelum alam mampu menyerapnya kembali. [22]

Jika emisi gas rumah kaca terus meningkat, para ahli memprediksi, konsentrasi karbondioksioda di atmosfer dapat meningkat hingga tiga kali lipat pada awal abad ke-22 bila dibandingkan masa sebelum era industri. Akibatnya, akan terjadi perubahan iklim secara dramatis. Walaupun sebenarnya peristiwa perubahan iklim ini telah terjadi beberapa kali sepanjang sejarah Bumi, manusia akan menghadapi masalah ini dengan risiko populasi yang sangat besar.

Model iklim
Para ilmuan telah mempelajari pemanasan global berdasarkan model-model computer berdasarkan prinsip-prinsip dasar dinamikan fluida, transfer radiasi, dan proses-proses lainya, dengan beberapa penyederhanaan disebabkan keterbatasan kemampuan komputer. Model-model ini memprediksikan bahwa penambahan gas-gas rumah kaca berefek pada iklim yang lebih hangat.[23] Walaupun digunakan asumsi-asumsi yang sama terhadap konsentrasi gas rumah kaca di masa depan, sensitivitas iklimnya masih akan berada pada suatu rentang tertentu.

Dengan memasukkan unsur-unsur ketidakpastian terhadap konsentrasi gas rumah kaca dan pemodelan iklim, IPCC memperkirakan pemanasan sekitar 1.1 °C hingga 6.4 °C (2.0 °F hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Model-model iklim juga digunakan untuk menyelidiki penyebab-penyebab perubahan iklim yang terjadi saat ini dengan membandingkan perubahan yang teramati dengan hasil prediksi model terhadap berbagai penyebab, baik alami maupun aktivitas manusia.

Model iklim saat ini menghasilkan kemiripan yang cukup baik dengan perubahan temperature global hasil pengamatan selama seratus tahun terakhir, tetapi tidak mensimulasi semua aspek dari iklim.[24] Model-model ini tidak secara pasti menyatakan bahwa pemanasan yang terjadi antara tahun 1910 hingga 1945 disebabkan oleh proses alami atau aktivitas manusia; akan tetapi; mereka menunjukkan bahwa pemanasan sejak tahun 1975 didominasi oleh emisi gas-gas yang dihasilkan manusia.

Sebagian besar model-model iklim, ketika menghitung iklim di masa depan, dilakukan berdasarkan skenario-skenario gas rumah kaca, biasanya dari Laporan Khusus terhadap Skenario Emisi (Special Report on Emissions Scenarios / SRES) IPCC. Yang jarang dilakukan, model menghitung dengan menambahkan simulasi terhadap siklus karbon; yang biasanya menghasilkan umpan balik yang positif, walaupun responnya masih belum pasti (untuk skenario A2 SRES, respon bervariasi antara penambahan 20 dan 200 ppm CO2). Beberapa studi-studi juga menunjukkan beberapa umpan balik positif.[25][26][27]

Pengaruh awan juga merupakan salah satu sumber yang menimbulkan ketidakpastian terhadap model-model yang dihasilkan saat ini, walaupun sekarang telah ada kemajuan dalam menyelesaikan masalah ini. [28] Saat ini juga terjadi diskusi-diskusi yang masih berlanjut mengenai apakah model-model iklim mengesampingkan efek-efek umpan balik dan tak langsung dari variasi Matahari.

Dampak pemanasan global
Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.

Iklim Mulai Tidak Stabil
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.

Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini)[29]. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

Peningkatan permukaan laut
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.

Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.

Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.

Suhu global cenderung meningkat
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

Gangguan ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

Dampak sosial dan politik
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.

Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq Aedes Agipty), Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adala organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstreem ini. hal ini juga akan berdampak perubahan iklim (Climat change)yang bis berdampak kepada peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang / kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu)

Gradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.


Perdebatan tentang pemanasan global

Tidak semua ilmuwan setuju tentang keadaan dan akibat dari pemanasan global. Beberapa pengamat masih mempertanyakan apakah temperatur benar-benar meningkat. Yang lainnya mengakui perubahan yang telah terjadi tetapi tetap membantah bahwa masih terlalu dini untuk membuat prediksi tentang keadaan di masa depan. Kritikan seperti ini juga dapat membantah bukti-bukti yang menunjukkan kontribusi manusia terhadap pemanasan global dengan berargumen bahwa siklus alami dapat juga meningkatkan temperatur. Mereka juga menunjukkan fakta-fakta bahwa pemanasan berkelanjutan dapat menguntungkan di beberapa daerah.

Para ilmuwan yang mempertanyakan pemanasan global cenderung menunjukkan tiga perbedaan yang masih dipertanyakan antara prediksi model pemanasan global dengan perilaku sebenarnya yang terjadi pada iklim. Pertama, pemanasan cenderung berhenti selama tiga dekade pada pertengahan abad ke-20; bahkan ada masa pendinginan sebelum naik kembali pada tahun 1970-an. Kedua, jumlah total pemanasan selama abad ke-20 hanya separuh dari yang diprediksi oleh model. Ketiga, troposfer, lapisan atmosfer terendah, tidak memanas secepat prediksi model. Akan tetapi, pendukung adanya pemanasan global yakin dapat menjawab dua dari tiga pertanyaan tersebut.

Kurangnya pemanasan pada pertengahan abad disebabkan oleh besarnya polusi udara yang menyebarkan partikulat-partikulat, terutama sulfat, ke atmosfer. Partikulat ini, juga dikenal sebagai aerosol, memantulkan sebagian sinar matahari kembali ke angkasa luar. Pemanasan berkelanjutan akhirnya mengatasi efek ini, sebagian lagi karena adanya kontrol terhadap polusi yang menyebabkan udara menjadi lebih bersih.

Keadaan pemanasan global sejak 1900 yang ternyata tidak seperti yang diprediksi disebabkan penyerapan panas secara besar oleh lautan. Para ilmuan telah lama memprediksi hal ini tetapi tidak memiliki cukup data untuk membuktikannya. Pada tahun 2000, U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) memberikan hasil analisa baru tentang temperatur air yang diukur oleh para pengamat di seluruh dunia selama 50 tahun terakhir. Hasil pengukuran tersebut memperlihatkan adanya kecenderungan pemanasan: temperatur laut dunia pada tahun 1998 lebih tinggi 0,2 derajat Celsius (0,3 derajat Fahrenheit) daripada temperatur rata-rata 50 tahun terakhir, ada sedikit perubahan tetapi cukup berarti.[29]

Pertanyaan ketiga masih membingungkan. Satelit mendeteksi lebih sedikit pemanasan di troposfer dibandingkan prediksi model. Menurut beberapa kritikus, pembacaan atmosfer tersebut benar, sedangkan pengukuran atmosfer dari permukaan Bumi tidak dapat dipercaya. Pada bulan Januari 2000, sebuah panel yang ditunjuk oleh National Academy of Sciences untuk membahas masalah ini mengakui bahwa pemanasan permukaan Bumi tidak dapat diragukan lagi. Akan tetapi, pengukuran troposfer yang lebih rendah dari prediksi model tidak dapat dijelaskan secara jelas.


Pengendalian pemanasan global

Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat sebesar 1 persen per-tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan.

Kerusakan yang parah dapat diatasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.

Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.

Menghilangkan karbon
ara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.

Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan (lihat Enhanced Oil Recovery). Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, di mana karbon dioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.

Salah satu sumber penyumbang karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada saat itu, batubara menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbon dioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbon dioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, bahkan tidak melepas karbon dioksida sama sekali.


Persetujuan internasional
Kerjasama internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan gas-gas rumah kaca. Di tahun 1992, pada Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil, 150 negara berikrar untuk menghadapi masalah gas rumah kaca dan setuju untuk menterjemahkan maksud ini dalam suatu perjanjian yang mengikat. Pada tahun 1997 di Jepang, 160 negara merumuskan persetujuan yang lebih kuat yang dikenal dengan Protokol Kyoto.

Perjanjian ini, yang belum diimplementasikan, menyerukan kepada 38 negara-negara industri yang memegang persentase paling besar dalam melepaskan gas-gas rumah kaca untuk memotong emisi mereka ke tingkat 5 persen di bawah emisi tahun 1990. Pengurangan ini harus dapat dicapai paling lambat tahun 2012. Pada mulanya, Amerika Serikat mengajukan diri untuk melakukan pemotongan yang lebih ambisius, menjanjikan pengurangan emisi hingga 7 persen di bawah tingkat 1990; Uni Eropa, yang menginginkan perjanjian yang lebih keras, berkomitmen 8 persen; dan Jepang 6 persen. Sisa 122 negara lainnya, sebagian besar negara berkembang, tidak diminta untuk berkomitmen dalam pengurangan emisi gas.

Akan tetapi, pada tahun 2001, Presiden Amerika Serikat yang baru terpilih, George W. Bush mengumumkan bahwa perjanjian untuk pengurangan karbon dioksida tersebut menelan biaya yang sangat besar. Ia juga menyangkal dengan menyatakan bahwa negara-negara berkembang tidak dibebani dengan persyaratan pengurangan karbon dioksida ini. Kyoto Protokol tidak berpengaruh apa-apa bila negara-negara industri yang bertanggung jawab menyumbang 55 persen dari emisi gas rumah kaca pada tahun 1990 tidak meratifikasinya. Persyaratan itu berhasil dipenuhi ketika tahun 2004, Presiden Rusia Vladimir Putin meratifikasi perjanjian ini, memberikan jalan untuk berlakunya perjanjian ini mulai 16 Februari 2005.

Banyak orang mengkritik Protokol Kyoto terlalu lemah. Bahkan jika perjanjian ini dilaksanakan segera, ia hanya akan sedikit mengurangi bertambahnya konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer. Suatu tindakan yang keras akan diperlukan nanti, terutama karena negara-negara berkembang yang dikecualikan dari perjanjian ini akan menghasilkan separuh dari emisi gas rumah kaca pada 2035. Penentang protokol ini memiliki posisi yang sangat kuat. Penolakan terhadap perjanjian ini di Amerika Serikat terutama dikemukakan oleh industri minyak, industri batubara dan perusahaan-perusahaan lainnya yang produksinya tergantung pada bahan bakar fosil. Para penentang ini mengklaim bahwa biaya ekonomi yang diperlukan untuk melaksanakan Protokol Kyoto dapat menjapai 300 milyar dollar AS, terutama disebabkan oleh biaya energi. Sebaliknya pendukung Protokol Kyoto percaya bahwa biaya yang diperlukan hanya sebesar 88 milyar dollar AS dan dapat lebih kurang lagi serta dikembalikan dalam bentuk penghematan uang setelah mengubah ke peralatan, kendaraan, dan proses industri yang lebih effisien.

Pada suatu negara dengan kebijakan lingkungan yang ketat, ekonominya dapat terus tumbuh walaupun berbagai macam polusi telah dikurangi. Akan tetapi membatasi emisi karbon dioksida terbukti sulit dilakukan. Sebagai contoh, Belanda, negara industrialis besar yang juga pelopor lingkungan, telah berhasil mengatasi berbagai macam polusi tetapi gagal untuk memenuhi targetnya dalam mengurangi produksi karbon dioksida.

Setelah tahun 1997, para perwakilan dari penandatangan Protokol Kyoto bertemu secara reguler untuk menegoisasikan isu-isu yang belum terselesaikan seperti peraturan, metode dan pinalti yang wajib diterapkan pada setiap negara untuk memperlambat emisi gas rumah kaca. Para negoisator merancang sistem di mana suatu negara yang memiliki program pembersihan yang sukses dapat mengambil keuntungan dengan menjual hak polusi yang tidak digunakan ke negara lain. Sistem ini disebut perdagangan karbon. Sebagai contoh, negara yang sulit meningkatkan lagi hasilnya, seperti Belanda, dapat membeli kredit polusi di pasar, yang dapat diperoleh dengan biaya yang lebih rendah. Rusia, merupakan negara yang memperoleh keuntungan bila sistem ini diterapkan. Pada tahun 1990, ekonomi Rusia sangat payah dan emisi gas rumah kacanya sangat tinggi. Karena kemudian Rusia berhasil memotong emisinya lebih dari 5 persen di bawah tingkat 1990, ia berada dalam posisi untuk menjual kredit emisi ke negara-negara industri lainnya, terutama mereka yang ada di Uni Eropa.


sumber : http://id.wikipedia.org

PERINGATAN HARI MENANAM POHON INDONESIA DAN BULAN MENANAM POHON NASIONAL


Terjadinya degradasi hutan di Daerah Aliran Sungai (DAS) terutama dibagian hulu telah menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti terjadinya banjir, kekeringan, tanah longsor, dsb. Untuk menanggulangi hal tersebut, perlu dilakukan upaya pemulihan dan peningkatan fungsi hutan, baik di hutan lindung, hutan konservasi, hutan produksi, maupun kontribusi yang nyata terhadap pemanasan global.
Upaya memulihkan kerusakan hutan dan lahan dilaksanakan melalui Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dengan melibatkan masyarakat secara terpadu antara lain melalui gerakan menanam secara massal oleh masyarakat luas sebagai bentuk kesadaran dan kepedulian terhadap upaya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan.

Dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Pohon Nasional, telah dilakukan penanaman pohon oleh Bapak Presiden RI dan Ibu Ani Bambang Yudhoyono di dukuh Pasir Malang, Desa Cimerang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat yang berada di DAS Citarum pada tanggal 8 Desember 2009. Acara tersebut dilanjutkan dengan peninjauan pameran.

Pada kesempatan itu Presiden memberikan mandat kepada kita semua yang isinya antara lain agar setiap penduduk minimal menanam satu pohon pada tahun 2009 yang selanjutnya dikenal dengan One Man One Tree (OMOT).

Berdasarkan hasil/prestasi yang telah dicapai oleh segenap lapisan masyarakat Indonesia dalam tanam menanam pohon melalui Aksi Penanaman Serentak dan Gerakan Perempuan Tanam Pohon sejak tahun 2007, maka terbitlah Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008 telah ditetapkan bahwa tanggal 28 Nopember sebagi Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan bulan Desember sebagai bulan Menanam Nasional.

Prestasi yang dicapai dalam Aksi Penanaman Serentak dan Gerakan Perempuan Tanam Pohon sejak tahun 2007, yaitu:

a. Aksi Penanaman Serentak:

*
Tahun 2007 : Terealisasi penanaman sejumlah 86.989.425 batang dari rencanan 79.000.000 batang.
*
Tahun 2008 : Terealisasi penanaman sejumlah 108.947.048 batang dari rencana 100.000.000 batang.

b. Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon:

*
Tahun 2007 : Terealisasi penanaman sejumlah 14.142.505 batang dari rencana 10.000.000 batang.
*
Tahun 2008 : Terealisasi penanaman sejumlah 5.157.538 batang dari rencana 5.000.000 batang.

Memperhatikan amanat Presiden RI dimaksud, maka sesuai dengan jumlah penduduk yang ada, diharapkan pada tahun 2009 dapat tertanam 230 juta batang pohon yang dimulai 1 Februari 2009 sampai dengan akhir Desember 2009.

Sumber: Ditjen RLPS, 2009

Selasa, 13 Oktober 2009

PANDUAN CARA PENYUNTIKAN GAHARU TEKNIK SPIRAL

Berdasarkan hasil penelitian para ahli, terdapat 17 tumbuhan yang dapat menghasilkan gaharu yaitu Aetoxylon sympetalum, Aquilaria hirta, A. malaccensis, A. microcarpa, A. filarial, A. beccariana, A. cumingiani, Dalbergia parviflora, Enkleia malaccensis, Excoecaria agallocha, Gonystilus bancanus, G. macrophyllus, Wikstroemia androsaemifolia, W. polyantha, W. tenuiramis, Gyrinops verstegi dan G. cumingiani. Di Kalimantan sendiri terdapat 3 jenis pohon penghasil gaharu yaitu Aquilaria microcarpa, A. beccariana dan A. malaccensis. Para ahli menyebutkan bahwa gaharu yang dihasilkan dari pohon genera Aquilaria memiliki mutu dan harga lebih tinggi dibandingkan dengan genera Gonystilus

Menurut para ahli, terbentuknya gaharu berkaitan dengan proses patologis yang dirangsang oleh adanya luka pada batang patah cabang atau ranting. Luka tersebut menyebabkan pohon terinfeksi oleh penyakit (bakteri, jamur atau virus) yang diduga mengubah pentosan atau selulosa pada kayu menjadi resin atau damar yang merupakan campuran sesquiterpena, dienona dan isopronoid. Resin dan damar hasil kinerja penyakit tersebut terkumpul di dalam rongga sel yang dikenal sebagai gaharu. Semakin lama kinerja penyakit berlangsung, kadar gaharu menjadi semakin tinggi. Selain lamanya kinerja penyakit dalam pembentukan gaharu, juga dipengaruhi oleh kandungan resin atau damar. Kandungan resin atau damar merupakan salah satu parameter dalam pengklafikasian kualitas gaharu. Kandungan resin merupakan persyaratan pokok dalam penentuan kualitas gaharu, karena ada tidaknya resin ini menunjukkan ada tidaknya kandungan gaharu dalam kayu gaharu. Kandungan resin yang semakin tinggi dalam kayu gaharu akan mempunyai kualitas yang semakin tinggi pula. Berdasarkan proses pembentukan gaharu di atas, saat ini gaharu dapat dihasilkan dengan cara rekayasa buatan, yaitu dengan penyuntikan menggunakan microorganisme (jamur).

Oleh karena itu setelah dilakukan percobaan maka hasil yang terbaik untuk mendapatkan resin gaharu dengan melakukan penyuntikan teknik spiral, bahan dan alat yang dibutuhkan adalah :

1. Bor kayu dengan ukuran minimal 10 mm, sesuai dengan diameter batang semakin besar diameternya maka ukuran bor semakin besar, ukuran bor yang biasa digunakan berukuran 13 mm.
2. Genset kapasitas 450 watt atau 900 watt dan alat bor listrik.
3. Spidol permanent sebagai penanda titik bor.
4. Alat ukur meteran untuk mengukur keliling batang dan jarak titik bor satu dengan lainnya.
5. Pinset dan suntikan sesuai ukuran bor.
6. Alkohol 70 % untuk sterilkan alat dan lubang hasil bor kayu.
7. Masker, gunting serta kapas.
8. Lilin lunak, plester atau lakban, untuk menutup lubang bor.
9. Sarung tangan karet dan Inokulan Gaharu.

Proses pengerjaannya dengan mengikuti prosedur dibawah ini :

1. Ukur titik pengeboran awal 1 meter dari permukaan tanah. Beri tanda dengan spidol. Kemudian buat lagi titik pengeboran diatasnya dengan mengeser kearah horizontal sejauh 15 cm dan vertical 15 cm. dengan cara yang sama buatlah titik berikutnya hingga setelah dihubungkan membentuk garis spiral.
2. Ukur lingkaran batang untuk mendapatkan diameter batang. Misalkan lingkaran batang 60 cm, hitung diameternya dengan rumus : Keliling Lingkaran = diameter x 3,14. contoh 60 cm = diameter x 3,14 berarti diameter batang = 60 cm : 3,14 = 19,11 cm.
3. Buat lubang sedalam 1/3 diameter batang pada titik pengeboran yang sudah ditanda dengan spidol. Contoh : Kedalaman lubang bor = diameter batang : 1/3 = 19,11 : 1/3 = 6,4 cm.
4. Bersihkan lubang bor dengan kapas yang sudah dibasuh dengan alcohol.
5. Masukkan inokulan dengan pinset kedalam suntikan yang ujungnya sudah dipotong, kemudian masukkan inokulan kedalam lubang sampai penuh.
6. Tutup lubang yang telah terisi penuh inokulan dengan lilin agar tak ada kontaminan dari mikroba yang lain. Untuk mencegah air merembes permukaan lilin ditutup kembali dengan plester atau lakban.
7. Cek keberhasilan penyuntikan setelah 3 bulan, caranya buka plester dan lilin kemudian kupas sedikit kulit batang, jika batang tampak berwarna coklat kehitam hitaman berarti penyuntikan berhasil. Tutup kembali lubang dengan lilin dan plester.
8. 7 bulan setelah penyuntikan ambil sample dengan mengebor lubang baru 5 cm diatas lubang sebelumnya, jika serbuk hasil bor sudah hitam atau wangi atau sesuai dengan ciri-ciri yang diinginkan maka pohon sudah dapat dipanen jika belum sesuai tutup kembali lubang dengan lilin. Tanda hasil mulai maksimal jika daun gaharu sudah mengering 50 % hal ini biasanya terjadi pada 1,5 tahun sampai 2 tahun setelah penyuntikan tergantung dari besarnya diameter batang, semakin besar diameter batang maka proses mengeringnya daun semakin lama.


sumber : http://mahadi-jalalal.blogspot.com

BUDIDAYA GAHARU

Budi daya tanaman gaharu sudah mulai dilakukan di beberapa tempat, dan menunjukkan prospek yang sangat baik. Pengelolaan tanamannya tidak berbeda dengan tanaman lainnya. Perawatan yang intensif dapat memacu pertumbuhan sehingga seperti di Vietnam sudah bisa dilakukan inokulasi pada tanaman usia 4 (empat) tahun.

Pada panduan pengelolaan tanaman gaharu, biasanya tanaman sudah siap untuk diinokuladi pada usia 6 tahun. Akan tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan usia untuk dapat menghasilkan gaharu. Hal tersebut sangat tergantung dengan diameter tanaman. Sehingga pembuatan lubang inokulasi sejauh lebih kurang 1/3 diamter pohon secara spiral dan vertical dengan spasi yang bervariasi tidak menyebabkan pohon rentan patah.

Perawatan tanaman dengan pemupukan bahan organik sangat disarankan. Sehingga pertumbuhan pohon bisa optimal dan menghasilkan performa batang yang baik. Pemangkasan cabang harus dilakukan untuk memacu pertumbuhan vertikal pohon sehingga diameter pohon dapat berkembang sesuai yang diharapkan dan menghasilkan jaringan batang yang siap untuk dilakukan inokulasi.

Pembuatan jarak tanam pada saat penanaman sangat bervariasi sesuai dengan pola yang akan dikembangkan. Jarak tanam yang cukup rapat seperti 3×1 m cukup ideal untuk membuat kualitas tegakan vertikal. Pelebaran jarak tanam dapat dikompensasi dengan perawatan tanaman yang lebih intensif. Jarak yang cukup lebar seperti 6 x 2 m atau 3 x 3 m memberikan kesempatan untuk mengkombinasi dengan tanaman pertanian sebelum terjadi penutupan tajuk. Beberapa teknis yang dikenalkan bisa dengan monokultur atau dicampur dengan pohon pelindung.

sumber:http://supergaharu.wordpress.com

Budidaya Gaharu, Satu Pohoh Hasilkan Puluhan Juta

Mahalnya harga jual getah dan pohon gaharu saat ini membuat banyak petani Kotabaru mulai tertarik untuk mengembangkan dan membudidayakan pohon gaharu. Selain memiliki harga ekonomis yang tinggi, pohon gaharu juga dapat tumbuh di kawasan hutan tropis. Pengembangan pohon gaharu saat ini tak terlalu banyak dikenal orang. Hanya orang-orang tertentu saja yang sudah mengembangkan dan menanam pohon ini. Padahal, keuntungan dari bisnis pohon gaharu dapat mengubah tingkat kesejahteraan warga hanya dalam waktu beberapa tahun.

Selain dapat tumbuh di kawasan hutan, pohon gaharu juga dapat tumbuh di pekarangan warga. Karena itu sebenarnya warga memiliki banyak kesempatan untuk menanam pohon yang menghasilkan getah wangi ini. Banyaknya getah yang dihasilkan dari pohon gaharu tergantung dari masa tanam dan panen pohon tersebut. Misalnya untuk usia tanam selama 9 sampai 10 tahun, setiap batang pohon mampu menghasilkan sekitar 2 kilogram getah gaharu.

Sementara harga getah gaharu mencapai Rp5-20 juta per kilogram. Harga itu tergantung dari jenis dan kualitas getah gaharu. Untuk getah gaharu yang memiliki kualitas rendah dan berwarna kuning laku dijual Rp5 juta per Kg, sedangkan untuk getah pohon gaharu yang berwarga hitam atau dengan kualitas baik laku dijual Rp15-20 juta per Kg.

Salah seorang petani Kotabaru yang sudah mengembangkan pohon gaharu ini adalah Miran, warga Desa Langkang, Kecamatan Pulau Laut Timur. Menurutnya, untuk menanam pohon gaharu dan menghasilkan banyak getah diperlukan perawatan khusus.

Saat pohon gaharu berumur sekitar 5-8 tahun, pohon yang tumbuh seperti pohon hutan alam itu perlu disuntik dengan obat pemuncul getah. Setiap pohon diperlukan satu ampul dengan harga Rp300 ribu. Miran mengaku, ia sudah menjual sekitar 50 batang pohon gaharu yang masih berumur sekitar 1-3 tahun dengan nilai Rp19 juta. Ia juga telah menanam 500 batang pohon gaharu dengan umur satu tahun lebih dan tinggi sekitar 50 cm.

Karena memiliki sifat tumbuh yang tidak jauh beda dengan tanaman hutan lainnya, setiap hektar lahan dapat ditanam sekitar 500 pohon gaharu dengan jarak tanam sekitar 3-4 kali 6 meter.

Bibit pohon gaharu tersebut ia peroleh dari Samarinda, Kalimantan Timur, yang sebelumnya dikembangkan dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Harga bibit dari Rp7.500 sampai Rp10.000 per pohon.

Untuk pemasaran tidak perlu repot, karena banyak pembeli yang siap mendatangi mereka yang memiliki getah gaharu. Pengusaha transportasi itu juga berharap usaha yang ia rintis dapat diikuti masyarakat dan petani lain di Kotabaru. Apalagi bila mengingat masih banyak lahan tidur dibiarkan terbengkalai mubazir.

“Jika lahan tidur di wilayah kita dikembangkan dengan menanam gaharu, maka 10-15 tahun kemudian akan menghasilkan uang ratusan juta,” terang Miran. Sebelumnya, Miran sudah mencoba beberapa tanaman kebun, namun hasilnya tidak seperti menanam pohon gaharu. Dalam satu pohon usia dewasa dapat menghasilkan uang puluhan juta rupiah,

Selain Miran banyak petani lain di Desa Betung, Langkang Lama, Langkang Baru, Gunung Ulin dan Sebelimbingan yang mulai mengembangkan kayu yang biasa diambil getahnya untuk bahan minyak dan bahan obat-obatan tersebut.(Narullah)



sumber : matanews.com

Senin, 14 September 2009

INDONESIA VS MALAYSIA

Ganyang Malaysia!!!Ganyang Malaysia!!!
Ganyang Malaysia!!!
Malaysia....Siapa Takut!!!
Klaim Malaysia sebagai Pulau Indonesia yang berikutnya!!!


Gooo...Indonesia!!!
Malaysuck go to hell.....

Berikut ini adalah tabel yang menyajikan Indonesia VS Malingsia dari segi kemiliteran :




sumber : www.nationmaster.com

Sabtu, 22 Agustus 2009

KERAJAAN NUSANTARA

Berikut ini adalah kerajaan yang ada di nusantara, yang pernah jaya pada masanya, perlu kita tahu juga sejarahnya, karna bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah dan menghargai para pahlawannya.

untuk melihat kerajaan-kerajaan di Nusantara silahkan Klik DI SINI.


sumber : id.wikipedia.org

Minggu, 16 Agustus 2009

Daur Ulang Kertas dan Limbah Pertanian

Daur Ulang


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Daur ulang adalah proses tuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.
Pada pemahaman yang terbatas, proses daur ulang harus menghasilkan barang yang mirip dengan barang aslinya dengan material yang sama, contohnya kertas bekas harus menjadi kertas dengan kualitas yang sama, atau busa polistirena bekas harus menjadi polistirena dengan kualitas yang sama. Seringkali, hal ini sulit dilakukan karena lebih mahal dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru. Jadi, daur ulang adalah proses penggunaan kembali material menjadi produk yang berbeda. Bentuk lain dari daur ulang adalah ekstraksi material berharga dari sampah, seperti emas dari prosessor komputer, timah hitam dari baterai, atau ekstraksi material yang berbahaya bagi lingkungan, seperti merkuri.
Daur ulang adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari sampah. Proses daur ulang alumunium dapat menghemat 95% energi dan mengurangi polusi udara sebanyak 95% jika dibandingkan dengan ekstraksi alumunium dari tambang hingga prosesnya di pabrik. Penghematan yang cukup besar pada energi juga didapat dengan mendaur ulang kertas, logam, kaca, dan plastik.


Material-material yang dapat didaur ulang dan prosesnya diantaranya adalah:

Bahan bangunan
Material bangunan bekas yang telah dikumpulkan dihancurkan dengan mesin penghancur, terkadang bersamaan dengan aspal, batu bata, tanah, dan batu. Hasil yang lebih kasar bisa dipakai menjadi pelapis jalan semacam aspal dan hasil yang lebih halus bisa dipakai untuk membuat bahan bangunan baru semacam bata.


Baterai
Banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat proses daur ulang bahan ini relatif sulit. Mereka harus disortir terlebih dahulu, dan tiap jenis memiliki perhatian khusus dalam pemrosesannya. Misalnya, baterai jenis lama masih mengandung merkuri dan kadmium, harus ditangani secara lebih serius demi mencegah kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia.
Baterai mobil umumnya jauh lebih mudah dan lebih murah untuk didaur ulang.


Barang Elektronik
Barang elektronik yang populer seperti komputer dan handphone umumnya tidak didaur ulang karena belum jelas perhitungan manfaat ekonominya. Material yang dapat didaur ulang dari barang elektronik misalnya adalah logam yang terdapat pada barang elektronik tersebut (emas, besi, baja, silikon, dll) ataupun bagian-bagian yang masih dapat dipakai (microchip, processor, kabel, resistor, plastik, dll). Namun tujuan utama dari proses daur ulang, yaitu kelestarian lingkungan, sudah jelas dapat menjadi tujuan diterapkannya proses daur ulang pada bahan ini meski manfaat ekonominya masih belum jelas.


Logam
Besi dan baja adalah jenis logam yang paling banyak didaur ulang di dunia. Termasuk salah satu yang termudah karena mereka dapat dipisahkan dari sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang meliputi proses logam pada umumnya; peleburan dan pencetakan kembali. Hasil yang didapat tidak mengurangi kualitas logam tersebut.
Contoh lainnya adalah alumunium, yang merupakan bahan daur ulang paling efisien di dunia. Namun pada umumnya, semua jenis logam dapat didaur ulang tanpa mengurangi kualitas logam tersebut, menjadikan logam sebagai bahan yang dapat didaur ulang dengan tidak terbatas.


Bahan Lainnya
Kaca dapat juga didaur ulang. Kaca yang didapat dari botol dan lain sebagainya dibersihkan dair bahan kontaminan, lalu dilelehkan bersama-sama dengan material kaca baru. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang.
Kertas juga dapat didaur ulang dengan mencampurkan kertas bekas yang telah dijadikan pulp dengan material kertas baru. Namun kertas akan selalu mengalami penurunan kualitas jika terus didaur ulang. Hal ini menjadikan kertas harus didaur ulang dengan mencampurkannya dengan material baru, atau mendaur ulangnya menjadi bahan yang berkualitas lebih rendah.
Plastik dapat didaur ulang sama halnya seperti mendaur ulang logam. Hanya saja, terdapat berbagai jenis plastik di dunia ini. Saat ini di berbagai produk plastik terdapat kode mengenai jenis plastik yang membentuk material tersebut sehingga mempermudah untuk mendaur ulang. Suatu kode di kemasan yang berbentuk segitiga 3R dengan kode angka di tengah-tengahnya adalah contohnya. Suatu angka tertentu menunjukkan jenis plastik tertentu, dan terkadang diikuti dengan singkatan, misalnya LDPE untuk Low Density Poly Etilene, PS untuk Polistirena, dan lain-lain, sehingga mempermudah proses daur ulang.
Jenis kode plastik yang umum beredar diantaranya:

PET (Polietilena tereftalat). Umumnya terdapat pada botol minuman atau bahan konsumsi lainnya yang cair.
HDPE (High Density Polyethylene, Polietilena berdensitas tinggi) biasanya terdapat pada botol deterjen.
PVC (polivinil klorida) yang biasa terdapat pada pipa, rnitur, dan sebagainya.
LDPE (Low Density Polyethylene, Polietilena berdensitas rendah) biasa terdapat pada pembungkus makanan.
PP (polipropilena) umumnya terdapat pada tutup botol minuman, sedotan, dan beberapa jenis mainan.
PS (polistirena) umum terdapat pada kotak makan, kotak pembungkus daging, cangkir, dan peralatan dapur lainnya.

Monumen Tugu Proklamasi, Riwayatmu Kini....


Minggu, 16 Agustus 2009 | 21:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 64, suasana ramai tampak terlihat di Komplek Monumen Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu (16/8).

Berbagai acara, mulai dari acara malam renungan, napak tilas proklamasi hingga upacara hari kemerdekaan RI telah dan akan diselenggarakan di tempat yang secara resmi diresmikan oleh presiden kedua RI, Soeharto pada 16 Agustus 1980 itu.

Alasan sejarah telah menjadi salah satu alasan kuat bagi pihak panitia penyelenggara acara untuk menyelenggarakan acara di bekas lokasi rumah Presiden RI Pertama itu.

Pasalnya, di tempat inilah sang proklamator, Soekarno yang ditemani oleh Mohammad Hatta untuk yang pertama kalinya membacakan teks proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 lalu, pembacaan teks proklamasi itu sekaligus menjadi tonggak awal bagi bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dan lepas dari jajahan negara asing. Karenanya lokasi tersebut merupakan lokasi yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia.

Namun bagaimanakah sebenarnya kondisi dari tempat bersejarah itu? "Memprihatinkan dan sangat disayangkan," demikian ungkapan kekecewaan seorang warga masyarakat, Eddy Safuan kepada Kompas.com saat ditanyai pendapatnya mengenai kondisi Monumen Tugu Proklamasi saat ini.

Eddy yang juga mengaku sebagai pemerhati sejarah mengaku miris melihat kondisi Monumen Tugu Proklamasi. Pasalnya, ia menilai, kondisi dari monumen tersebut terlihat tidak terawat dengan baik. Adanya sejumlah coret-coretan yang terdapat di monumen tersebut, merupakan salah satu tandanya. "Belum lagi air mancur di Monumen yang nggak nyala. Lampu-lampu juga banyak yang pecah," ujarnya

Tak hanya itu, pria umur 61 yahun itu juga mengaku masih memiliki sejumlah kekecewaan lain terhadap kondisi monumen yang memiliki jasa dan nilai sejarah yang amat besar bagi bangsa ini.

"Pertama saya sangat menyayangkan rumah Bung Karno yang dulu jadi tempat dikumandangkannya proklamasi sekarang sudah tidak ada. Harusnya rumah itu dibangun lagi," katanya.

Selain itu, letak posisi Monumen Tugu Proklamasi yang dinilainya salah juga semestinya menjadi perhatian bagi pihak terkait, karena hal itu dapat membuat kesalahan persepsi sejarah.

"Semestinya letak Monumen patung Bung Karno dan Buing Hatta itu jangan di situ. Semestinya letaknya ada di tugu petir itu, karena rumah Bung Karno dulu adanya di lokasi Tugu Petir itu. Bahaya kalau letak Tugu Proklamasi adanya di situ, orang bisa salah persepsi, nanti dikiranya di lokasi itu Bung Karno membacakan teks proklamasinya," paparnya.

Atas dasar itu, Eddy meminta kepada aparat terkait agar bersungguh-sungguh merawat dan melestarikan monumen tersebut. Tak hanya itu, Eddy juga meminta agar monumen bertaraf nasional seperti Tugu Proklamasi, langsung dikelola oleh pemerintah pusat, bukan oleh pemerintah daerah.

Karena, menurutnya, di masa pemerintahan Presiden Soekarno saja yang mengelola Monumen Nasional (Monas) adalah Sekretariat Negara. " Dan jika sudah dikelola pemerintah pusat, kemudian harus ditata ulang, setelah itu dirawat yang benar agar tidak menghilangkan jejak sejarah bangsa," katanya.

Sementara itu, Udju (60) menilai, kondisi Komplek Monumen Tugu Proklamasi yang sangat terbuka bagi para pengunjung telah membuat kondisi fisik monumen menjadi tercemar atau seperti tak terawat. Karena, para pengunjung yang datang menurutnya tidak mau ikut merawat monumen.

"Orang yang datang cuma mau pakainya saja, pelihara nggak mau. Terlalu berat bebannya tempat ini. Misalnya, tempat ini dijadiin tempat main bola sama anak-anak. Kan nggak bener itu," katanya.

Kesadaran Masyarakat Dibutuhkan Direktur Unit Pengelola Monumen Nasional yang menjadi pengelola Monumen Tugu Proklamasi, Im Rini Hariyani, mengeluhkan tingkat kesadaran masyarakat yang dinilainya masih sangat kurang terhadap pelestarian monumen sebagai tempat yang bersejarah.

Salah satu contohnya menurutnya adalah, adanya oknum masyarakat yang sering berbuat 'nakal' terhadap fasilitas monumen, misalnya merusak lampu - lampu taman atau bahkan mencurinya, mencoret-coret dinding dan monumen.

Selain itu masyarakat sekitar wilayah tugu proklamasi juga menurutnya kurang menghormati makna dari tempat bersejarah itu. Hal ini dapat dilihat dari adanya masyarakat yang menjadikan area seputar monumen menjadi tempat untuk bermain bola.

"Kan akibat mereka main bola tembok jadi pada kotor. Sebenarnya kita nggak ada masalah kalau mereka ikut menjaga. Selain itu ketua wilayah dan tokoh masyarakat sekitar juga harusnya peduli. Ini kita sudah mati-matian buat merawat tapi warga nggak ada kerjasamanya," keluhnya.

Rini yang baru menjabat pada tahun ini mengaku, sejauh ini belum mengalami kesulitan yang berarti dalam mengurus monumen itu. Dengan berbekal anggaran yang telah diajukannya ke pihak pemerintah daerah yang rencananya akan cair di bulan Oktober mendatang, Rini mengaku akan menata dan melakukan pengelolaan yang lebih baik terhadap monumen itu ketimbang sebelumnya.

Hal pertama yang akan dilakukannya setelah anggaran perawatan monumen cair adalah melakukan pergantian pagar depan monumen dan melakukan perawatan terhadap dua patung , Soekarno - Hatta, yang saat ini sudah terlihat kusam.

Semoga saja kedepan tempat-tempat yang memiliki aspek sejarah bagi perjalanan bangsa ini dapat lebih diperhatikan keberadaannya, serta mendapatkan perawatan dan perhatian yang serius dari pihak yang terkait.

Karena, meskipun hanya sebatas benda atau tempat, keberadaan tempat atau benda-benda bersejarah itu tetap dibutuhkan dan diperlukan oleh bangsa kita, untuk menjadi bukti perjuangan dan kebesaran bangsa ini. Selain itu juga untuk memberikan pembelajaran sejarah kepada anak cucu kita nanti.



sumber : kompas.com

Rabu, 12 Agustus 2009

Yuk ke Fatahillah, Nonton Wayang Kombet!


Kamis, 13 Agustus 2009 | 10:28 WIB

MALAM ini, di Taman Fatahillah, warga Jakarta bisa kembali menikmati sajian gratis yang menghibur. Pekan Wayang dibuka dan kemudian Wayang Komedi Betawi (kombet) akan mengisi panggung membawakan lakon Pangeran Jayakarta. Wayang Kombet adalah kolaborasi antara wayang dan Kombet yang dibikin oleh Syaiful Amri. Upaya ini tentu sebagai penyegaran sekaligus dalam rangka membuat wayang dan komedi Betawi makin bisa diterima khalayak luas.

"Karena ini kan pembukaan Pekan Wayang, kami kolaborasi dalang Sukarwana dengan komedi Betawi," lanjut Syaiful. Seperti biasa, ia menggaet pemain-pemain seperti Manori, Kubil, Riyanto, ditambah mantan Abang None (abnon) 2006. "Saya pake abnon supaya mereka ada kerjaan. Ngebantu majuin budaya Betawi, saya udah siap kok nampung mereka," tandasnya.

Dengan kolaborasi itu maka musik yang mengiri pun merupakan kolaborasi wayang dan kombet. "Dalang nganter cerita kemudian dimainkan oleh kombet," imbuh Syaiful yang akan tampil sekitar pukul 19.30 selama sekitar satu jam.

Selain Pekan Wayang yang dimulai malam ini, pada 15 Agustus malam hari, Monas tak mau ketinggalan. Unit Pengelola Monumen Nasional menggelar Malam Puisi Merah Putih 2009 mulai pukul 19.30 – 21.30 di Monumen Proklamator Soekarno Hatta, Jl. Proklamsi No. 56 Jakarta. Khusus menjelang HUT ke-64 RI. Pergelaran ini berupa pembacaan puisi oleh tokoh masyarakat yang semula berjudul “Malam Renungan Suci Proklamasi Kemerdekaan RI”

Tema pergelaran kali ini adalah “Kepahlawanan dan Cinta Tanah Air” dengan harapan acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta, untuk membaca puisi sebagai simbol pembukaan. Tokoh dari kalangan sastrawan yang akan tampil antara lain Taufiq Ismail, Sutardji Calzoum Bachri, Ikranagara, Jose Rizal Manua dan Leon Agusta. Selain itu akan ada Sylviana Murni (Walikota Administrasi Jakarta Pusat), Winny Erwindia (Direktur Utama Bank DKI), Dhanny Dahlan (Pendidik dan Perancang Mode), Teuku Zacky (Artis), dan Surachman (Guru Teladan Tingkat SMP).

Semula acara ini bertajuk “Malam Renungan Suci Proklamasi Kemerdekaan R.I” dan untuk pertama kali diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT ke- 46 RI pada 16 Agustus 1991. Tahun itu, penyelenggaraan dilakukan di depan Patung Chairil Anwar, Taman Monas, diikuti 50 tokoh masyarakat dan penyair seperti Alm WS Rendra, Sutardji Calzoum Bachri, Darmanto Jatman, Ikranagara, H.B. Jassin, dan Jose Rizal Manua.

Pada kelanjutannya, pergelaran ini menjadi acara dua tahunan namun sempat terhenti setelah terjadi kerusuhan 13 – 14 Mei 1998. Malam Puisi Merah Putih pernah diselenggarakan di berbagai tempat seperti di Gedung Kesenian Jakarta, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki dan di Depan Patung Proklamator Soekarno-Hatta Jalan Proklamasi.

Dengan diselenggarakannya kembali kegiatan “Malam Puisi Merah Putih” ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan Unit Pengelola Monumen Nasional.


sumber : kompas.com

Daftar Tempat Wisata Di Pulau Sumatera

ACEH

1. Wisata Sepeda
Wisata sepeda telah menjadi sebuah kegiatan wisata yang baru dan terkenal di Aceh, yang pada umumnya diminati oleh masyarakat setempat, khususnya kaum muda dan anggota keluarga. Menikmati pemandangan alam yang indah dengan mengendarai sepeda menjadi tujuan utama untuk relaksisasi dan kesehatan.

Kegiatan wisata sepeda dengan menggunakan berbagai macam model dan ukuran sepeda sering dilakukan pada setiap hari Minggu dan hari-hari libur umum lainnya. Di Kota Banda, rute perjalanan wisata sepeda dimulai dari Lapangan Blang Padang ke berbagai tempat dengan pemandangan alam yang indah. Kadang­kadang, rute perjalanan tersebut akan berakhir di lokasi pantai yang terkenal, seperti Lhok Nga don Lampuuk – Aceh Besar, sehingga menjadi saat-saat yang sangat indah untuk melakukan kegiatan berenang bersama kelompok lainnya.

Setiap orang dapat menikmati kegiatan berwisata dengan sepeda secara gratis asalkan memiliki sepeda sendiri. Bagaimanapun, menikmati keindahan alam dengan mengendarai sepeda akan menjadi pengalaman yang sangat menarik serta menjadi sebuah kesempatan untuk mengenal dan menciptakan persahabatan melalui hobi yang sama.

2. Pekan Kebudayaan Aceh
Pekan Kebudayaan Aceh ke-5 merupakan sebuah event kebudayaan Aceh yang sangat penting dalam rangka memperkenalkan kekayaan dan keanekaragaman budaya Aceh, khususnya bagi masyarakat Aceh dan masyarakat luar Aceh dengan berbagai atraksi seni dan budaya Aceh.

Pekan Kebudayaan Aceh ke-5 dengan tema “Satukan Langkah, Kita Bangun Aceh dengan Tamaddun" bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengaktualisasi nilai­-nilai budaya Islami, meningkatkan pemahaman dan apresiasi masyarakat terhadap budaya Aceh, melestarikan keragaman budaya untuk memperkokoh perdamaian di Aceh serta memperkenalkan pariwisata Aceh.

Pekan Kebudayaan Aceh ke-5 akan dilaksanakan selama 10 hari pada tanggal 2 s/d 11 Agustus 2009 di Taman Sultanah Safiatuddin, yang merupakan sebuah taman untuk mengenang seorang Ratu Aceh yang pernah berhasil memimpin Aceh sejak 1641-1672. Beberapa kegiatan utama PKA meliputi pawai budaya, pameran, seminar budaya, gebyar seni, permainan rakyat, atraksi budaya, anugerah budaya, pasar wisata dan seni, tour wisata, kenduri rakyat dan renungan malam budaya.

PKA pertama kalinya digelar pada tahun 1958 dan seharusnya digelar setiap empat tahun sekali dengan tujuan untuk menunjukkan dan memperkenalkan kekayaan budaya Aceh serta untuk menjalin persatuan. Namun, PKA tersebut hanya berhasil dilaksanakan sebanyak empat kali karena alasan keamanan pada masa itu. Seluruh kabupaten/kota akan menampilkan keanekaragaman atraksi budaya dan seni.

Pekan Kebudayaan Aceh dengan berbagai atraksi budaya akan menjadi sebuah event budaya yang sangat menarik, khususnya bagi wisatawan yang berkunjung ke Aceh.

3. Perlombaan Pacuan Kuda Tradisional
Perlombaan pacuan kuda merupakan sebuah atraksi khas dari Tanah Gayo Aceh Tengah, sekaligus merupakan event tahunan di kabupaten ini. Suasana pada event ini akan terasa sangat kental dengan berbagai budaya pesta rakyat karena memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dan menjadikannya obyek wisata budaya yang atraktif.

Pacuan kuda tradisional yang merupakan event resmi Pemda Aceh Tengah diikuti oleh empat kabupaten, yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Bireuen. Ratusan ekor kuda setiap tahun ikut memeriahkan event pacuan kuda ini yang juga melibatkan berbagai kuda lokal dataran tinggi Gayo dan kuda “Astaga” (hasil perkawinan silang antara kuda Australia dengan Gayo).
Arena sekaligus tempat dibukanya pacuan kuda, yaitu Lapangan Blang Bebangka, Pegasing, memiliki panjang lingkaran trek 1.000 meter. Kuda-kuda yang akan dipertandingkan meliputi empat kelas berdasarkan tinggi tubuh kuda.

Event pacuan kuda menjadi bagian budaya masyarakat dataran tinggi Gayo yang selalu digelar setiap Agustus tiap tahunnya, yang diiringi dengan berbagai atraksi dan permainan lainnya, seperti sepak bola, bola voli, lomba lari, bola keranjang, sepak takraw, panjat tebing dan balap mobil.

4. Mesjid Raya Baiturrahman
Mesjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu daya tarik wisata budaya yang paling menonjol di Banda Aceh, sekaligus menjadi “icon” pariwisata Aceh. Bangunan ini secara strategis terletak di jantung Kota Banda Aceh yang dilengkapi dengan berbagai arsitektur dan ornamen khas Aceh yang luar biasa. Mesjid ini menjadi salah satu sasaran kunjungan wisatawan.

Mesjid ini dibangun sekitar 12 abad yang lalu dan pernah dibakar beberapa kali termasuk ketika Belanda menyerang Kuta Raja (Banda Aceh) pada tahun 1873. Kemudian pada tahun 1883 Belanda membangun kembali mesjid tersebut dalam upaya mengambil hati rakyat Aceh. Bangunan mesjid ini memiliki lima buah kubah dan dinding yang lebar serta kerangka yang besar. Di sekitar dasar kubah, dinding dan pilar terdapat bermacam jenis hiasan yang menarik.

5. Perkebunan Kopi
Aceh Tengah dan Bener Meriah telah lama terkenal dengan hamparan perkebunan kopi yang sangat luas dengan jenis kopi "Arabica dan Robusta". Perkebunan kopi tersebut menjadi wisata agro yang didukung dengan iklim alamnya yang dingin karena berada pada ketinggian sekitar 1.500 m dpl. Masyarakat Aceh Tengah dan Bener Meriah pada umumnya hidup dengan bertanam kopi sejak zaman Belanda. Kopi dari daerah ini telah dikenal dan diekspor ke luar negeri, khususnya ke Eropah.

6. Peringatan Bencana Tsunami di Aceh

Terjadinya gempa dengan kekuatan 8.9 Skala Richter dan disusul dengan gelombang tsunami telah menghancurkan Aceh pada tanggal 26 Desember 2004. Kehilangan nyawa manusia diperkirakan mencapai 180 ribu orang akibat dampak langsung dari bencana tersebut. Dan kehancuran yang luar biasa telah mengakibatkan kehancuran ekonomi Aceh dengan kerusakan pada berbagai sarana dan prasarana ekonomi dan SDM. Bencana ini telah menjadi sebuah tragedi menakutkan dalam sejarah kemanusiaan.

Banda Aceh sebagai Ibukota Provinsi juga mengalami kerusakan dengan jumlah korban yang besar, khususnya di kawasan Pantai Ulee Lheue. Diperkirakan hanya 600 orang yang selamat dari jumlah penduduk 6000 dengan jumlah korban terbesar adalah di pihak anak-anak dan wanita. Beberapa daerah lainnya di Aceh yang juga mengalami kerusakan berat adalah Calang, Meulaboh, Aceh Besar, dll.

Bencana gempa dan Tsunami telah berlalu, namun masih meninggalkan berbagai kenangan pahit dan cerita, khususnya bagi mereka yang kehilangan anggota keluarga dan harta benda.

Pemerintah Aceh dalam rangka mengenang bencana gempa dan tsunami yang menimpa Aceh akan terus mengadakan Peringatan Bencana Tsunami setiap tahunnya tanggal 26 Desember, khususnya di lokasi terjadinya Tsunami. Peringatan Bencana Tsunami tersebut bertujuan untuk mengenang kembali masyarakat yang menjadi korban, sekaligus sebagai momentum untuk terus bangkit dari keterpurukan dan kehancuran. Selama Peringatan Bencana Tsunami akan dilakukan berbagai kegiatan religius, seperti Renungan dan Zikir, Shalawat Badar, Tausyiah Tsunami dan Pembacaan Doa Bersama.


Sumatra Utara

1. BUKIT LAWANG

Bukit Lawang adalah nama tempat wisata di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara yang terletak 68 km sebelah barat laut Kota Binjai dan sekitar 80 km di sebelah barat laut kota Medan. Bukit Lawang termasuk dalam lingkup Taman Nasional Gunung Leuser yang merupakan daerah konservasi terhadap mawas orang utan.
Beberapa tahun lalu tepatnya pada tanggal 2 November 2003, Bukit Lawang dilanda tragedi banjir bandang yang menyebabkan ratusan rumah penduduk serta wisma-wisma penginapan di tepian Sungai Bahorok hancur lebur.


2. GUNDALING

Gundaling merupakan salah satu daerah objek wisata di Brastagi, Kabupaten Karo, sekitar 50 km dari Medan, Sumatra Utara. Gundaling adalah daerah ketinggian yang menyajikan panorama indah kota Brastagi dan sekitarnya.
Di dalam daerah wisata Gundaling, banyak terdapat penginapan-penginapan dari tingkat bungalow sampai dengan hotel berbintang.


3. PARAPAT

Parapat (disebut pula Prapat), adalah sebuah kota tujuan wisata di tepi Danau Toba, tepatnya berada di wilayah Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, berjarak sekitar 48 km dari Pematangsiantar. Parapat menjadi salah satu titik persinggahan penting dari Jalan Raya Lintas Sumatera bagian barat yang menghubungkan Kota Medan dengan Kota Padang.
Di Parapat banyak bertaburan hotel-hotel berbintang maupun bungalow-bungalow sejenis wisma penginapan yang menampung turis-turis domestik walaupun mancanegara yang berpesiar ke Danau Toba.
Dari Parapat sendiri ada pelabuhan feri yang melayani perhubungan air ke Pulau Samosir tepatnya ke pelabuhan Ajibata. Bila tidak melalui Parapat, maka untuk mencapai Pulau Samosir lewat perhubungan darat seseorang harus mengitari tepian Danau Toba sampai ke Pangururan karena di sanalah Pulau Samosir berhubungan dengan daratan Pulau Sumatera.
Parapat sangat terkenal dengan keindahan danau tobanya. Kota ini menjadi objek wisata terkenal di Sumatera Utara. Bahkan, di era 1990-an, tepatnya sebelum tahun 1997, kota ini menjadi destinasi favorit para turis-turis luar negeri, terutama berasal dari Belanda, Malaysia, Singapura, Jerman, Jepang, Korea, bahkan ada juga yang berasal dari Amerika. Namun, pada tahun 1997, terjadi gejolak krisis moneter yang membuat para turis menjadi enggan berwisata ke tempat ini.
Padahal dahulunya, dalam setahun danau toba pernah meraih predikat sebagai destinasi terfavorit di Indonesia, dengan mencapai lebih dari 4.000.000 wisatawan yang datang ke tempat itu dalam setahun. Namun sekarang, posisi itu telah direbut oleh Bali sebagai destinasi favorit dengan jumlah wisatawan sekitar 2.000.000 orang setiap tahunnya.
Baru-baru ini, sebuah televisi swasta Indonesia melakukan voting di 6 kota, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Denpasar, Makassar, dan Manado dengan topik daerah wisata manakah yang paling anda sukai di Indonesia, dan hasil poling tersebut menunjukkan bahwa Danau Toba ada di Peringkat ke-2, setelah Bali dan sebelum Candi Borobudur.
Menyambut visi dan misi pemerintah dalam rangka Visit Indonesia Year 2008, pemerintah Kabupaten Simalungun telah melakukan berbagai macam pembenahan. Dalam acara ini, pemerintah kabupaten Simalungun kebagian satu event yang akan dilaksanakan pada bulan September.


4. SIBOLANGIT, DELI SERDANG
Sibolangit adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia.
Di daerah ini terdapat kawasan wisata di Tanah Karo Simalem, Sumatera Utara. Kawasan ini masih termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Deli Serdang, berbatasan dengan wilayah Kabupaten Karo. Daerah ini dapat ditemui saat perjalanan dari Medan menuju Brastagi, tepatnya sebelum daerah Bandar Baru. Sibolangit juga merupakan kawasan perkemahan Pramuka yang populer.
Di kawasan ini pernah jatuh sebuah pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan 152, tepatnya pada tanggal 26 September 1997 di desa Buah Nabar yang rencananya akan mendarat di bandara Polonia, Medan.

5. Istana Maimun
Istana Maimun merupakan salah satu objek wisata di Medan yang merupakan hasil peninggalan dari jaman penjajahan Belanda dulu. Objek wisata tersebut sangatlah indah dan seni arsitekturnya sangatlah mencirikan sebuah bangunan kuno eropa bak istana.
Objek wisata ini terletak di jl. Brigjend Katamso, Medan.

6. Mesjid Raya Medan
Akan sangat sayang, jika anda datang ke Medan tanpa mengunjungi objek wisata satu ini, dengan perpaduan seni artistik yang tinggi dan megah membuat Mesjid Raya kelihatan sangat anggun ditengah - tengah kota Medan.
Tempat ini biasanya dijadikan tempat Ibadah bagi orang - orang muslim di Medan, akan sangat ramai jika ada hari besar orang muslim.
Mesjid Raya Medan dapat anda jumpai di jl. S.M. Raja, Medan.

7. Taman Ria
Jakarta ada Taman Ancol, maka Medan ada Taman Ria, yaitu taman hiburan yang terdapat banyak jenis permainan, hanya saja fasilitas Taman Ria tidak selengkap dan secanggih yang ada di Taman Ancol.
Jika anda piknik ke Medan membawa keluarga dan anak - anak janganlah lupa mengunjungi tempat hiburan satu ini, pokoknya dijamin seru deh ^_^
Taman Ria ada di jl. Gatot Subroto, Medan

8. Taman Air Mancur
Jika anda ingin menikmati keindahan taman bunga yang hijau sambil melihat air pancur maka inilah tempatnya.
Anda bisa membawa bekal dan menikmatinya bersama keluarga di Taman Air Mancur ini.
Dapat anda temui di jl. Cik Ditiro, Medan


Sumatera Barat

1. Sunset Indah Taman Nirwana

Objek wisata pantai selalu menjadi pilihan semua orang. Hembusan angin laut disertai hamparan alam dan lautan lepas, ditingkah debur ombak dan berujung di langit biru lazuardi, membentuk garis horizon di kejauhan, merupakan pesona alam yang menyimpan misteri kebesaran dan keagungan Tuhan
Taman Nirwana, salah satunya, atau yang terkenal dengan sebutan pantai Caroline, merupakan salah satu obyek wisata alam Kota Padang, dengan daya tarik utama berupa wisata bahari. Taman Nirwana memiliki potensi wisata di sepanjang pantai Bungus yang memiliki panorama alam indah di sekitar. Terletak pada jalur wisata jalan raya Bungus-Pessel, sekitar 10 km dari pusat kota. Dapat dicapai dengan kendaraan umum atau pribadi, masuk ke dalam sekitar 500 m, tersembunyi dari kebisingan dan menghadap laut lepas Samudra Indonesia.

Saban hari, khususnya pada hari-hari besar, objek wisata itu selalu ramai diserbu pengunjung. Ketinggian dari muka laut sekitar 1 meter. Suhu pantai antara 24 - 30 derajat Celcius dan kelembaban udara rata-rata 85%. Dari silhuet mentari di ufuk timur, membayang pulau Pisang dan Teluk Bayur di arah Selatan.

Semua keindahan itu dapat dinikmati melalui sejumlah fasilitas pendukug. Diantaranya, pondok wisata berarsitektur Minang, kolam renang anak-anak, beberapa tempat duduk (shelter) untuk rileks memandang laut lepas, jogging track, tempat parkir yang luas dan aman, tempat bermain anak-anak dan camping ground kapasitas 300 orang.

Semilir angin terasa sejuk ketika memasuki gerbang Taman Nirwana. Pohon-pohon kelapa di sekeliling taman itu terlihat melambai-lambai. Terpaan angin pantai membuat suasana sekitar bertambah adem. Sementara itu, jogging melalui jalan setapak bisa dilakukan sambil menikmati berbagai jenis flora dan fauna yang hidup di hutan sekitar, seperti Musang (Paradoxorus Hermaproditus), Tupai (Callosiorus Notatus) dan Kera (Presbytis Cristata). (sumber : sanny ardhy - padang today)

2. Mendaki Penyangga Langit, Bumi Minangkabau
Gunung Singgalang dikiaskan sebagai salah satu penyangga langit Minangkabau. Tiga puncak utama yang sering disebut Tri Arga, salah satunya adalah gunung dengan tinggi 2.877 meter dari permukaan laut (dpl) ini. Dalam wilayah geografis, gunung ini terletak di Kabupaten Agam. Tepat di sebelahnya, menantang dengan kokoh gunung Marapi, penyangga lainnya selain Talang
Gunung Singgalang dikiaskan sebagai salah satu penyangga langit Minangkabau. Tiga puncak utama yang sering disebut Tri Arga, salah satunya adalah gunung dengan tinggi 2.877 meter dari permukaan laut (dpl) ini. Dalam wilayah geografis, gunung ini terletak di Kabupaten Agam. Tepat di sebelahnya, menantang dengan kokoh gunung Marapi, penyangga lainnya selain Talang.

Gunung Singgalang mempunyai kawasan hutan dipterokarp bukit atau hutan di ketinggian 300 sampai 750 meter dpl. Selain itu, di gunung ini juga terdapat hutan dipterokarp atas (hutan diatas 750 sampai 1.200 meter dpl), hutan Montane (hutan yang berada di ketinggian 1.200-1.500 meter dpl) dan hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Di kawasan dipterokrap terdapat spesies pohon Seraya, pohon Kemuning dan Meranti. Di hutan dipterokarp atas juga ditemui pohon Meranti Bukit dan pohon Damar Minyak. Di kawasan hutan Montane, merujuk kepada kawasan hutan yang terdapat pada ketinggian 1.200 – 1.500 meter, spesies utamanya terdiri dari pohon Mempening, Berangan, Damar Minyak dan Podo. Beranjak ke hutan ericaceous atau hutan gunung di ketinggian melebihi 1.500 meter, spesies utamanya terdiri dari pohon Kelat, pohon Periuk Kera, dan berbagai-bagai jenis belukar, buluh, resam, paku-pakis, serta lumut.

Gunung Singgalang sendiri termasuk ke dalam jenis vulkanis yang tidak aktif. Gunung ini ditutupi hutan hujan tropis, trek pendakian terjal dan terdapat 2 buah telaga di daerah puncak. Dua telaga tersebut dinamai telaga Dewi telaga Kumbang. Dalam ekspedisi Padang TV minggu lalu, selain sajian flora di atas, satu lagi keunikan yang ditemui tim Padang TV adalah pemandangan tiang listrik dan kabel yang menjuntai.

Tak kurang, dari kaki sampai puncak ditemui sebanyak 28 tiang listrik untuk keperluan tower pemancar TV, provider dan pemantau Polda. Walaupun menguras banyak tenaga, dalam pendakian gunung ini kita tidak akan ingin untuk melewatkan setiap tanjakan yang terjal. Jerih satu persatu langkah diayunkan, akan terbayar dengan pemandangan dan telaga yang berada di puncak gunung.

Setelah beberapa kali istirahat, dalam dua jam perjalanan, tim ekspedisi Padang TV sampai pada mata air satu, tempat dimana para pendaki untuk beristirahat sejenak. Di sini, kita akan bertemu dengan beberapa orang pendaki dengan tujuan sama, rehat sejenak. Derasnya air yang mengalir di tengah heningnya pepohonan akan menjadi harmonisasi bagi para pendaki. “Hal itulah yang kami dengarkan di sana setelah pekak dengan bunyi deru kendaraan atau musik yang tak jelas sambil menikmati secangkir kopi sembari menikmati keindahan hutan tropis,” jelas Dasrul dan Ajib anggota ekspedisi Cerita Sore Padang TV.

Untuk mencapai lokasi, tim Padang TV menggunakan jalur darat. Kalau pendaki beranjak dari bandara Ketaping menuju Bukittinggi, perjalanan ditempuh selama lebih kurang 2 jam perjalanan dengan ongkos sekitar Rp10 ribu sampai Rp15 ribu. Jalur pendakian bisa dilalui dari tiga titik. Pertama dari Koto Baru, Pandaisikek, Balingka atau dari Toboh (Kanagarian Malalak). Tim ekspedisi sendiri mengambil rute pendakian dari Kotobaru. Perjalanan dimulai dari kota Padang kemudian turun di Kotobaru, perjalaan dilanjutkan ke Pandai Sikek menggunakan angkot dengan ongkos Rp3 ribu per orang.

Bagi yang mengambil rute pendakian dari Balingka, perjalanan dimulai dari Padang turun di Padanglua (Bukittinggi) dan dari Padanglua menuju Batu Tagak dengan ongkos kira-kira Rp2.500-Rp. 4000 menggunakan angkutan pedesaan Batu Tagak-Panambatan. Kalau memilih naik dari Toboh, beranjak dari kota Padang, turun di Padanglua dan perjalanan dilanjutkan menuju Toboh dengan biaya kira-kira Rp3 ribu-Rp5 ribu. Sementara, untuk memasuki kawasan gunung Singgalang, tidak dipungut biaya apapun. Bayarannya, cukup jaga saja alam yang ada di sekitar gunung tersebut.

Lokasi gunung Singgalang tidak begitu jauh dari kota Bukittinggi dan kota Padangpanjang. Mengingat gunung Singgalang dekat dengan dua kota wisata tersebut, bagi yang ingin berlama-lama di kawasan, dapat menginap di beberapa hotel yang ada di dua kota tersebut.

Kalau lapar, di sepanjang jalan menuju gunung Singgalang terdapat banyak restoran yang menyajikan aneka hidangan masakan khas Minangkabau. Tapi perlu diingat, gunung singgalang memiliki karakter cuaca yang sulit ditebak. Tebalnya kabut yang kadang menutup birunya langit akan dilanjutkan dengan hujan yang tentunya mengganggu perjalanan menuju puncak.

Untuk itu, agar tidak mengalami apa yang ditempuh tim cerita sore, pendaki hendaknya memperhatikan kondisi cuaca sebelum menempuh perjalanan. Istilahnya, sedia payung sebelum hujan. Kalaupun nekad untuk menempuh hujan, siapkan dulu alat serta perlengkapan yang memungkinkan pendaki untuk menghadapi the semi-world of survival.

Menjelang puncak, kita tidak akan kesepian. Seperti yang diceritakan tim cerita sore, setapak demi setapak akan ditemani masyarakat sekitar gunung. Mulai dari pemburu burung sampai pencari kayu bakar. Di puncak, berharap saja cuaca akan cerah. Sebab, kedua telaga tadi akan lebih indah untuk dicumbui ketika cerahnya langit menyapa mata. (sumber : Sandy Adri - padang today)

3. Lubuk Minturun Tempat Mandi Meener dan None Belanda
Berwisata ke pemandian alam memang menjadi pilihan banyak warga Kota Padang dan sekitarnya. Barangkali konotasi tempat pemandian sembari menikmati keindahan alam sungguh mengasyikkan. Tak sulit mencari tempat pemandian alam di wilayah Sumbar. Khusus Kota Padang, ada tiga tempat wisata pemandian alam, yakni Lubukparaku, Lubukminturun atau Sarasah Sikayan Balumuik
Berwisata ke pemandian alam memang menjadi pilihan banyak warga KotPadang dan sekitarnya. Barangkali konotasi tempat pemandian sembari menikmati keindahan alam sungguh mengasyikkan. Tak sulit mencari tempat pemandian alam di wilayah Sumbar. Khusus Kota Padang, ada tiga tempat wisata pemandian alam, yakni Lubukparaku, Lubukminturun atau Sarasah Sikayan Balumuik. Jaraknya, dari pusat kota Padang tak jauh, berkisar antara 10 sampai 20 kilometer. Tidak jauh kan?

Khusus untuk Lubukminturun, nama ini telah akrab ditelinga pencinta pemandian alam. Bahkan dari monumen yang ada di lokasi, tempat pemandian ini telah digunakan sejak tahun 1883. Ciri khas dari tempat pemandian ini adalah gemercik kesegaran yang tersuguh berdampingan dengan lori, transportasi kereta gantung peninggalan Belanda. Tak salah rasanya, menjelang puasa objek ini jadi pilihan.

Kesegaran, itulah ungkapan yang pantas untuk menggambarkan aliran air jernih dan bening ini. Kesegaran dan keindahan panorama “menghanyutkan” pencintanya. Aliran dari air terjun dari tebing-tebing ini tak pernah berhenti mengisi aliran tempat pemandian ini. Bahkan, ketika musim kemarau pun. Airnya yang tenang dan jernih akan membuat kita berlama-lama di sini. Bahkan sampai pucat karena kedinginan pun tidak akan terasa. Tapi jangan sampai tenggelam lho.

Pemandian Lubuk Minurun ini berada sekitar 10 kilometer utara Kota Padang. Perjalanan menuju ke obyek itu dapat ditempuh dengan mobil atau motor. Kalau memakai angkutan umum, anda dapat memanfaatkan angkutan kota jurusan Tabing-Lubuk Minturun atau by pass Lubeg menuju batas kota dan turun di simpang Lubukminturun. Selanjutnya anda dapat naik ojek dengan ongkos sesuai kepandaian anda menawar.

Untuk angkutan umum tadi cukup dengan ongkos Rp3 ribu saja. Kiri kanan jalan menuju lokasi suguhan bunga-bunga indah akan menemani anda. Pemandangan tersebut adalah bagian dari jualan masyarakat sekitar mulai dari, bunga-bunga sampai bibit buah. Menjelang selesai pemandangan tersebut, kawasan sejuk pemandian telah menanti anda. Selagi menikmati gemercik air anda akan menyaksikan ribuan ikan larangan seukuran telunjuk orang dewasa. Di sekitar pemandian, bagi yang ingin camping, juga tersedia area untuk camping dan hiking tentunya.

Untuk masuk, setiap pengunjung dikenai pungutan retribusi sebanyak Rp3 ribu untuk anak-anak dan Rp5 ribu untuk orang dewasa. Kalau menggunakan motor atau mobil pribadi pun anda tak usah ragu, karena jalanan dan kawasan parkir yang tersedia cukuip representatif. Jangan lupa untuk mengunci, kendaraan anda dan jangan tinggalkan barang berharga yang memancing pihak tidak bertanggungjawab untuk melakukan aksinya.

Tempat pemandian hasil bentukan alam yang berada di aliran batang Kandis ini telah dinikmati sejak zaman meneer dan none Belanda. Sebuah prasasti dari semen terpasang di tepi pemandian Lubukminturun yang terletak Kecamatan Koto Tangah. Di dalam prasasti itu terdapat tulisan termakan usia dan lumut. Jika diperhatikan tulisan yang terdiri atas tiga baris, terlihat ukiran tulisan latin ‘Diboeka 8-4-1883’, pada baris pertama, ‘oleh’ pada baris kedua, baris ketiga 'penghoeloe...' dan barisan keempat 'Achin..........'.
Prasasti sederhana ini mungkin sering luput dari pengunjung-pengunjung sebelumnya. Dari pengakuan masyarakat sekitar, memang benar kalau tempat ini telah digunakan oleh orang-orang Belanda yang pernah menikmati dan mengeksplorasi bangsa ini. Air jernih, tapi tidak deras. Bagi yang datang dengan keluarga, sebaiknya perhatikan tempat dimana anak-anak anda berenang atau berendam. Ada kalanya mereka larut dengan kesejukan aliran air, hingga lupa telah berada di zona pemandian yang dalam. Bukannya menakut-nakuti, tapi dimana pun kita berwisata waspada tidak boleh dilupakan.

Bagi mereka sering mengikuti balimau (tradisi masyarakat jelang masuk Ramadhan) pemandian ini adalah pilihan. Makanya tak usah heran jika pada hari libur lokasi ini menjadi pilihan liburan, baik keluarga atau pun anda yang senang dengan wisata petualangan.

Tentunya setelah puas mandi-mandi, perut akan keroncongan. Di sekitar lokasi pemandian memang tidak ada tempat makan yang representatif. Kalaupun ada, hanya mie rebus atau makan instan lainnya. Namun, tak jauh dari lokasi pemandian, di mana pemandangan Lubukminturun akan terlihat jelas, terdapat satu hingga tiga rumah makan yang buka pada hari-hari tertentu, khususnya pada hari libur dimana kunjungan ke tempat pemandian tersebut ramai.

Kalau ingin kepastian, bukan ide buruk kalau anda menyiapkan bekal dari rumah. Nasi panas berbungkus daun pisang yang anda bawa dari rumah dilengkapi samba lado dan ikan asin tentunya sangat nikmat untuk disantap setelah menggigil kedinginan usai menikmati kesegaran Lubukminturun. Hemmn…Apalagi kalau datang dengan keluarga. Nasi yang disimpan dalam termos, siap untuk disantap habis.

Jangan heran, kalau di rumah anak-anak sulit untuk menghabiskan santapannya, di sini setelah puas mandi-mandi mereka akan minta tambah. Lengkap kan. Ditemani keluarga, atau orang-orang tersayang anda menikmati sejuknya pemandian dan santapan hebat dengan suasana hangat di tengah kesejukan alam Lubukminturun. Orang Belanda aja mengakui tempat ini memang hebat. (Sumber : Padang Today)

4. Seribu Ketakjuban di Puncak Lawang

Semilir angin sejuk berhempus menerpa tubuh saat bergerak menuju Puncak Lawang. Di atas puncak yang berketinggian ± 1.210 m di atas permukaan laut, kita dapat menikmati keindahan kawasan Danau Maninjau dan Samudra Indonesia
Semilir angin sejuk berhempus menerpa tubuh saat bergerak menuju Puncak Lawang. Di atas puncak yang berketinggian ± 1.210 m di atas permukaan laut, kita dapat menikmati keindahan kawasan Danau Maninjau dan Samudra Indonesia. Tak heran, tempat ini sejak zaman penjajahan Belanda sudah menjadi pilihan peristirahatan kaum bangasawan Belanda. Dari Puncak Lawang, kita dapat menikmati pemandangan yang memukau. Birunya langit yang berpadu dengan birunya laut.

Sambil melayang-layang bebas di udara menjelang mendarat di Bayur, tepian Danau Maninjau, dari atas udara itu kita dapat menikmati keindahan Danau Maninjau yang tiada duanya di dunia ini. Namun keindahan lain akan didapatkan ketika dengan tenang dan bertafakur memandangi Danau Maninjau dari puncak saja.

Saat ke Puncak Lawang, sebaiknya kita tidak hanya menikmati alam dan melakukan Paralayang, tetapi kita juga mesti mencobakan gula tebu (saka) khas Lawang. Saka Lawang ini terkenal dengan kemanisannya yang natural. Tidak jarang, wisatawan yang berkunjung menyempatkan diri membungkus beberapa Saka Lawang untuk dibawa pulang. Puncak Lawang terkenal dengan Sakanya lantaran di sana hampir keseluruhan daerah dipenuhi batang Tebu yang sengaja ditanam sebagai mata pencaharian. Dan rasa gulanya sangat enak dibandingkan gula tebu daerah lain. Bagi mereka yang menyukai tantangan dan lintas alam, kita dapat berjalan kaki lereng menuju Danau Maninjau.

Atau dapat pula melintasi hutan lindung menuju Embun Pagi. Suasana dan keindahan Embun Pagi tidak kalah saat memandang keindahan di Puncak Lawang. Jika kita ingin berlama-lama menikmati Danau Maninjau atau ingin menikmati Panorama Embun Pagi, jangan lupa singgah dulu di Pasar Matur, guna membeli Kacang Matur kacang rendang yang gurih untuk menemani perjalanan wisata anda nantinya. Objek wisata Embun Pagi, terletak tidak seberapa jauh dari objek wisata Danau Maninjau dan juga berada pada ketinggian sekitar ± 1.000 M dari permukaan laut. Berada di Embun Pagi memberikan kebebasan pada Anda untuk melayangkan pandangan menikmati keindahan alam sekitarnya. Dari sini, Anda juga bisa menikmati pesona objek wisata Danau Maninjau dari lain sisi. Berbagai fasilitas pendukung juga tersedia di Maninjau, salah satunya Hotel Maninjau.

Jika kita ingin turun menuju Danau Maninjau dari Embun Pagi, kita dapat menggunakan kendaraan pribadi atau bus umum. Perjalanan ke sana akan mengharuskan kita melewati kawasan Kelok Ampek Puluah Ampek. Menjelang sampai di bawah, kita akan menjumpai aneka macam souvenir seperti topi dari anyaman pandan, tas kampia, koleksi kalung, gelang dari tulang serta tanaman menjalar buah labu yang berkhasiat obat sekaligus dapat dijadikan penganan. Kawasan ini diberi nama Kelok Ampek Puluah Ampek, dalam bahasa Indonesianya tikungan 44, karena memang menjelang kita sampai di Danau Maninjau, kita akan melalui tikungan tajam sebanyak 44 kali. Pada tiap tikungan yang tajam itu, selalu diberi tanda sudah berapa tikungan yang kita lewati, dan semua tikungan itu berjumlah 44 buah.

Begitu anda sampai di bawah, maka anda akan disambut sebuah simpang tiga. Bila belok ke kiri, maka anda bisa pergi berkunjung ke rumah kelahiran Buya Hamka di Sungai Batang, tepatnya di Kampung Muaro Pauh. Di sebuah rumah sederhana 1908 atau 1325 Hijriah disitulah Hamka dilahirkan. Sekarang bangunan bersejarah itu telah ditempatkan sebagai museum rumah kelahiran Buya Hamka. Bila belok ke kanan, anda bisa menuju Lubuk Basung, ibukota kabupaten Agam. Perjalanan menuju Puncak Lawang salah satu perjalanan wisata yang mesti kita lakukan, karena tidak hanya satu sensasi objek wisata, tetapi sensasi lainnya juga akan tercipta. Pastikan Anda ikut melakukan perjalanan ini. (mahardikawati- padang today)

5. Lubuak Bonta Pesona Alam yang Mengesankan
Berkunjung ke objek wisata pemandian Lubuak Bonta, yang terletak di Korong Tarok Kenagarian Kapalo Hilalang, Kecamatan 2 X 11 Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman mengantarkan kita pada panorama alam yang begitu mengesankan.

6. Masjid Tuo Kayu Jao Saksi Keberadaan Islam Sejak Abad XVI
Agama Islam di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat ternyata telah berkembang sejak abad ke-16. Hal itu dibuktikan dengan telah berdirinya Masjid Tuo yang berada di Jorong Kayu Jao Nagari Batang Barus Kecamatan Gunung Talang

7. Batu Talempong Talang Anau
Jika selama ini kita hanya mengenal talempong sebagai alat musik tradisional Minangkabau, kali ini tidak lagi. Jika biasanya talempong terbuat dari kuningan, dan bentuknya mirip dengan alat musik gamelan yang ada di Jawa, talempong ini terbuat dari batu. Bunyi yang dihasilkan persis sama dengan alat musik talempong, sehingga dinamakan Batu Talempong Talang Anau.

8. Batu Basurek Peninggalan Aditiawarman
Kabupaten Tanah Datar di Sumatera Barat sebagai tempat asal suku Minangkabau dan disebut juga sebagai Luhak Nan Tuo memiliki banyak sekali tempat sejarah yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata budaya, salah satu diantaranya adalah
Kabupaten Tanah Datar di Sumatera Barat sebagai tempat asal suku Minangkabau dan disebut juga sebagai Luhak Nan Tuo memiliki banyak sekali tempat sejarah yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata budaya, salah satu diantaranya adalah ' Batu Basurek (Batu Bersurat) di Limo Kaum. Tulisan yang tertulis pada batu tersebut memuat inskripsi dalam huruf Palawa dengan bahasa Sansekerta, yang menyatakan bahwa Aditiawarman adalah Raja Diraja di Kinikamedinindra (pulau emas) tahun 1347.

Batu Basurek di Pagaruyung ditulis tahun 1347, Batu/Banda Bapahek di Saruaso dan beberapa batu bersurat lainnya yang semuanya merupakan peniggalan masa Aditiawarman.

9. Tari Piring, Estetika dan Keberanian
Tari Piring merupakan seni tari yang dimiliki oleh orang Minangkabau.

10. Indahnya Pantai Carocok
Indahnya pantai berpasir putih sungguh menawan hati bagi mata yang melihatnya.

11. Pantai Aia Manih Objek Wisata Favorit Kota Padang
Pantai Aia Manih menjadi lokasi wisata favorit yang ada di Padang. Legenda Malin Kundang akan menyapa pelancong saat menginjaki kaki di pasir berwarna coklat keputihan, Seonggok batu dan relief cerita Malin Kundang menghiasi kawasan wisata pantai yang dipadati pengunjung di waktu liburan.

12. Gunung Padang Legenda Hidup Siti Nurbaya
Gunung Padang merupakan objek wisata yang menjadi legenda hidup cerita Siti Nurbaya. Bukit yang tak begitu tinggi tersebut, dimanfaatkan kalangan pencinta olahraga climbing untuk menguji nyali.

13. Pemandian Batang Tabik di Payakumbuh
Pemandian Batang Tabik merupakan objek wisata pemandian alam dengan air yang sangat jernih dan sejuk, dikelilingi hamparan sawah dan pemandangan alam yang indah.

14. Pesta Tabuik, Ritual Muharram di Pariaman
Pesta Tabuik ini, dulu dikenal sebagai ritual tolak bala, yang diselenggarakan setiap tanggal 1-10 Muharram (kecuali tahun 2004, Pesta Tabuik tidak digelar karena jadwalnya berdekatan dengan pelaksanaan pemilihan umum). Lokasi utama Pesta Tabuik biasanya berada di obyek wisata Pantai Gondoriah, sekitar 65 kilometer arah utara Kota Padang. Tabuik dilukiskan sebagai 'Bouraq', binatang berbentuk kuda bersayap, berbadan tegap, berkepala manusia (wanita cantik), yang dipercaya telah membawa arwah (souls of the) Hasan dan Husein ke surga. Dengan dua peti jenazah yang berumbul-umbul seperti payung mahkota, tabuik tersebut memiliki tinggi antara 10-15 meter.
Puncak Pesta Tabuik adalah bertemunya Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang. Kedua tabuik itu dihoyak dengan ditingkahi alat musik tambur dan gendang tasa. Petang hari kedua tabuik ini digotong menuju Pantai Gondoriah, dan menjelang matahari terbenam, kedua tabuik dibuang ke laut. Dikisahkan, setelah tabuik dibuang ke laut, saat itulah kendaraan bouraq membawa segala arak-arakan terbang ke langit (surga).


Riau

Pekanbaru memiliki sejumlah obyek dan kegiatan wisata serta budaya yang memiliki daya tarik tinggi bagi wisatawan, baik lokal, nasional, maupun mancanegara. Obyek wisata serta budaya yang memiliki "nilai jual" di Pekanbaru, diantaranya adalah:

1. Masjid Raya Pekanbaru

2. Pasar Durian,

3. Danau Limbungan,

4. Museum dan Taman Budaya Riau,

5. Pusat Eksibisi dan Taman Budaya Raja Ali Haji,

6. Hutan Wana Bhakti,

7. Sungai Siak,
8. Festival Dansa Riau,
9. Festival Obor,
dll.


Kepulauan Riau

Provinsi Kepulauan Riau merupakan gerbang wisata mancanegara kedua setelah Pulau Bali. Jumlah wisatawan asing sebesar 1,5 juta orang pada tahun 2005. Objek wisata di Provinsi Kepulauan Riau antara lain wisata pantai yang terletak di berbagai Kabupaten dan Kota. Pantai Melur dan Pantai Nongsa di Kota Batam, Pantai Belawan di Kabupaten Karimun, Pantai Lagoi, Pantai Tanjung Berakit, Pantai Trikora, dan Bintan Leisure Park di Kabupaten Bintan. Kabupaten Natuna terkenal dengan wisata baharinya seperti snorkeling.

Selain wisata pantai dan bahari, Provinsi Kepulauan Riau juga memiliki objek wisata lainnya seperti cagar budaya, makam-makam bersejarah, tarian-tarian tradisional serta event-event khas daerah. Di kota Tanjungpinang terdapat pulau penyengat sebagai pulau bersejarah karena di pulau ini terdapat mesjid bersejarah dan makam-makam Raja Haji Fisabililah dan Raja Ali Haji yang kedua-duanya adalah pahlawan nasional.

Jambi

1. Taman Nasional Kerinci Seblat
In this national parks, live up to 129 species of birds, 36 mammalians with 24 protected, 10 species of reptiles. 6 species of amphibians, and 8 species of primates. There are also 4000 floras dominated by family of Dipterocarpaceae. Some of these are highly endangered, especially the animals like Sumatera Rhinoceros ( Dicerorhinus sumatraensis ), Wild Mountain Goat ( Capricornis sumatraensis ), Sumatran Tiger ( Panthera tigris sumatraensis ), Sumatran Elephant ( Elephanus maximus sumatranus ), Dead Flower ( Amorphophallus titanum ) and Rafflesia Flower ( Rafflesia arnoldi ).

2. Bukit 30 National Park
» Taman Nasional Kerinci Seblat | » Taman Nasional Bukit 30 | » Taman Nasional Berbak

--------------------------------------------------------------------------------

» Bukit 30 National Park

The Bukit Tigapuluh National Park is an 143,143 hectares area on the low land area of eastern Sumatra, included into two provinces , Riau and Jambi.

Ecologically, this area is classified as low land tropical rainforest, with some intra ecosystem inside like swamp and highland.

Some of endangered species are highly protected here like Dead flower (rafflesia hasseltii and rafflesia arnoldii ), amorphophallus sp, and some endangered animals like Sumatran tiger ( panthera tigris sumatraensis ), tapir ( tapirus indicus ), primates like Siamang ( symphalangus syndactylus ), Ungko ( hylobates sp ), birds ( bocerotidae and argusianus argus ).

This area is also interesting in its natural features of its geology, like the 30 Mountains intrusive complex, folded tertiary sediments, and some offer science breakthrough.

Old tribe which characterize most of Central Sumatra forest is also one uniqueness you will find inside this park like Talang Mamak tribe.


3. Berbak National Park
Berbak National Park is a national park area on the eastern coastline of Central Sumatra included in Ramsar Convention for international wetland conservation.

In 1992, this area is officially stated as National Park by the minister of Forestry, Republic of Indonesia following the original 1935 by Dutch colonial.

Berbak National Park is a national park area on the eastern coastline of Central Sumatra included in Ramsar Convention for international wetland conservation.


Bengkulu

1. Pantai Panjang
Terdapat banyak tempat wisata alam di wilayah Provinsi Bengkulu yang dapat membawa pengunjung merasakan kesan wisata yang tak terlupakan. Di Kota Bengkulu terdapat Pantai Panjang yang indah dan unik, jauh lebih indah dari pada pantai di Bali atau tempat-tempat rekreasi pantai lainnya. ”Pantai Panjang Bengkulu” adalah kawasan pesisir pantai membujur di pesisir Barat Pulau Sumatera sepanjang lebih dari 10 kilometer dihiasi barisan pohon cemara pantai yang begitu indah, romantis dan berbeda dari suasana pantai di belahan dunia manapun. Dihiasi pasir putih dan deburan ombak yang bersih dan eksotik. Posisi pantai yang berada di belahan barat memungkinkan kita menikmati momen ’sun-set’ yang begitu indah setiap hari.

2. Pulau Tikus
Pulau tikus adalah pulau karang kecil di lepas pantai Kota Bengkulu. Pulau ini terletak 90 mil laut dari pesisir Kota Bengkulu ke arah Samudera Hindia. Pulau ini menjadi rumah berbagai macam ikan hias dan sebagai tempat singgah bagi kumpulan ikan yang sedang bermigrasi dari belahan bumi yang satu ke belahan bumi lainnya.

3. Danau Dendam Tak Sudah
Merupakan sebuah danau yang terletak di tengah Kota Bengkulu. Cekungan tanah yang berisi air tawar dari mata air yang mengalir dari kawasan perbukitan di sebelah utara dan timur Kota Bengkulu. Ada berbagai legenda dan cerita rakyat berkaitan dengan danau ini. Di sekeliling danau yang banyak ditumbuhi vegetasi rawa khas hutan tropis menjadi habitat asli ’Anggrek Vanda’ yan merupakan plasma nuftah kawasan lindung Danau Dendam Tak Sudah ini.

4. Taman Hutan Raya ‘Rajo Lelo’
Adalah sebuah kawasan hutan yang dilindungi untuk menjaga kelestarian alam berikut hewan di dalamnya. Dimanfaatkan pula sebagai lokasi perkemahan dan sarana pelatihan oleh banyak organisasi-organisasi pencinta alam, organisasi kepemudaan dan organisasi kepanduan.

5. Kawasan Pegunungan Liku Sembilan
Adalah kawasan perbukitan yang dilalui oleh jalur perhubungan darat antara Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah dengan Kabupaten Kepahiang. Lokasi ini merupakan kawasan bukit barisan yang dilindungi karena kecuraman dan kelabilan lereng perbukitannya. Kawasan Pegunungan ini menjadi habitat utama Bunga Rafflesia yang sering tumbuh dan mekar mulai dari beberapa meter di sisi jalan raya hingga jauh ketengah hutan lindung.

6. Bukit "Gunung Bungkuk"
Adalah setumpuk bukit karang yang tinggi menjulang hingga setinggi gunung. Berlokasi di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah. Bentuknya yang tegak - tinggi dan sedikit mencerminkan seperti tubuh manusia yang sudah ‘bungkuk’ menyebabkan bukit ini dinamai oleh masyarakat lokal sebagai ‘Gunung Bungkuk’.

7. Perkebunan Teh Kabawetan
Kawasan perkebunan teh ini pada awalnya adalah kawasan perkebunan teh yang dikembangkan pada masa Kolonial Belanda. Saat ini kawasan ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Kepahiang yang tempatnya hanya beberapa kilometer dari ibu kota Kabupaten Kepahiang.

8. Bukit Kaba
Kawasan gunung berapi ‘Bukit Kaba’ merupakan salah satu dari objek wisata yang berada di wilayah Kabupaten Rejang Leong. Kawasan wisata ini memiliki berbagai ke-khas-an dibandingkan dengan berbagai objek wisata gunung api lainnya seperti Tangkuban Perahu, Merapi ataupun Tengger.

9. Sumber Air Panas Bumi Suban
Merupakan sumber mata air panas bumi yang masih berhubungan dengan aktifitas Gunung Berapi ‘Bukit Kaba’. Tempat ini merupakan situs wisata alam yang sangat penting di Provinsi Bengkulu dan menjadi lokasi favorit untuk rekreasi keluarga. Suasana tempat pemandian air panas yang nyaman, kolam renang yang bersih dan mengandung unsur penyembuhan menyebabkan tempat ini terkenal dan ramai dikunjungi wisatawan dari wilayah Provinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan.

10. Kawasan Tambang Emas Lebong Tandai
Tanah pegunungan dalam gugusan bukit barisan yang indah menjadi semakin mempesona karena mengandung butiran logam mulia di dalamnya. Kenyataan inilah yang membawa bangsa Belanda membuka tambang emas dan melakukan eksplorasi selama bertahun-tahun di wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Kabupaten Lebong ini. Aktifitas penambangan dengan cara tradisional akan dapat menyadarkan kita betapa aktifitas kehidupan dimulai dari sesuatu yang begitu sederhana. Dengan melakukan lawatan ke kawasan ini bukan hanya akan menyegarkan fikiran, tetapi juga dapat menjadi media untuk membuat manusia semakin menyadari betapa Maha Kaya-nya Sang Pencipta Alam ini.

12. Bunga ‘Rafflesia Arnoldi’

Adalah bunga khas yang tumbuh di kawasan hutan bukit barisan, khususnya di wilayah Provinsi Bengkulu. Keunikan bunga ini adalah selain dari bentukya yang jauh lebih besar dari ukuran bunga pada umumnya juga karena proses pemunculannya yang tiba-tiba tanpa memiliki bentuk pohon tertentu. Menurut berbagai keterangan tubuh utama tanaman ini sesungguhnya merambat di dalam tanah. Pada periode-periode tertentu terutamanya pada musim hujan tanaman tersebut akan berbunga yang muncul secara langsung di atas permukaan tanah. Dikelilingi lima lembar kelopak di sekitar lingkaran putiknya, bunga ini tampil dengan warna merah tua berhias bintik-bintik yang unik dan eksotik. Dengan lebar keseluruhan mencapai 75 sampai 125 centimeter bunga ini diklaim sebagai salah satu bunga terbesar di dunia yang tumbuh di alam bebas. Nama ‘Rafflesia Arnoldi’ yang melekat pada bunga ini mengabadikan penemuannya semasa kolonialisme Inggris dengan kepemimpinan Thomas Stamford Raffles di daerah Bengkulu. (La Fortuna)

Sejarah
1. Fort Marlborough
Fort Marlborough adalah sebuah bangunan benteng pertahanan yang terletak di pesisir pantai Tapak Paderi - Kota Bengkulu. Benteng ini dibangun oleh kolonial Inggris pada tahun 1914 – 1719 dibawah pimpinan Gubernur Jendral Josef Colin semasa pendudukan mereka di Wilayah Bengkulu. Benteng Marlborough adalah benteng terbesar yang pernah dibangun oleh Bangsa Inggris semasa kolonialismenya di Asia Tenggara.

2. Fort York
Situs Benteng York adalah sebuah kawasan puing-puing bebatuan bekas bagunan Fort York. Lokasi ini menjadi sebuah situs bersejarah lantaran pada zamannya, di lokasi ini pernah berdiri sebuah benteng pertahanan pertama Kolonialisme Ingggris di tanah Bengkulu. Situs benteng ini berkedudukan di Muara Sungai Bengkulu sedikit menjorok ke dalam. Bangunan ini murni berfungsi sebagai benteng pertahanan utama bangsa Inggris sebelum akhirya dipindahkan setelah selesainya pembangunan Fort Marlbrough.

3. Rumah Kediaman Thomas Stamford Raffles
Thomas Stamford Raffles adalah Gubernur terakhir Inggris di Bengkulu sebelum akhirnya penguasaan terhadap Bengkulu di tukar oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan Pulau Kecil di ujung Semenanjung Malaka, ‘Singapura’. Dalam masa kekuasaannya Raffles tinggal di rumah ini yang selain digunakan sebagai tempat tinggal, juga dimanfaatkan untuk berbagai aktifitas dalam pemerintahannya. Bangunan ‘Istana Gubenur’ ini terletak sekitar 300 meter ke arah Utara Benteng Marlborough. Diantara kedua bangunan penting ini terdapat Tugu Thomas Parr yang merupakan salah satu monumen penting baik bagi Bangsa Inggris maupun Bangsa Indonesia. Konon cerita pada masanya terdapat terowongan bawah tanah yang menghubungkan Rumah Gubernur ini dengan sisi dalam Benteng Marlborough dengan melalui sisi bawah Tugu thomas Parr.

4. Kompleks Makam Warga Inggris
Dalam rentang masa pendudukannya cukup banyak orang-orang dari kerajaan Inggris yang akhirnya meninggal dunia di Bengkulu. Selain meninggal karena peperangan menghadapi perlawanan rakyat Bengkulu, ada juga yang meninggal karena sakit maupun sebab-sebab lainnya. Dan sebagai bangsa yang besar tentunya masyarakat kolonial Inggris di Bengkulu saat itu melakukan berbagai ritual untuk memberikan penghormatan bagi jenazah-jenazah mereka.

5. Tugu Hamilton
Hamilton adalah salah satu tentara Inggris yang gugur dalam sebuah pertempuran terbuka menghadapi perlawanan rakyat Bengkulu pada masa kolonialisme Inggris di Bengkulu. Untuk mengenang kegigihan dan semangat patriotismenya yang tinggi maka Pemerintah Kolonial Inggris pada masa itu membangunkan sebuah monumen berbentuk semacam tugu di pesisir pantai Panjang Kota Bengkulu. Tempat dimana monumen itu dibangun saat ini menjadi sebuah situs sejarah yang cukup penting hingga akhirya Pemerintah Daerah menempatkannya di titik tengah sebuah bundaran persimpangan arah jalan menuju berbagai situs dan kawasan objek Wisata di Kota Bengkulu. Mengingat patriotisme tentunya akan membuat anak cucu ‘Hamilton’ berbangga pada moyang mereka ini. (La Fortuna)

6. Rumah Pengasingan Bung Karno
Sungguh tiada dapat dipungkiri bahwa kharisma, ketauladanan dan kematangan jiwa sebagai seorang pemimpin besar yang terdapat pada diri Ir. Soekarno – Sang Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia – merupakan hasil dari rangkaian proses yang penuh dengan pahit getirnya perjuangan. Seluruh romantika itu seolah harus beliau alami sebagai prasyarat untuk mengambil ‘tuah’ untuk mengayomi seluruh rasa dan gelora Bangsa Indonesia yang akan dipimpinnya di kemudian hari. Lembaran-lembaran kehidupan telah ‘mengasah’, ‘mengasih’ dan ‘mengasuh’ beliau hingga akhirnya muncul dari inti bumi, menjadi ‘mutiara pertiwi’ yang menyinari perjuangan bangsa dengan hati dan jiwa yang tetap membumi.



Sumatera Selatan

1. Wisata Alam

Sungai Musi
Pulau Kemaro
Taman Hutan Wisata Punti Kayu
Air Terjun Bedegung
Air Terjun Lematang
Air Terjun Mesat
Air Terjun Watervang
Lomba Perahu Bidar
Bukit Serelo
Bukit Sulap
Danau Segayam
Gua Putri
Sumber Air Panas Gemuhak
Sungai Lematang
Arung Jeram

2. Wisata Sejarah

Benteng Kuto Besak
Musium Bersejarah
Bagus Kuning
Kantor Ledeng
Bukit Siguntang
Monpera
Musium Bala Putra Dewa
Taman Purbakala Kerajaan Sriwi
Jembatan Ampera
Sabokingking
Kawah Tekurep
Museum Sriwijaya Subkoss Garud

3. Wisata Kuliner

Pempek
Laksan
Tekwan
Model
Kemplang Goreng
Kemplang Panggang
Martabak HAR


Bangka Belitung

1. Wisata Bahari

Pantai, laut, memancing dan selam

2. Wisata Sejarah
Objek sejarah yang ada di darat seperti tempat pembuangan Soekarno di Gunung Menumbing dan Wisma Ranggam Muntok, Tugu Perjuangan Pahlawan 12, Tugu Perjuangan Tanjung Berikat, Napak Tilas Perjuangan Depati Barin dan Depati Amir, serta di laut seperti kapal-kapal tenggelam yang berada di perairan Bangka Belitung.

3. Wisata Agama
Islam, Khatolik, Konghucu dan Budha

4. Wisata Lingkungan

5. Wisata Budaya/Adat
Perang Ketupat, Rebo Kasan, Mandi Belimau, dll

6. Wisata Alam/Hutan
Air Panas Pemali dan di tempat-tempat lainnya, pendakian Gunung Maras.

7. Wisata Kuliner
Berbagai jenis makanan.

8. Wisata Kebun/Agro Tourism

Kebun sawit, Kebun Lada dan kebun-kebun lainnya.

9. Event-event Kegiatan

Pekan Pameran Pembangunan dan Investasi
Pengadaan Kegiatan Seminar/Lokakarya Nasional
Pasar Malam dan Hiburan Masyarakat
Pentas Musik Kaula Muda
Pentas Musik Jazz
Pertemuan Bisnis dan Investasi

10. Event-event tersebut digelar secara masing-masing atau bersama-sama seperti :
Event Grass Track diagendakan sebanyak 6 etape
Event Olahraga Volley Pantai sebanyak 3 etape
Perlombaan Catur Tingkat Nasional dan Antar Grand Master
Event Pertandingan Bola Kaki bertaraf nasional sebanyak 3 kali dan Internasional 1 kali

11. Event Pertandingan Golf yang dilaksanakan setiap 2 (dua) bulan sekali,
mulai dari Gubernur Cup, PT. Timah Cup, PT. Koba Tin Cup, Ceng Beng, dll.
Pertemuan Dunia Melayu Dunia Islam dan Festival Kesenian Melayu


Lampung

1. Pantai Pasir Putih
Pantai Pasir Putih benar-benar sesuai dengan namanya. Pasir putih memesona ini menyegarkan mata dan menimbulkan hasrat kuat di dalam diri untuk mengelilinginya. Terletak sekitar 20 kilometer dari kota Bandar Lampung, tempat ini semakin dikenal masyarakat akhir-akhir ini.
Cara Mencapai Daerah Ini

Dengan menggunakan mobil yang melewati Jalan Trans Sumatera dari kota Lampung, Anda dapat mencapai daerah ini dalam waktu 30 menit. Anda juga dapat menggunakan angkutan umum dari Lampung yang langsung menuju Pantai Pasir Putih.

Berkeliling
Anda dapat mengelilingi pantai indah ini dengan berjalan kaki. Dengan menggunakan perahu motor, Anda juga dapat mengunjungi Pulau Condong dan Pulau Bule.

2. Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
by Ky0 on Fri Jan 30, 2009 11:36 pm

.

A. Selayang Pandang

Kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dihuni oleh berpuluh-puluh jenis kelelawar hutan, berbagai jenis satwa langka, dan berbagai jenis tumbuhan langka di dunia (informasi dari UNESCO).

Kawasan hutan ini terletak di daerah Lampung hingga Bengkulu yang di dalamnya sudah didata terdapat jenis tumbuhan, antara lain pidada (Sonneratia sp.), nipah (Nypa fruticans), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), cempaka (Michelia champaka), meranti (Shorea sp.), mersawa (Anisoptera curtisii), ramin (Gonystylus bancanus), keruing (Dipterocarpus sp.), damar (Agathis sp.), rotan (Calamus sp.), dan bunga raflesia (Rafflesia arnoldi). Terdapat berbagai jenis binatang antara lain: 118 jenis mamalia, 7 jenis primata, 425 burung, 9 jenis rangkong, 91 jenis reptil dan amphibi, dan 51 jenis ikan. Beruang Madu, Badak Sumatera, Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, dll.
Keistimewaan

Di lokasi wisata ini pengunjung dapat menjelajahi hutan, berenang, bersampan, mengamati tumbuhan di dalam hutan, berkemah, dan menyusuri sungai.

Tumbuhan yang menjadi ciri khas taman nasional ini adalah bunga bangkai jangkung (Amorphophallus decus-silvae), bunga bangkai raksasa (A. titanum) dan anggrek raksasa/tebu (Grammatophylum speciosum). Tinggi bunga bangkai jangkung dapat mencapai lebih dari 2 meter.
Lokasi hutan ini meliputi wilayah Kabupaten Tanggamus, Lampung Barat, dan Bengkulu.

3. Taman Nasional Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera.

Gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat Latihan Gajah (9 km dari pintu gerbang Plang Ijo) dapat dijadikan sebagai gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pada pusat latihan gajah tersebut, dapat disaksikan pelatih mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya.

4. Gunung Pesagi
Salah cara untuk memperkenalkan suatu objek wisata kepada wisatawan adalah dengan menggelar suatu kegiatan atau even yang dikemas sedemikian rupa, sehingga para wisatawan akan tertarik untuk berkunjung ke daerah tersebut. Dan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat untuk memperkenalkan berbagai objek wisata alam yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata adalah dengan menggelar yang bertajuk Kebut Gunung Pesagi, yang merupakan gunung kebanggaan para pendaki dan pencinta alam dan masyarakat lampung barat. Sebagaimana kita ketahui bahwa Kabupaten Lampung Barat memang memiliki objek dan daya tarik wisata yang lengkap dan kompleks seperti wisata alam, wisata bahari, wisata budaya bahkan wisata sejarah purbakala (megalitikum) pun ada di lampung barat ini

5. Museum Lampung
Museum Lampung adalah salah satu tempat kunjungan wisata sejarah yang dapat digunakan sebagai sarana pendidikan,penelitian dan rekreasi. Terletak dijalan Z.A Pagaralam 5 Kilometer disebelah utara pusat kota Tanjungkarang dan hanya 400 meter dari terminal bus Rajabasa.


Koleksi yang dapat dijumpai adalah benda-benda hasil karya seni, keramik dari negeri Siam dan China pada zaman Dinasti Ming, stempel dan mata uang kuno pada masa penjajahan Belanda dll. Koleksi-koleksi tersebut berjumlah 2.893 buah meliputi benda-benda Geologi, Belanda,Etnografi,Arkeologis, dan lainnya.Museum Ruwa Jurai dibuka setiap hari kecuali Senin dan Hari-hari Besar.

Bola Besi Pembuka Lahan
Merupakan peralatan yang digunakan untuk membuka lahan transmigrasi di wilayah Lampung Timur, Raman Utara dan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Seputih Banyak dan Seputih Raman tahun 1953-1956. Cara pengoperasiannya adalah dengan ditarik dua traktor untuk menumbangkan pohon dan semak di areal tanah yang datar. Bola besi kini menjadi koleksi Museum Lampung.

6. Kain Tapis Lampung
Kain Tapis merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung dalam menyelaraskan kehidupannya baik terhadap lingkungannya maupun Sang Pencipta Alam Semesta. Karena itu munculnya kain Tapis ini ditempuh melalui tahap-tahap waktu yang mengarah kepada kesempurnaan teknik tenunnya, maupun cara-cara memberikan ragam hias yang sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat. Menurut Van der Hoop disebutkan bahwa orang lampung telah menenun kain Brokat yang disebut Nampan (Tampan) dan kain Pelepai sejak abad II masehi. Motif kain ini ialah kait dan konci (Key and Rhomboid shape), pohon hayat dan bangunan yang berisikan roh manusia yang telah meninggal. Juga terdapat motif binatang, matahari, bulan serta bunga melati. Dikenal juga tenun kain tapis yang bertingkat, disulam dengan benang sutera putih yang disebut Kain Tapis Inuh. Hiasan-hiasan yang terdapat pada kain tenun Lampung juga memiliki unsur-unsur yang sama dengan ragam hias di daerah lain. Hal ini terlihat dari unsur-unsur pengaruh taradisi Neolithikum yang memang banyak ditemukan di Indonesia. Masuknya agama Islam di Lampung, ternyata juga memperkaya perkembangan kerajinan tapis ini. Walaupun unsur baru tersebut telah berpengaruh, unsur lama tetap dipertahankan. Adanya komunikasi dan lalu lintas antar kepulauan Indonesia sangat memungkinkan penduduknya mengembangkan suatu jaringan maritim. Dunia kemaritiman atau disebut dengan jaman bahari sudah mulai berkembang sejak jaman kerajaan Hindu Indonesia dan mencapai kejayaan pada masa pertumbuhan dan perkembangan kerajaan-kerajaan islam antara tahun 1500 1700.

Bermula dari latar belakang sejarah ini, imajinasi dan kreasi seniman pencipta jelas mempengaruhi hasil ciptaan yang mengambil ide-ide pada kehidupan sehari-hari yang berlangsung disekitar lingkungan seniman dimana ia tinggal. Penggunaan transportasi pelayaran saat itu dan alam lingkungan laut telah memberi ide penggunaan motif hias pada kain kapal. Ragam motif kapal pada kain kapal menunjukkan adanya keragaman bentuk dan konstruksi kapal yang digunakan. Dalam perkembangannya, ternyata tidak semua suku Lampung menggunakan Tapis sebagai sarana perlengkapan hidup. Diketahui suku Lampung yang umum memproduksi dan mengembangkan tenun Tapis adalah suku Lampung yang beradat Pepadun.


7. Kawasan Wisata Pendidikan Tirtosani
Di tempat ini terdapat tanaman dan satwa langka serta Goa Jepang sebagai peninggalan sejarah pada masa pendudukan Jepang.
Jenis satwa langka yang terdapat di tempat ini adalah Kera Ekor Panjang dengan populasi 300 ekor.
Pengunjung juga dapat menyaksikan Bunga Bangkai.

8. Wisata Desa Pekon Hujung
Pekon Hujung dipenuhi bangunan berciri khas Lampung Barat. Keaslian arsitektur ini terasa lebih ketika pengunjung bersentuhan dengan alam yang begitu segar di kaki Gunung Pesagi yang indah. Keaslian alam, arsitektur dan suku budaya di Pekon Hujung menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Lokasi.
Kecamatan Belalau, Lampung Barat.


Demikian info tempat pariwisata yang ada di Pulau Sumatera, masih banyak lagi tempat pariwisata yang belum dapat disebutkan di forum ini.

Semoga bermanfaat bagi Anda para pengunjung yang terhormat.


sumber : informasi ini diambil dari berbagai sumber dari website resmi provinsi dan informasi lainnya.

Daftar Blog


 

Indonesia Hijau Copyright © 2009 Community is Designed by Bie

world.gif Pictures, Images and Photos