Sabtu, 22 Agustus 2009

KERAJAAN NUSANTARA

Berikut ini adalah kerajaan yang ada di nusantara, yang pernah jaya pada masanya, perlu kita tahu juga sejarahnya, karna bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah dan menghargai para pahlawannya.

untuk melihat kerajaan-kerajaan di Nusantara silahkan Klik DI SINI.


sumber : id.wikipedia.org

Minggu, 16 Agustus 2009

Daur Ulang Kertas dan Limbah Pertanian

Daur Ulang


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Daur ulang adalah proses tuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.
Pada pemahaman yang terbatas, proses daur ulang harus menghasilkan barang yang mirip dengan barang aslinya dengan material yang sama, contohnya kertas bekas harus menjadi kertas dengan kualitas yang sama, atau busa polistirena bekas harus menjadi polistirena dengan kualitas yang sama. Seringkali, hal ini sulit dilakukan karena lebih mahal dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru. Jadi, daur ulang adalah proses penggunaan kembali material menjadi produk yang berbeda. Bentuk lain dari daur ulang adalah ekstraksi material berharga dari sampah, seperti emas dari prosessor komputer, timah hitam dari baterai, atau ekstraksi material yang berbahaya bagi lingkungan, seperti merkuri.
Daur ulang adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari sampah. Proses daur ulang alumunium dapat menghemat 95% energi dan mengurangi polusi udara sebanyak 95% jika dibandingkan dengan ekstraksi alumunium dari tambang hingga prosesnya di pabrik. Penghematan yang cukup besar pada energi juga didapat dengan mendaur ulang kertas, logam, kaca, dan plastik.


Material-material yang dapat didaur ulang dan prosesnya diantaranya adalah:

Bahan bangunan
Material bangunan bekas yang telah dikumpulkan dihancurkan dengan mesin penghancur, terkadang bersamaan dengan aspal, batu bata, tanah, dan batu. Hasil yang lebih kasar bisa dipakai menjadi pelapis jalan semacam aspal dan hasil yang lebih halus bisa dipakai untuk membuat bahan bangunan baru semacam bata.


Baterai
Banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat proses daur ulang bahan ini relatif sulit. Mereka harus disortir terlebih dahulu, dan tiap jenis memiliki perhatian khusus dalam pemrosesannya. Misalnya, baterai jenis lama masih mengandung merkuri dan kadmium, harus ditangani secara lebih serius demi mencegah kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia.
Baterai mobil umumnya jauh lebih mudah dan lebih murah untuk didaur ulang.


Barang Elektronik
Barang elektronik yang populer seperti komputer dan handphone umumnya tidak didaur ulang karena belum jelas perhitungan manfaat ekonominya. Material yang dapat didaur ulang dari barang elektronik misalnya adalah logam yang terdapat pada barang elektronik tersebut (emas, besi, baja, silikon, dll) ataupun bagian-bagian yang masih dapat dipakai (microchip, processor, kabel, resistor, plastik, dll). Namun tujuan utama dari proses daur ulang, yaitu kelestarian lingkungan, sudah jelas dapat menjadi tujuan diterapkannya proses daur ulang pada bahan ini meski manfaat ekonominya masih belum jelas.


Logam
Besi dan baja adalah jenis logam yang paling banyak didaur ulang di dunia. Termasuk salah satu yang termudah karena mereka dapat dipisahkan dari sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang meliputi proses logam pada umumnya; peleburan dan pencetakan kembali. Hasil yang didapat tidak mengurangi kualitas logam tersebut.
Contoh lainnya adalah alumunium, yang merupakan bahan daur ulang paling efisien di dunia. Namun pada umumnya, semua jenis logam dapat didaur ulang tanpa mengurangi kualitas logam tersebut, menjadikan logam sebagai bahan yang dapat didaur ulang dengan tidak terbatas.


Bahan Lainnya
Kaca dapat juga didaur ulang. Kaca yang didapat dari botol dan lain sebagainya dibersihkan dair bahan kontaminan, lalu dilelehkan bersama-sama dengan material kaca baru. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang.
Kertas juga dapat didaur ulang dengan mencampurkan kertas bekas yang telah dijadikan pulp dengan material kertas baru. Namun kertas akan selalu mengalami penurunan kualitas jika terus didaur ulang. Hal ini menjadikan kertas harus didaur ulang dengan mencampurkannya dengan material baru, atau mendaur ulangnya menjadi bahan yang berkualitas lebih rendah.
Plastik dapat didaur ulang sama halnya seperti mendaur ulang logam. Hanya saja, terdapat berbagai jenis plastik di dunia ini. Saat ini di berbagai produk plastik terdapat kode mengenai jenis plastik yang membentuk material tersebut sehingga mempermudah untuk mendaur ulang. Suatu kode di kemasan yang berbentuk segitiga 3R dengan kode angka di tengah-tengahnya adalah contohnya. Suatu angka tertentu menunjukkan jenis plastik tertentu, dan terkadang diikuti dengan singkatan, misalnya LDPE untuk Low Density Poly Etilene, PS untuk Polistirena, dan lain-lain, sehingga mempermudah proses daur ulang.
Jenis kode plastik yang umum beredar diantaranya:

PET (Polietilena tereftalat). Umumnya terdapat pada botol minuman atau bahan konsumsi lainnya yang cair.
HDPE (High Density Polyethylene, Polietilena berdensitas tinggi) biasanya terdapat pada botol deterjen.
PVC (polivinil klorida) yang biasa terdapat pada pipa, rnitur, dan sebagainya.
LDPE (Low Density Polyethylene, Polietilena berdensitas rendah) biasa terdapat pada pembungkus makanan.
PP (polipropilena) umumnya terdapat pada tutup botol minuman, sedotan, dan beberapa jenis mainan.
PS (polistirena) umum terdapat pada kotak makan, kotak pembungkus daging, cangkir, dan peralatan dapur lainnya.

Monumen Tugu Proklamasi, Riwayatmu Kini....


Minggu, 16 Agustus 2009 | 21:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 64, suasana ramai tampak terlihat di Komplek Monumen Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu (16/8).

Berbagai acara, mulai dari acara malam renungan, napak tilas proklamasi hingga upacara hari kemerdekaan RI telah dan akan diselenggarakan di tempat yang secara resmi diresmikan oleh presiden kedua RI, Soeharto pada 16 Agustus 1980 itu.

Alasan sejarah telah menjadi salah satu alasan kuat bagi pihak panitia penyelenggara acara untuk menyelenggarakan acara di bekas lokasi rumah Presiden RI Pertama itu.

Pasalnya, di tempat inilah sang proklamator, Soekarno yang ditemani oleh Mohammad Hatta untuk yang pertama kalinya membacakan teks proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 lalu, pembacaan teks proklamasi itu sekaligus menjadi tonggak awal bagi bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dan lepas dari jajahan negara asing. Karenanya lokasi tersebut merupakan lokasi yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia.

Namun bagaimanakah sebenarnya kondisi dari tempat bersejarah itu? "Memprihatinkan dan sangat disayangkan," demikian ungkapan kekecewaan seorang warga masyarakat, Eddy Safuan kepada Kompas.com saat ditanyai pendapatnya mengenai kondisi Monumen Tugu Proklamasi saat ini.

Eddy yang juga mengaku sebagai pemerhati sejarah mengaku miris melihat kondisi Monumen Tugu Proklamasi. Pasalnya, ia menilai, kondisi dari monumen tersebut terlihat tidak terawat dengan baik. Adanya sejumlah coret-coretan yang terdapat di monumen tersebut, merupakan salah satu tandanya. "Belum lagi air mancur di Monumen yang nggak nyala. Lampu-lampu juga banyak yang pecah," ujarnya

Tak hanya itu, pria umur 61 yahun itu juga mengaku masih memiliki sejumlah kekecewaan lain terhadap kondisi monumen yang memiliki jasa dan nilai sejarah yang amat besar bagi bangsa ini.

"Pertama saya sangat menyayangkan rumah Bung Karno yang dulu jadi tempat dikumandangkannya proklamasi sekarang sudah tidak ada. Harusnya rumah itu dibangun lagi," katanya.

Selain itu, letak posisi Monumen Tugu Proklamasi yang dinilainya salah juga semestinya menjadi perhatian bagi pihak terkait, karena hal itu dapat membuat kesalahan persepsi sejarah.

"Semestinya letak Monumen patung Bung Karno dan Buing Hatta itu jangan di situ. Semestinya letaknya ada di tugu petir itu, karena rumah Bung Karno dulu adanya di lokasi Tugu Petir itu. Bahaya kalau letak Tugu Proklamasi adanya di situ, orang bisa salah persepsi, nanti dikiranya di lokasi itu Bung Karno membacakan teks proklamasinya," paparnya.

Atas dasar itu, Eddy meminta kepada aparat terkait agar bersungguh-sungguh merawat dan melestarikan monumen tersebut. Tak hanya itu, Eddy juga meminta agar monumen bertaraf nasional seperti Tugu Proklamasi, langsung dikelola oleh pemerintah pusat, bukan oleh pemerintah daerah.

Karena, menurutnya, di masa pemerintahan Presiden Soekarno saja yang mengelola Monumen Nasional (Monas) adalah Sekretariat Negara. " Dan jika sudah dikelola pemerintah pusat, kemudian harus ditata ulang, setelah itu dirawat yang benar agar tidak menghilangkan jejak sejarah bangsa," katanya.

Sementara itu, Udju (60) menilai, kondisi Komplek Monumen Tugu Proklamasi yang sangat terbuka bagi para pengunjung telah membuat kondisi fisik monumen menjadi tercemar atau seperti tak terawat. Karena, para pengunjung yang datang menurutnya tidak mau ikut merawat monumen.

"Orang yang datang cuma mau pakainya saja, pelihara nggak mau. Terlalu berat bebannya tempat ini. Misalnya, tempat ini dijadiin tempat main bola sama anak-anak. Kan nggak bener itu," katanya.

Kesadaran Masyarakat Dibutuhkan Direktur Unit Pengelola Monumen Nasional yang menjadi pengelola Monumen Tugu Proklamasi, Im Rini Hariyani, mengeluhkan tingkat kesadaran masyarakat yang dinilainya masih sangat kurang terhadap pelestarian monumen sebagai tempat yang bersejarah.

Salah satu contohnya menurutnya adalah, adanya oknum masyarakat yang sering berbuat 'nakal' terhadap fasilitas monumen, misalnya merusak lampu - lampu taman atau bahkan mencurinya, mencoret-coret dinding dan monumen.

Selain itu masyarakat sekitar wilayah tugu proklamasi juga menurutnya kurang menghormati makna dari tempat bersejarah itu. Hal ini dapat dilihat dari adanya masyarakat yang menjadikan area seputar monumen menjadi tempat untuk bermain bola.

"Kan akibat mereka main bola tembok jadi pada kotor. Sebenarnya kita nggak ada masalah kalau mereka ikut menjaga. Selain itu ketua wilayah dan tokoh masyarakat sekitar juga harusnya peduli. Ini kita sudah mati-matian buat merawat tapi warga nggak ada kerjasamanya," keluhnya.

Rini yang baru menjabat pada tahun ini mengaku, sejauh ini belum mengalami kesulitan yang berarti dalam mengurus monumen itu. Dengan berbekal anggaran yang telah diajukannya ke pihak pemerintah daerah yang rencananya akan cair di bulan Oktober mendatang, Rini mengaku akan menata dan melakukan pengelolaan yang lebih baik terhadap monumen itu ketimbang sebelumnya.

Hal pertama yang akan dilakukannya setelah anggaran perawatan monumen cair adalah melakukan pergantian pagar depan monumen dan melakukan perawatan terhadap dua patung , Soekarno - Hatta, yang saat ini sudah terlihat kusam.

Semoga saja kedepan tempat-tempat yang memiliki aspek sejarah bagi perjalanan bangsa ini dapat lebih diperhatikan keberadaannya, serta mendapatkan perawatan dan perhatian yang serius dari pihak yang terkait.

Karena, meskipun hanya sebatas benda atau tempat, keberadaan tempat atau benda-benda bersejarah itu tetap dibutuhkan dan diperlukan oleh bangsa kita, untuk menjadi bukti perjuangan dan kebesaran bangsa ini. Selain itu juga untuk memberikan pembelajaran sejarah kepada anak cucu kita nanti.



sumber : kompas.com

Rabu, 12 Agustus 2009

Yuk ke Fatahillah, Nonton Wayang Kombet!


Kamis, 13 Agustus 2009 | 10:28 WIB

MALAM ini, di Taman Fatahillah, warga Jakarta bisa kembali menikmati sajian gratis yang menghibur. Pekan Wayang dibuka dan kemudian Wayang Komedi Betawi (kombet) akan mengisi panggung membawakan lakon Pangeran Jayakarta. Wayang Kombet adalah kolaborasi antara wayang dan Kombet yang dibikin oleh Syaiful Amri. Upaya ini tentu sebagai penyegaran sekaligus dalam rangka membuat wayang dan komedi Betawi makin bisa diterima khalayak luas.

"Karena ini kan pembukaan Pekan Wayang, kami kolaborasi dalang Sukarwana dengan komedi Betawi," lanjut Syaiful. Seperti biasa, ia menggaet pemain-pemain seperti Manori, Kubil, Riyanto, ditambah mantan Abang None (abnon) 2006. "Saya pake abnon supaya mereka ada kerjaan. Ngebantu majuin budaya Betawi, saya udah siap kok nampung mereka," tandasnya.

Dengan kolaborasi itu maka musik yang mengiri pun merupakan kolaborasi wayang dan kombet. "Dalang nganter cerita kemudian dimainkan oleh kombet," imbuh Syaiful yang akan tampil sekitar pukul 19.30 selama sekitar satu jam.

Selain Pekan Wayang yang dimulai malam ini, pada 15 Agustus malam hari, Monas tak mau ketinggalan. Unit Pengelola Monumen Nasional menggelar Malam Puisi Merah Putih 2009 mulai pukul 19.30 – 21.30 di Monumen Proklamator Soekarno Hatta, Jl. Proklamsi No. 56 Jakarta. Khusus menjelang HUT ke-64 RI. Pergelaran ini berupa pembacaan puisi oleh tokoh masyarakat yang semula berjudul “Malam Renungan Suci Proklamasi Kemerdekaan RI”

Tema pergelaran kali ini adalah “Kepahlawanan dan Cinta Tanah Air” dengan harapan acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta, untuk membaca puisi sebagai simbol pembukaan. Tokoh dari kalangan sastrawan yang akan tampil antara lain Taufiq Ismail, Sutardji Calzoum Bachri, Ikranagara, Jose Rizal Manua dan Leon Agusta. Selain itu akan ada Sylviana Murni (Walikota Administrasi Jakarta Pusat), Winny Erwindia (Direktur Utama Bank DKI), Dhanny Dahlan (Pendidik dan Perancang Mode), Teuku Zacky (Artis), dan Surachman (Guru Teladan Tingkat SMP).

Semula acara ini bertajuk “Malam Renungan Suci Proklamasi Kemerdekaan R.I” dan untuk pertama kali diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT ke- 46 RI pada 16 Agustus 1991. Tahun itu, penyelenggaraan dilakukan di depan Patung Chairil Anwar, Taman Monas, diikuti 50 tokoh masyarakat dan penyair seperti Alm WS Rendra, Sutardji Calzoum Bachri, Darmanto Jatman, Ikranagara, H.B. Jassin, dan Jose Rizal Manua.

Pada kelanjutannya, pergelaran ini menjadi acara dua tahunan namun sempat terhenti setelah terjadi kerusuhan 13 – 14 Mei 1998. Malam Puisi Merah Putih pernah diselenggarakan di berbagai tempat seperti di Gedung Kesenian Jakarta, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki dan di Depan Patung Proklamator Soekarno-Hatta Jalan Proklamasi.

Dengan diselenggarakannya kembali kegiatan “Malam Puisi Merah Putih” ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan Unit Pengelola Monumen Nasional.


sumber : kompas.com

Daftar Tempat Wisata Di Pulau Sumatera

ACEH

1. Wisata Sepeda
Wisata sepeda telah menjadi sebuah kegiatan wisata yang baru dan terkenal di Aceh, yang pada umumnya diminati oleh masyarakat setempat, khususnya kaum muda dan anggota keluarga. Menikmati pemandangan alam yang indah dengan mengendarai sepeda menjadi tujuan utama untuk relaksisasi dan kesehatan.

Kegiatan wisata sepeda dengan menggunakan berbagai macam model dan ukuran sepeda sering dilakukan pada setiap hari Minggu dan hari-hari libur umum lainnya. Di Kota Banda, rute perjalanan wisata sepeda dimulai dari Lapangan Blang Padang ke berbagai tempat dengan pemandangan alam yang indah. Kadang­kadang, rute perjalanan tersebut akan berakhir di lokasi pantai yang terkenal, seperti Lhok Nga don Lampuuk – Aceh Besar, sehingga menjadi saat-saat yang sangat indah untuk melakukan kegiatan berenang bersama kelompok lainnya.

Setiap orang dapat menikmati kegiatan berwisata dengan sepeda secara gratis asalkan memiliki sepeda sendiri. Bagaimanapun, menikmati keindahan alam dengan mengendarai sepeda akan menjadi pengalaman yang sangat menarik serta menjadi sebuah kesempatan untuk mengenal dan menciptakan persahabatan melalui hobi yang sama.

2. Pekan Kebudayaan Aceh
Pekan Kebudayaan Aceh ke-5 merupakan sebuah event kebudayaan Aceh yang sangat penting dalam rangka memperkenalkan kekayaan dan keanekaragaman budaya Aceh, khususnya bagi masyarakat Aceh dan masyarakat luar Aceh dengan berbagai atraksi seni dan budaya Aceh.

Pekan Kebudayaan Aceh ke-5 dengan tema “Satukan Langkah, Kita Bangun Aceh dengan Tamaddun" bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengaktualisasi nilai­-nilai budaya Islami, meningkatkan pemahaman dan apresiasi masyarakat terhadap budaya Aceh, melestarikan keragaman budaya untuk memperkokoh perdamaian di Aceh serta memperkenalkan pariwisata Aceh.

Pekan Kebudayaan Aceh ke-5 akan dilaksanakan selama 10 hari pada tanggal 2 s/d 11 Agustus 2009 di Taman Sultanah Safiatuddin, yang merupakan sebuah taman untuk mengenang seorang Ratu Aceh yang pernah berhasil memimpin Aceh sejak 1641-1672. Beberapa kegiatan utama PKA meliputi pawai budaya, pameran, seminar budaya, gebyar seni, permainan rakyat, atraksi budaya, anugerah budaya, pasar wisata dan seni, tour wisata, kenduri rakyat dan renungan malam budaya.

PKA pertama kalinya digelar pada tahun 1958 dan seharusnya digelar setiap empat tahun sekali dengan tujuan untuk menunjukkan dan memperkenalkan kekayaan budaya Aceh serta untuk menjalin persatuan. Namun, PKA tersebut hanya berhasil dilaksanakan sebanyak empat kali karena alasan keamanan pada masa itu. Seluruh kabupaten/kota akan menampilkan keanekaragaman atraksi budaya dan seni.

Pekan Kebudayaan Aceh dengan berbagai atraksi budaya akan menjadi sebuah event budaya yang sangat menarik, khususnya bagi wisatawan yang berkunjung ke Aceh.

3. Perlombaan Pacuan Kuda Tradisional
Perlombaan pacuan kuda merupakan sebuah atraksi khas dari Tanah Gayo Aceh Tengah, sekaligus merupakan event tahunan di kabupaten ini. Suasana pada event ini akan terasa sangat kental dengan berbagai budaya pesta rakyat karena memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dan menjadikannya obyek wisata budaya yang atraktif.

Pacuan kuda tradisional yang merupakan event resmi Pemda Aceh Tengah diikuti oleh empat kabupaten, yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Bireuen. Ratusan ekor kuda setiap tahun ikut memeriahkan event pacuan kuda ini yang juga melibatkan berbagai kuda lokal dataran tinggi Gayo dan kuda “Astaga” (hasil perkawinan silang antara kuda Australia dengan Gayo).
Arena sekaligus tempat dibukanya pacuan kuda, yaitu Lapangan Blang Bebangka, Pegasing, memiliki panjang lingkaran trek 1.000 meter. Kuda-kuda yang akan dipertandingkan meliputi empat kelas berdasarkan tinggi tubuh kuda.

Event pacuan kuda menjadi bagian budaya masyarakat dataran tinggi Gayo yang selalu digelar setiap Agustus tiap tahunnya, yang diiringi dengan berbagai atraksi dan permainan lainnya, seperti sepak bola, bola voli, lomba lari, bola keranjang, sepak takraw, panjat tebing dan balap mobil.

4. Mesjid Raya Baiturrahman
Mesjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu daya tarik wisata budaya yang paling menonjol di Banda Aceh, sekaligus menjadi “icon” pariwisata Aceh. Bangunan ini secara strategis terletak di jantung Kota Banda Aceh yang dilengkapi dengan berbagai arsitektur dan ornamen khas Aceh yang luar biasa. Mesjid ini menjadi salah satu sasaran kunjungan wisatawan.

Mesjid ini dibangun sekitar 12 abad yang lalu dan pernah dibakar beberapa kali termasuk ketika Belanda menyerang Kuta Raja (Banda Aceh) pada tahun 1873. Kemudian pada tahun 1883 Belanda membangun kembali mesjid tersebut dalam upaya mengambil hati rakyat Aceh. Bangunan mesjid ini memiliki lima buah kubah dan dinding yang lebar serta kerangka yang besar. Di sekitar dasar kubah, dinding dan pilar terdapat bermacam jenis hiasan yang menarik.

5. Perkebunan Kopi
Aceh Tengah dan Bener Meriah telah lama terkenal dengan hamparan perkebunan kopi yang sangat luas dengan jenis kopi "Arabica dan Robusta". Perkebunan kopi tersebut menjadi wisata agro yang didukung dengan iklim alamnya yang dingin karena berada pada ketinggian sekitar 1.500 m dpl. Masyarakat Aceh Tengah dan Bener Meriah pada umumnya hidup dengan bertanam kopi sejak zaman Belanda. Kopi dari daerah ini telah dikenal dan diekspor ke luar negeri, khususnya ke Eropah.

6. Peringatan Bencana Tsunami di Aceh

Terjadinya gempa dengan kekuatan 8.9 Skala Richter dan disusul dengan gelombang tsunami telah menghancurkan Aceh pada tanggal 26 Desember 2004. Kehilangan nyawa manusia diperkirakan mencapai 180 ribu orang akibat dampak langsung dari bencana tersebut. Dan kehancuran yang luar biasa telah mengakibatkan kehancuran ekonomi Aceh dengan kerusakan pada berbagai sarana dan prasarana ekonomi dan SDM. Bencana ini telah menjadi sebuah tragedi menakutkan dalam sejarah kemanusiaan.

Banda Aceh sebagai Ibukota Provinsi juga mengalami kerusakan dengan jumlah korban yang besar, khususnya di kawasan Pantai Ulee Lheue. Diperkirakan hanya 600 orang yang selamat dari jumlah penduduk 6000 dengan jumlah korban terbesar adalah di pihak anak-anak dan wanita. Beberapa daerah lainnya di Aceh yang juga mengalami kerusakan berat adalah Calang, Meulaboh, Aceh Besar, dll.

Bencana gempa dan Tsunami telah berlalu, namun masih meninggalkan berbagai kenangan pahit dan cerita, khususnya bagi mereka yang kehilangan anggota keluarga dan harta benda.

Pemerintah Aceh dalam rangka mengenang bencana gempa dan tsunami yang menimpa Aceh akan terus mengadakan Peringatan Bencana Tsunami setiap tahunnya tanggal 26 Desember, khususnya di lokasi terjadinya Tsunami. Peringatan Bencana Tsunami tersebut bertujuan untuk mengenang kembali masyarakat yang menjadi korban, sekaligus sebagai momentum untuk terus bangkit dari keterpurukan dan kehancuran. Selama Peringatan Bencana Tsunami akan dilakukan berbagai kegiatan religius, seperti Renungan dan Zikir, Shalawat Badar, Tausyiah Tsunami dan Pembacaan Doa Bersama.


Sumatra Utara

1. BUKIT LAWANG

Bukit Lawang adalah nama tempat wisata di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara yang terletak 68 km sebelah barat laut Kota Binjai dan sekitar 80 km di sebelah barat laut kota Medan. Bukit Lawang termasuk dalam lingkup Taman Nasional Gunung Leuser yang merupakan daerah konservasi terhadap mawas orang utan.
Beberapa tahun lalu tepatnya pada tanggal 2 November 2003, Bukit Lawang dilanda tragedi banjir bandang yang menyebabkan ratusan rumah penduduk serta wisma-wisma penginapan di tepian Sungai Bahorok hancur lebur.


2. GUNDALING

Gundaling merupakan salah satu daerah objek wisata di Brastagi, Kabupaten Karo, sekitar 50 km dari Medan, Sumatra Utara. Gundaling adalah daerah ketinggian yang menyajikan panorama indah kota Brastagi dan sekitarnya.
Di dalam daerah wisata Gundaling, banyak terdapat penginapan-penginapan dari tingkat bungalow sampai dengan hotel berbintang.


3. PARAPAT

Parapat (disebut pula Prapat), adalah sebuah kota tujuan wisata di tepi Danau Toba, tepatnya berada di wilayah Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, berjarak sekitar 48 km dari Pematangsiantar. Parapat menjadi salah satu titik persinggahan penting dari Jalan Raya Lintas Sumatera bagian barat yang menghubungkan Kota Medan dengan Kota Padang.
Di Parapat banyak bertaburan hotel-hotel berbintang maupun bungalow-bungalow sejenis wisma penginapan yang menampung turis-turis domestik walaupun mancanegara yang berpesiar ke Danau Toba.
Dari Parapat sendiri ada pelabuhan feri yang melayani perhubungan air ke Pulau Samosir tepatnya ke pelabuhan Ajibata. Bila tidak melalui Parapat, maka untuk mencapai Pulau Samosir lewat perhubungan darat seseorang harus mengitari tepian Danau Toba sampai ke Pangururan karena di sanalah Pulau Samosir berhubungan dengan daratan Pulau Sumatera.
Parapat sangat terkenal dengan keindahan danau tobanya. Kota ini menjadi objek wisata terkenal di Sumatera Utara. Bahkan, di era 1990-an, tepatnya sebelum tahun 1997, kota ini menjadi destinasi favorit para turis-turis luar negeri, terutama berasal dari Belanda, Malaysia, Singapura, Jerman, Jepang, Korea, bahkan ada juga yang berasal dari Amerika. Namun, pada tahun 1997, terjadi gejolak krisis moneter yang membuat para turis menjadi enggan berwisata ke tempat ini.
Padahal dahulunya, dalam setahun danau toba pernah meraih predikat sebagai destinasi terfavorit di Indonesia, dengan mencapai lebih dari 4.000.000 wisatawan yang datang ke tempat itu dalam setahun. Namun sekarang, posisi itu telah direbut oleh Bali sebagai destinasi favorit dengan jumlah wisatawan sekitar 2.000.000 orang setiap tahunnya.
Baru-baru ini, sebuah televisi swasta Indonesia melakukan voting di 6 kota, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Denpasar, Makassar, dan Manado dengan topik daerah wisata manakah yang paling anda sukai di Indonesia, dan hasil poling tersebut menunjukkan bahwa Danau Toba ada di Peringkat ke-2, setelah Bali dan sebelum Candi Borobudur.
Menyambut visi dan misi pemerintah dalam rangka Visit Indonesia Year 2008, pemerintah Kabupaten Simalungun telah melakukan berbagai macam pembenahan. Dalam acara ini, pemerintah kabupaten Simalungun kebagian satu event yang akan dilaksanakan pada bulan September.


4. SIBOLANGIT, DELI SERDANG
Sibolangit adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia.
Di daerah ini terdapat kawasan wisata di Tanah Karo Simalem, Sumatera Utara. Kawasan ini masih termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Deli Serdang, berbatasan dengan wilayah Kabupaten Karo. Daerah ini dapat ditemui saat perjalanan dari Medan menuju Brastagi, tepatnya sebelum daerah Bandar Baru. Sibolangit juga merupakan kawasan perkemahan Pramuka yang populer.
Di kawasan ini pernah jatuh sebuah pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan 152, tepatnya pada tanggal 26 September 1997 di desa Buah Nabar yang rencananya akan mendarat di bandara Polonia, Medan.

5. Istana Maimun
Istana Maimun merupakan salah satu objek wisata di Medan yang merupakan hasil peninggalan dari jaman penjajahan Belanda dulu. Objek wisata tersebut sangatlah indah dan seni arsitekturnya sangatlah mencirikan sebuah bangunan kuno eropa bak istana.
Objek wisata ini terletak di jl. Brigjend Katamso, Medan.

6. Mesjid Raya Medan
Akan sangat sayang, jika anda datang ke Medan tanpa mengunjungi objek wisata satu ini, dengan perpaduan seni artistik yang tinggi dan megah membuat Mesjid Raya kelihatan sangat anggun ditengah - tengah kota Medan.
Tempat ini biasanya dijadikan tempat Ibadah bagi orang - orang muslim di Medan, akan sangat ramai jika ada hari besar orang muslim.
Mesjid Raya Medan dapat anda jumpai di jl. S.M. Raja, Medan.

7. Taman Ria
Jakarta ada Taman Ancol, maka Medan ada Taman Ria, yaitu taman hiburan yang terdapat banyak jenis permainan, hanya saja fasilitas Taman Ria tidak selengkap dan secanggih yang ada di Taman Ancol.
Jika anda piknik ke Medan membawa keluarga dan anak - anak janganlah lupa mengunjungi tempat hiburan satu ini, pokoknya dijamin seru deh ^_^
Taman Ria ada di jl. Gatot Subroto, Medan

8. Taman Air Mancur
Jika anda ingin menikmati keindahan taman bunga yang hijau sambil melihat air pancur maka inilah tempatnya.
Anda bisa membawa bekal dan menikmatinya bersama keluarga di Taman Air Mancur ini.
Dapat anda temui di jl. Cik Ditiro, Medan


Sumatera Barat

1. Sunset Indah Taman Nirwana

Objek wisata pantai selalu menjadi pilihan semua orang. Hembusan angin laut disertai hamparan alam dan lautan lepas, ditingkah debur ombak dan berujung di langit biru lazuardi, membentuk garis horizon di kejauhan, merupakan pesona alam yang menyimpan misteri kebesaran dan keagungan Tuhan
Taman Nirwana, salah satunya, atau yang terkenal dengan sebutan pantai Caroline, merupakan salah satu obyek wisata alam Kota Padang, dengan daya tarik utama berupa wisata bahari. Taman Nirwana memiliki potensi wisata di sepanjang pantai Bungus yang memiliki panorama alam indah di sekitar. Terletak pada jalur wisata jalan raya Bungus-Pessel, sekitar 10 km dari pusat kota. Dapat dicapai dengan kendaraan umum atau pribadi, masuk ke dalam sekitar 500 m, tersembunyi dari kebisingan dan menghadap laut lepas Samudra Indonesia.

Saban hari, khususnya pada hari-hari besar, objek wisata itu selalu ramai diserbu pengunjung. Ketinggian dari muka laut sekitar 1 meter. Suhu pantai antara 24 - 30 derajat Celcius dan kelembaban udara rata-rata 85%. Dari silhuet mentari di ufuk timur, membayang pulau Pisang dan Teluk Bayur di arah Selatan.

Semua keindahan itu dapat dinikmati melalui sejumlah fasilitas pendukug. Diantaranya, pondok wisata berarsitektur Minang, kolam renang anak-anak, beberapa tempat duduk (shelter) untuk rileks memandang laut lepas, jogging track, tempat parkir yang luas dan aman, tempat bermain anak-anak dan camping ground kapasitas 300 orang.

Semilir angin terasa sejuk ketika memasuki gerbang Taman Nirwana. Pohon-pohon kelapa di sekeliling taman itu terlihat melambai-lambai. Terpaan angin pantai membuat suasana sekitar bertambah adem. Sementara itu, jogging melalui jalan setapak bisa dilakukan sambil menikmati berbagai jenis flora dan fauna yang hidup di hutan sekitar, seperti Musang (Paradoxorus Hermaproditus), Tupai (Callosiorus Notatus) dan Kera (Presbytis Cristata). (sumber : sanny ardhy - padang today)

2. Mendaki Penyangga Langit, Bumi Minangkabau
Gunung Singgalang dikiaskan sebagai salah satu penyangga langit Minangkabau. Tiga puncak utama yang sering disebut Tri Arga, salah satunya adalah gunung dengan tinggi 2.877 meter dari permukaan laut (dpl) ini. Dalam wilayah geografis, gunung ini terletak di Kabupaten Agam. Tepat di sebelahnya, menantang dengan kokoh gunung Marapi, penyangga lainnya selain Talang
Gunung Singgalang dikiaskan sebagai salah satu penyangga langit Minangkabau. Tiga puncak utama yang sering disebut Tri Arga, salah satunya adalah gunung dengan tinggi 2.877 meter dari permukaan laut (dpl) ini. Dalam wilayah geografis, gunung ini terletak di Kabupaten Agam. Tepat di sebelahnya, menantang dengan kokoh gunung Marapi, penyangga lainnya selain Talang.

Gunung Singgalang mempunyai kawasan hutan dipterokarp bukit atau hutan di ketinggian 300 sampai 750 meter dpl. Selain itu, di gunung ini juga terdapat hutan dipterokarp atas (hutan diatas 750 sampai 1.200 meter dpl), hutan Montane (hutan yang berada di ketinggian 1.200-1.500 meter dpl) dan hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Di kawasan dipterokrap terdapat spesies pohon Seraya, pohon Kemuning dan Meranti. Di hutan dipterokarp atas juga ditemui pohon Meranti Bukit dan pohon Damar Minyak. Di kawasan hutan Montane, merujuk kepada kawasan hutan yang terdapat pada ketinggian 1.200 – 1.500 meter, spesies utamanya terdiri dari pohon Mempening, Berangan, Damar Minyak dan Podo. Beranjak ke hutan ericaceous atau hutan gunung di ketinggian melebihi 1.500 meter, spesies utamanya terdiri dari pohon Kelat, pohon Periuk Kera, dan berbagai-bagai jenis belukar, buluh, resam, paku-pakis, serta lumut.

Gunung Singgalang sendiri termasuk ke dalam jenis vulkanis yang tidak aktif. Gunung ini ditutupi hutan hujan tropis, trek pendakian terjal dan terdapat 2 buah telaga di daerah puncak. Dua telaga tersebut dinamai telaga Dewi telaga Kumbang. Dalam ekspedisi Padang TV minggu lalu, selain sajian flora di atas, satu lagi keunikan yang ditemui tim Padang TV adalah pemandangan tiang listrik dan kabel yang menjuntai.

Tak kurang, dari kaki sampai puncak ditemui sebanyak 28 tiang listrik untuk keperluan tower pemancar TV, provider dan pemantau Polda. Walaupun menguras banyak tenaga, dalam pendakian gunung ini kita tidak akan ingin untuk melewatkan setiap tanjakan yang terjal. Jerih satu persatu langkah diayunkan, akan terbayar dengan pemandangan dan telaga yang berada di puncak gunung.

Setelah beberapa kali istirahat, dalam dua jam perjalanan, tim ekspedisi Padang TV sampai pada mata air satu, tempat dimana para pendaki untuk beristirahat sejenak. Di sini, kita akan bertemu dengan beberapa orang pendaki dengan tujuan sama, rehat sejenak. Derasnya air yang mengalir di tengah heningnya pepohonan akan menjadi harmonisasi bagi para pendaki. “Hal itulah yang kami dengarkan di sana setelah pekak dengan bunyi deru kendaraan atau musik yang tak jelas sambil menikmati secangkir kopi sembari menikmati keindahan hutan tropis,” jelas Dasrul dan Ajib anggota ekspedisi Cerita Sore Padang TV.

Untuk mencapai lokasi, tim Padang TV menggunakan jalur darat. Kalau pendaki beranjak dari bandara Ketaping menuju Bukittinggi, perjalanan ditempuh selama lebih kurang 2 jam perjalanan dengan ongkos sekitar Rp10 ribu sampai Rp15 ribu. Jalur pendakian bisa dilalui dari tiga titik. Pertama dari Koto Baru, Pandaisikek, Balingka atau dari Toboh (Kanagarian Malalak). Tim ekspedisi sendiri mengambil rute pendakian dari Kotobaru. Perjalanan dimulai dari kota Padang kemudian turun di Kotobaru, perjalaan dilanjutkan ke Pandai Sikek menggunakan angkot dengan ongkos Rp3 ribu per orang.

Bagi yang mengambil rute pendakian dari Balingka, perjalanan dimulai dari Padang turun di Padanglua (Bukittinggi) dan dari Padanglua menuju Batu Tagak dengan ongkos kira-kira Rp2.500-Rp. 4000 menggunakan angkutan pedesaan Batu Tagak-Panambatan. Kalau memilih naik dari Toboh, beranjak dari kota Padang, turun di Padanglua dan perjalanan dilanjutkan menuju Toboh dengan biaya kira-kira Rp3 ribu-Rp5 ribu. Sementara, untuk memasuki kawasan gunung Singgalang, tidak dipungut biaya apapun. Bayarannya, cukup jaga saja alam yang ada di sekitar gunung tersebut.

Lokasi gunung Singgalang tidak begitu jauh dari kota Bukittinggi dan kota Padangpanjang. Mengingat gunung Singgalang dekat dengan dua kota wisata tersebut, bagi yang ingin berlama-lama di kawasan, dapat menginap di beberapa hotel yang ada di dua kota tersebut.

Kalau lapar, di sepanjang jalan menuju gunung Singgalang terdapat banyak restoran yang menyajikan aneka hidangan masakan khas Minangkabau. Tapi perlu diingat, gunung singgalang memiliki karakter cuaca yang sulit ditebak. Tebalnya kabut yang kadang menutup birunya langit akan dilanjutkan dengan hujan yang tentunya mengganggu perjalanan menuju puncak.

Untuk itu, agar tidak mengalami apa yang ditempuh tim cerita sore, pendaki hendaknya memperhatikan kondisi cuaca sebelum menempuh perjalanan. Istilahnya, sedia payung sebelum hujan. Kalaupun nekad untuk menempuh hujan, siapkan dulu alat serta perlengkapan yang memungkinkan pendaki untuk menghadapi the semi-world of survival.

Menjelang puncak, kita tidak akan kesepian. Seperti yang diceritakan tim cerita sore, setapak demi setapak akan ditemani masyarakat sekitar gunung. Mulai dari pemburu burung sampai pencari kayu bakar. Di puncak, berharap saja cuaca akan cerah. Sebab, kedua telaga tadi akan lebih indah untuk dicumbui ketika cerahnya langit menyapa mata. (sumber : Sandy Adri - padang today)

3. Lubuk Minturun Tempat Mandi Meener dan None Belanda
Berwisata ke pemandian alam memang menjadi pilihan banyak warga Kota Padang dan sekitarnya. Barangkali konotasi tempat pemandian sembari menikmati keindahan alam sungguh mengasyikkan. Tak sulit mencari tempat pemandian alam di wilayah Sumbar. Khusus Kota Padang, ada tiga tempat wisata pemandian alam, yakni Lubukparaku, Lubukminturun atau Sarasah Sikayan Balumuik
Berwisata ke pemandian alam memang menjadi pilihan banyak warga KotPadang dan sekitarnya. Barangkali konotasi tempat pemandian sembari menikmati keindahan alam sungguh mengasyikkan. Tak sulit mencari tempat pemandian alam di wilayah Sumbar. Khusus Kota Padang, ada tiga tempat wisata pemandian alam, yakni Lubukparaku, Lubukminturun atau Sarasah Sikayan Balumuik. Jaraknya, dari pusat kota Padang tak jauh, berkisar antara 10 sampai 20 kilometer. Tidak jauh kan?

Khusus untuk Lubukminturun, nama ini telah akrab ditelinga pencinta pemandian alam. Bahkan dari monumen yang ada di lokasi, tempat pemandian ini telah digunakan sejak tahun 1883. Ciri khas dari tempat pemandian ini adalah gemercik kesegaran yang tersuguh berdampingan dengan lori, transportasi kereta gantung peninggalan Belanda. Tak salah rasanya, menjelang puasa objek ini jadi pilihan.

Kesegaran, itulah ungkapan yang pantas untuk menggambarkan aliran air jernih dan bening ini. Kesegaran dan keindahan panorama “menghanyutkan” pencintanya. Aliran dari air terjun dari tebing-tebing ini tak pernah berhenti mengisi aliran tempat pemandian ini. Bahkan, ketika musim kemarau pun. Airnya yang tenang dan jernih akan membuat kita berlama-lama di sini. Bahkan sampai pucat karena kedinginan pun tidak akan terasa. Tapi jangan sampai tenggelam lho.

Pemandian Lubuk Minurun ini berada sekitar 10 kilometer utara Kota Padang. Perjalanan menuju ke obyek itu dapat ditempuh dengan mobil atau motor. Kalau memakai angkutan umum, anda dapat memanfaatkan angkutan kota jurusan Tabing-Lubuk Minturun atau by pass Lubeg menuju batas kota dan turun di simpang Lubukminturun. Selanjutnya anda dapat naik ojek dengan ongkos sesuai kepandaian anda menawar.

Untuk angkutan umum tadi cukup dengan ongkos Rp3 ribu saja. Kiri kanan jalan menuju lokasi suguhan bunga-bunga indah akan menemani anda. Pemandangan tersebut adalah bagian dari jualan masyarakat sekitar mulai dari, bunga-bunga sampai bibit buah. Menjelang selesai pemandangan tersebut, kawasan sejuk pemandian telah menanti anda. Selagi menikmati gemercik air anda akan menyaksikan ribuan ikan larangan seukuran telunjuk orang dewasa. Di sekitar pemandian, bagi yang ingin camping, juga tersedia area untuk camping dan hiking tentunya.

Untuk masuk, setiap pengunjung dikenai pungutan retribusi sebanyak Rp3 ribu untuk anak-anak dan Rp5 ribu untuk orang dewasa. Kalau menggunakan motor atau mobil pribadi pun anda tak usah ragu, karena jalanan dan kawasan parkir yang tersedia cukuip representatif. Jangan lupa untuk mengunci, kendaraan anda dan jangan tinggalkan barang berharga yang memancing pihak tidak bertanggungjawab untuk melakukan aksinya.

Tempat pemandian hasil bentukan alam yang berada di aliran batang Kandis ini telah dinikmati sejak zaman meneer dan none Belanda. Sebuah prasasti dari semen terpasang di tepi pemandian Lubukminturun yang terletak Kecamatan Koto Tangah. Di dalam prasasti itu terdapat tulisan termakan usia dan lumut. Jika diperhatikan tulisan yang terdiri atas tiga baris, terlihat ukiran tulisan latin ‘Diboeka 8-4-1883’, pada baris pertama, ‘oleh’ pada baris kedua, baris ketiga 'penghoeloe...' dan barisan keempat 'Achin..........'.
Prasasti sederhana ini mungkin sering luput dari pengunjung-pengunjung sebelumnya. Dari pengakuan masyarakat sekitar, memang benar kalau tempat ini telah digunakan oleh orang-orang Belanda yang pernah menikmati dan mengeksplorasi bangsa ini. Air jernih, tapi tidak deras. Bagi yang datang dengan keluarga, sebaiknya perhatikan tempat dimana anak-anak anda berenang atau berendam. Ada kalanya mereka larut dengan kesejukan aliran air, hingga lupa telah berada di zona pemandian yang dalam. Bukannya menakut-nakuti, tapi dimana pun kita berwisata waspada tidak boleh dilupakan.

Bagi mereka sering mengikuti balimau (tradisi masyarakat jelang masuk Ramadhan) pemandian ini adalah pilihan. Makanya tak usah heran jika pada hari libur lokasi ini menjadi pilihan liburan, baik keluarga atau pun anda yang senang dengan wisata petualangan.

Tentunya setelah puas mandi-mandi, perut akan keroncongan. Di sekitar lokasi pemandian memang tidak ada tempat makan yang representatif. Kalaupun ada, hanya mie rebus atau makan instan lainnya. Namun, tak jauh dari lokasi pemandian, di mana pemandangan Lubukminturun akan terlihat jelas, terdapat satu hingga tiga rumah makan yang buka pada hari-hari tertentu, khususnya pada hari libur dimana kunjungan ke tempat pemandian tersebut ramai.

Kalau ingin kepastian, bukan ide buruk kalau anda menyiapkan bekal dari rumah. Nasi panas berbungkus daun pisang yang anda bawa dari rumah dilengkapi samba lado dan ikan asin tentunya sangat nikmat untuk disantap setelah menggigil kedinginan usai menikmati kesegaran Lubukminturun. Hemmn…Apalagi kalau datang dengan keluarga. Nasi yang disimpan dalam termos, siap untuk disantap habis.

Jangan heran, kalau di rumah anak-anak sulit untuk menghabiskan santapannya, di sini setelah puas mandi-mandi mereka akan minta tambah. Lengkap kan. Ditemani keluarga, atau orang-orang tersayang anda menikmati sejuknya pemandian dan santapan hebat dengan suasana hangat di tengah kesejukan alam Lubukminturun. Orang Belanda aja mengakui tempat ini memang hebat. (Sumber : Padang Today)

4. Seribu Ketakjuban di Puncak Lawang

Semilir angin sejuk berhempus menerpa tubuh saat bergerak menuju Puncak Lawang. Di atas puncak yang berketinggian ± 1.210 m di atas permukaan laut, kita dapat menikmati keindahan kawasan Danau Maninjau dan Samudra Indonesia
Semilir angin sejuk berhempus menerpa tubuh saat bergerak menuju Puncak Lawang. Di atas puncak yang berketinggian ± 1.210 m di atas permukaan laut, kita dapat menikmati keindahan kawasan Danau Maninjau dan Samudra Indonesia. Tak heran, tempat ini sejak zaman penjajahan Belanda sudah menjadi pilihan peristirahatan kaum bangasawan Belanda. Dari Puncak Lawang, kita dapat menikmati pemandangan yang memukau. Birunya langit yang berpadu dengan birunya laut.

Sambil melayang-layang bebas di udara menjelang mendarat di Bayur, tepian Danau Maninjau, dari atas udara itu kita dapat menikmati keindahan Danau Maninjau yang tiada duanya di dunia ini. Namun keindahan lain akan didapatkan ketika dengan tenang dan bertafakur memandangi Danau Maninjau dari puncak saja.

Saat ke Puncak Lawang, sebaiknya kita tidak hanya menikmati alam dan melakukan Paralayang, tetapi kita juga mesti mencobakan gula tebu (saka) khas Lawang. Saka Lawang ini terkenal dengan kemanisannya yang natural. Tidak jarang, wisatawan yang berkunjung menyempatkan diri membungkus beberapa Saka Lawang untuk dibawa pulang. Puncak Lawang terkenal dengan Sakanya lantaran di sana hampir keseluruhan daerah dipenuhi batang Tebu yang sengaja ditanam sebagai mata pencaharian. Dan rasa gulanya sangat enak dibandingkan gula tebu daerah lain. Bagi mereka yang menyukai tantangan dan lintas alam, kita dapat berjalan kaki lereng menuju Danau Maninjau.

Atau dapat pula melintasi hutan lindung menuju Embun Pagi. Suasana dan keindahan Embun Pagi tidak kalah saat memandang keindahan di Puncak Lawang. Jika kita ingin berlama-lama menikmati Danau Maninjau atau ingin menikmati Panorama Embun Pagi, jangan lupa singgah dulu di Pasar Matur, guna membeli Kacang Matur kacang rendang yang gurih untuk menemani perjalanan wisata anda nantinya. Objek wisata Embun Pagi, terletak tidak seberapa jauh dari objek wisata Danau Maninjau dan juga berada pada ketinggian sekitar ± 1.000 M dari permukaan laut. Berada di Embun Pagi memberikan kebebasan pada Anda untuk melayangkan pandangan menikmati keindahan alam sekitarnya. Dari sini, Anda juga bisa menikmati pesona objek wisata Danau Maninjau dari lain sisi. Berbagai fasilitas pendukung juga tersedia di Maninjau, salah satunya Hotel Maninjau.

Jika kita ingin turun menuju Danau Maninjau dari Embun Pagi, kita dapat menggunakan kendaraan pribadi atau bus umum. Perjalanan ke sana akan mengharuskan kita melewati kawasan Kelok Ampek Puluah Ampek. Menjelang sampai di bawah, kita akan menjumpai aneka macam souvenir seperti topi dari anyaman pandan, tas kampia, koleksi kalung, gelang dari tulang serta tanaman menjalar buah labu yang berkhasiat obat sekaligus dapat dijadikan penganan. Kawasan ini diberi nama Kelok Ampek Puluah Ampek, dalam bahasa Indonesianya tikungan 44, karena memang menjelang kita sampai di Danau Maninjau, kita akan melalui tikungan tajam sebanyak 44 kali. Pada tiap tikungan yang tajam itu, selalu diberi tanda sudah berapa tikungan yang kita lewati, dan semua tikungan itu berjumlah 44 buah.

Begitu anda sampai di bawah, maka anda akan disambut sebuah simpang tiga. Bila belok ke kiri, maka anda bisa pergi berkunjung ke rumah kelahiran Buya Hamka di Sungai Batang, tepatnya di Kampung Muaro Pauh. Di sebuah rumah sederhana 1908 atau 1325 Hijriah disitulah Hamka dilahirkan. Sekarang bangunan bersejarah itu telah ditempatkan sebagai museum rumah kelahiran Buya Hamka. Bila belok ke kanan, anda bisa menuju Lubuk Basung, ibukota kabupaten Agam. Perjalanan menuju Puncak Lawang salah satu perjalanan wisata yang mesti kita lakukan, karena tidak hanya satu sensasi objek wisata, tetapi sensasi lainnya juga akan tercipta. Pastikan Anda ikut melakukan perjalanan ini. (mahardikawati- padang today)

5. Lubuak Bonta Pesona Alam yang Mengesankan
Berkunjung ke objek wisata pemandian Lubuak Bonta, yang terletak di Korong Tarok Kenagarian Kapalo Hilalang, Kecamatan 2 X 11 Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman mengantarkan kita pada panorama alam yang begitu mengesankan.

6. Masjid Tuo Kayu Jao Saksi Keberadaan Islam Sejak Abad XVI
Agama Islam di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat ternyata telah berkembang sejak abad ke-16. Hal itu dibuktikan dengan telah berdirinya Masjid Tuo yang berada di Jorong Kayu Jao Nagari Batang Barus Kecamatan Gunung Talang

7. Batu Talempong Talang Anau
Jika selama ini kita hanya mengenal talempong sebagai alat musik tradisional Minangkabau, kali ini tidak lagi. Jika biasanya talempong terbuat dari kuningan, dan bentuknya mirip dengan alat musik gamelan yang ada di Jawa, talempong ini terbuat dari batu. Bunyi yang dihasilkan persis sama dengan alat musik talempong, sehingga dinamakan Batu Talempong Talang Anau.

8. Batu Basurek Peninggalan Aditiawarman
Kabupaten Tanah Datar di Sumatera Barat sebagai tempat asal suku Minangkabau dan disebut juga sebagai Luhak Nan Tuo memiliki banyak sekali tempat sejarah yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata budaya, salah satu diantaranya adalah
Kabupaten Tanah Datar di Sumatera Barat sebagai tempat asal suku Minangkabau dan disebut juga sebagai Luhak Nan Tuo memiliki banyak sekali tempat sejarah yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata budaya, salah satu diantaranya adalah ' Batu Basurek (Batu Bersurat) di Limo Kaum. Tulisan yang tertulis pada batu tersebut memuat inskripsi dalam huruf Palawa dengan bahasa Sansekerta, yang menyatakan bahwa Aditiawarman adalah Raja Diraja di Kinikamedinindra (pulau emas) tahun 1347.

Batu Basurek di Pagaruyung ditulis tahun 1347, Batu/Banda Bapahek di Saruaso dan beberapa batu bersurat lainnya yang semuanya merupakan peniggalan masa Aditiawarman.

9. Tari Piring, Estetika dan Keberanian
Tari Piring merupakan seni tari yang dimiliki oleh orang Minangkabau.

10. Indahnya Pantai Carocok
Indahnya pantai berpasir putih sungguh menawan hati bagi mata yang melihatnya.

11. Pantai Aia Manih Objek Wisata Favorit Kota Padang
Pantai Aia Manih menjadi lokasi wisata favorit yang ada di Padang. Legenda Malin Kundang akan menyapa pelancong saat menginjaki kaki di pasir berwarna coklat keputihan, Seonggok batu dan relief cerita Malin Kundang menghiasi kawasan wisata pantai yang dipadati pengunjung di waktu liburan.

12. Gunung Padang Legenda Hidup Siti Nurbaya
Gunung Padang merupakan objek wisata yang menjadi legenda hidup cerita Siti Nurbaya. Bukit yang tak begitu tinggi tersebut, dimanfaatkan kalangan pencinta olahraga climbing untuk menguji nyali.

13. Pemandian Batang Tabik di Payakumbuh
Pemandian Batang Tabik merupakan objek wisata pemandian alam dengan air yang sangat jernih dan sejuk, dikelilingi hamparan sawah dan pemandangan alam yang indah.

14. Pesta Tabuik, Ritual Muharram di Pariaman
Pesta Tabuik ini, dulu dikenal sebagai ritual tolak bala, yang diselenggarakan setiap tanggal 1-10 Muharram (kecuali tahun 2004, Pesta Tabuik tidak digelar karena jadwalnya berdekatan dengan pelaksanaan pemilihan umum). Lokasi utama Pesta Tabuik biasanya berada di obyek wisata Pantai Gondoriah, sekitar 65 kilometer arah utara Kota Padang. Tabuik dilukiskan sebagai 'Bouraq', binatang berbentuk kuda bersayap, berbadan tegap, berkepala manusia (wanita cantik), yang dipercaya telah membawa arwah (souls of the) Hasan dan Husein ke surga. Dengan dua peti jenazah yang berumbul-umbul seperti payung mahkota, tabuik tersebut memiliki tinggi antara 10-15 meter.
Puncak Pesta Tabuik adalah bertemunya Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang. Kedua tabuik itu dihoyak dengan ditingkahi alat musik tambur dan gendang tasa. Petang hari kedua tabuik ini digotong menuju Pantai Gondoriah, dan menjelang matahari terbenam, kedua tabuik dibuang ke laut. Dikisahkan, setelah tabuik dibuang ke laut, saat itulah kendaraan bouraq membawa segala arak-arakan terbang ke langit (surga).


Riau

Pekanbaru memiliki sejumlah obyek dan kegiatan wisata serta budaya yang memiliki daya tarik tinggi bagi wisatawan, baik lokal, nasional, maupun mancanegara. Obyek wisata serta budaya yang memiliki "nilai jual" di Pekanbaru, diantaranya adalah:

1. Masjid Raya Pekanbaru

2. Pasar Durian,

3. Danau Limbungan,

4. Museum dan Taman Budaya Riau,

5. Pusat Eksibisi dan Taman Budaya Raja Ali Haji,

6. Hutan Wana Bhakti,

7. Sungai Siak,
8. Festival Dansa Riau,
9. Festival Obor,
dll.


Kepulauan Riau

Provinsi Kepulauan Riau merupakan gerbang wisata mancanegara kedua setelah Pulau Bali. Jumlah wisatawan asing sebesar 1,5 juta orang pada tahun 2005. Objek wisata di Provinsi Kepulauan Riau antara lain wisata pantai yang terletak di berbagai Kabupaten dan Kota. Pantai Melur dan Pantai Nongsa di Kota Batam, Pantai Belawan di Kabupaten Karimun, Pantai Lagoi, Pantai Tanjung Berakit, Pantai Trikora, dan Bintan Leisure Park di Kabupaten Bintan. Kabupaten Natuna terkenal dengan wisata baharinya seperti snorkeling.

Selain wisata pantai dan bahari, Provinsi Kepulauan Riau juga memiliki objek wisata lainnya seperti cagar budaya, makam-makam bersejarah, tarian-tarian tradisional serta event-event khas daerah. Di kota Tanjungpinang terdapat pulau penyengat sebagai pulau bersejarah karena di pulau ini terdapat mesjid bersejarah dan makam-makam Raja Haji Fisabililah dan Raja Ali Haji yang kedua-duanya adalah pahlawan nasional.

Jambi

1. Taman Nasional Kerinci Seblat
In this national parks, live up to 129 species of birds, 36 mammalians with 24 protected, 10 species of reptiles. 6 species of amphibians, and 8 species of primates. There are also 4000 floras dominated by family of Dipterocarpaceae. Some of these are highly endangered, especially the animals like Sumatera Rhinoceros ( Dicerorhinus sumatraensis ), Wild Mountain Goat ( Capricornis sumatraensis ), Sumatran Tiger ( Panthera tigris sumatraensis ), Sumatran Elephant ( Elephanus maximus sumatranus ), Dead Flower ( Amorphophallus titanum ) and Rafflesia Flower ( Rafflesia arnoldi ).

2. Bukit 30 National Park
» Taman Nasional Kerinci Seblat | » Taman Nasional Bukit 30 | » Taman Nasional Berbak

--------------------------------------------------------------------------------

» Bukit 30 National Park

The Bukit Tigapuluh National Park is an 143,143 hectares area on the low land area of eastern Sumatra, included into two provinces , Riau and Jambi.

Ecologically, this area is classified as low land tropical rainforest, with some intra ecosystem inside like swamp and highland.

Some of endangered species are highly protected here like Dead flower (rafflesia hasseltii and rafflesia arnoldii ), amorphophallus sp, and some endangered animals like Sumatran tiger ( panthera tigris sumatraensis ), tapir ( tapirus indicus ), primates like Siamang ( symphalangus syndactylus ), Ungko ( hylobates sp ), birds ( bocerotidae and argusianus argus ).

This area is also interesting in its natural features of its geology, like the 30 Mountains intrusive complex, folded tertiary sediments, and some offer science breakthrough.

Old tribe which characterize most of Central Sumatra forest is also one uniqueness you will find inside this park like Talang Mamak tribe.


3. Berbak National Park
Berbak National Park is a national park area on the eastern coastline of Central Sumatra included in Ramsar Convention for international wetland conservation.

In 1992, this area is officially stated as National Park by the minister of Forestry, Republic of Indonesia following the original 1935 by Dutch colonial.

Berbak National Park is a national park area on the eastern coastline of Central Sumatra included in Ramsar Convention for international wetland conservation.


Bengkulu

1. Pantai Panjang
Terdapat banyak tempat wisata alam di wilayah Provinsi Bengkulu yang dapat membawa pengunjung merasakan kesan wisata yang tak terlupakan. Di Kota Bengkulu terdapat Pantai Panjang yang indah dan unik, jauh lebih indah dari pada pantai di Bali atau tempat-tempat rekreasi pantai lainnya. ”Pantai Panjang Bengkulu” adalah kawasan pesisir pantai membujur di pesisir Barat Pulau Sumatera sepanjang lebih dari 10 kilometer dihiasi barisan pohon cemara pantai yang begitu indah, romantis dan berbeda dari suasana pantai di belahan dunia manapun. Dihiasi pasir putih dan deburan ombak yang bersih dan eksotik. Posisi pantai yang berada di belahan barat memungkinkan kita menikmati momen ’sun-set’ yang begitu indah setiap hari.

2. Pulau Tikus
Pulau tikus adalah pulau karang kecil di lepas pantai Kota Bengkulu. Pulau ini terletak 90 mil laut dari pesisir Kota Bengkulu ke arah Samudera Hindia. Pulau ini menjadi rumah berbagai macam ikan hias dan sebagai tempat singgah bagi kumpulan ikan yang sedang bermigrasi dari belahan bumi yang satu ke belahan bumi lainnya.

3. Danau Dendam Tak Sudah
Merupakan sebuah danau yang terletak di tengah Kota Bengkulu. Cekungan tanah yang berisi air tawar dari mata air yang mengalir dari kawasan perbukitan di sebelah utara dan timur Kota Bengkulu. Ada berbagai legenda dan cerita rakyat berkaitan dengan danau ini. Di sekeliling danau yang banyak ditumbuhi vegetasi rawa khas hutan tropis menjadi habitat asli ’Anggrek Vanda’ yan merupakan plasma nuftah kawasan lindung Danau Dendam Tak Sudah ini.

4. Taman Hutan Raya ‘Rajo Lelo’
Adalah sebuah kawasan hutan yang dilindungi untuk menjaga kelestarian alam berikut hewan di dalamnya. Dimanfaatkan pula sebagai lokasi perkemahan dan sarana pelatihan oleh banyak organisasi-organisasi pencinta alam, organisasi kepemudaan dan organisasi kepanduan.

5. Kawasan Pegunungan Liku Sembilan
Adalah kawasan perbukitan yang dilalui oleh jalur perhubungan darat antara Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah dengan Kabupaten Kepahiang. Lokasi ini merupakan kawasan bukit barisan yang dilindungi karena kecuraman dan kelabilan lereng perbukitannya. Kawasan Pegunungan ini menjadi habitat utama Bunga Rafflesia yang sering tumbuh dan mekar mulai dari beberapa meter di sisi jalan raya hingga jauh ketengah hutan lindung.

6. Bukit "Gunung Bungkuk"
Adalah setumpuk bukit karang yang tinggi menjulang hingga setinggi gunung. Berlokasi di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah. Bentuknya yang tegak - tinggi dan sedikit mencerminkan seperti tubuh manusia yang sudah ‘bungkuk’ menyebabkan bukit ini dinamai oleh masyarakat lokal sebagai ‘Gunung Bungkuk’.

7. Perkebunan Teh Kabawetan
Kawasan perkebunan teh ini pada awalnya adalah kawasan perkebunan teh yang dikembangkan pada masa Kolonial Belanda. Saat ini kawasan ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Kepahiang yang tempatnya hanya beberapa kilometer dari ibu kota Kabupaten Kepahiang.

8. Bukit Kaba
Kawasan gunung berapi ‘Bukit Kaba’ merupakan salah satu dari objek wisata yang berada di wilayah Kabupaten Rejang Leong. Kawasan wisata ini memiliki berbagai ke-khas-an dibandingkan dengan berbagai objek wisata gunung api lainnya seperti Tangkuban Perahu, Merapi ataupun Tengger.

9. Sumber Air Panas Bumi Suban
Merupakan sumber mata air panas bumi yang masih berhubungan dengan aktifitas Gunung Berapi ‘Bukit Kaba’. Tempat ini merupakan situs wisata alam yang sangat penting di Provinsi Bengkulu dan menjadi lokasi favorit untuk rekreasi keluarga. Suasana tempat pemandian air panas yang nyaman, kolam renang yang bersih dan mengandung unsur penyembuhan menyebabkan tempat ini terkenal dan ramai dikunjungi wisatawan dari wilayah Provinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan.

10. Kawasan Tambang Emas Lebong Tandai
Tanah pegunungan dalam gugusan bukit barisan yang indah menjadi semakin mempesona karena mengandung butiran logam mulia di dalamnya. Kenyataan inilah yang membawa bangsa Belanda membuka tambang emas dan melakukan eksplorasi selama bertahun-tahun di wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Kabupaten Lebong ini. Aktifitas penambangan dengan cara tradisional akan dapat menyadarkan kita betapa aktifitas kehidupan dimulai dari sesuatu yang begitu sederhana. Dengan melakukan lawatan ke kawasan ini bukan hanya akan menyegarkan fikiran, tetapi juga dapat menjadi media untuk membuat manusia semakin menyadari betapa Maha Kaya-nya Sang Pencipta Alam ini.

12. Bunga ‘Rafflesia Arnoldi’

Adalah bunga khas yang tumbuh di kawasan hutan bukit barisan, khususnya di wilayah Provinsi Bengkulu. Keunikan bunga ini adalah selain dari bentukya yang jauh lebih besar dari ukuran bunga pada umumnya juga karena proses pemunculannya yang tiba-tiba tanpa memiliki bentuk pohon tertentu. Menurut berbagai keterangan tubuh utama tanaman ini sesungguhnya merambat di dalam tanah. Pada periode-periode tertentu terutamanya pada musim hujan tanaman tersebut akan berbunga yang muncul secara langsung di atas permukaan tanah. Dikelilingi lima lembar kelopak di sekitar lingkaran putiknya, bunga ini tampil dengan warna merah tua berhias bintik-bintik yang unik dan eksotik. Dengan lebar keseluruhan mencapai 75 sampai 125 centimeter bunga ini diklaim sebagai salah satu bunga terbesar di dunia yang tumbuh di alam bebas. Nama ‘Rafflesia Arnoldi’ yang melekat pada bunga ini mengabadikan penemuannya semasa kolonialisme Inggris dengan kepemimpinan Thomas Stamford Raffles di daerah Bengkulu. (La Fortuna)

Sejarah
1. Fort Marlborough
Fort Marlborough adalah sebuah bangunan benteng pertahanan yang terletak di pesisir pantai Tapak Paderi - Kota Bengkulu. Benteng ini dibangun oleh kolonial Inggris pada tahun 1914 – 1719 dibawah pimpinan Gubernur Jendral Josef Colin semasa pendudukan mereka di Wilayah Bengkulu. Benteng Marlborough adalah benteng terbesar yang pernah dibangun oleh Bangsa Inggris semasa kolonialismenya di Asia Tenggara.

2. Fort York
Situs Benteng York adalah sebuah kawasan puing-puing bebatuan bekas bagunan Fort York. Lokasi ini menjadi sebuah situs bersejarah lantaran pada zamannya, di lokasi ini pernah berdiri sebuah benteng pertahanan pertama Kolonialisme Ingggris di tanah Bengkulu. Situs benteng ini berkedudukan di Muara Sungai Bengkulu sedikit menjorok ke dalam. Bangunan ini murni berfungsi sebagai benteng pertahanan utama bangsa Inggris sebelum akhirya dipindahkan setelah selesainya pembangunan Fort Marlbrough.

3. Rumah Kediaman Thomas Stamford Raffles
Thomas Stamford Raffles adalah Gubernur terakhir Inggris di Bengkulu sebelum akhirnya penguasaan terhadap Bengkulu di tukar oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan Pulau Kecil di ujung Semenanjung Malaka, ‘Singapura’. Dalam masa kekuasaannya Raffles tinggal di rumah ini yang selain digunakan sebagai tempat tinggal, juga dimanfaatkan untuk berbagai aktifitas dalam pemerintahannya. Bangunan ‘Istana Gubenur’ ini terletak sekitar 300 meter ke arah Utara Benteng Marlborough. Diantara kedua bangunan penting ini terdapat Tugu Thomas Parr yang merupakan salah satu monumen penting baik bagi Bangsa Inggris maupun Bangsa Indonesia. Konon cerita pada masanya terdapat terowongan bawah tanah yang menghubungkan Rumah Gubernur ini dengan sisi dalam Benteng Marlborough dengan melalui sisi bawah Tugu thomas Parr.

4. Kompleks Makam Warga Inggris
Dalam rentang masa pendudukannya cukup banyak orang-orang dari kerajaan Inggris yang akhirnya meninggal dunia di Bengkulu. Selain meninggal karena peperangan menghadapi perlawanan rakyat Bengkulu, ada juga yang meninggal karena sakit maupun sebab-sebab lainnya. Dan sebagai bangsa yang besar tentunya masyarakat kolonial Inggris di Bengkulu saat itu melakukan berbagai ritual untuk memberikan penghormatan bagi jenazah-jenazah mereka.

5. Tugu Hamilton
Hamilton adalah salah satu tentara Inggris yang gugur dalam sebuah pertempuran terbuka menghadapi perlawanan rakyat Bengkulu pada masa kolonialisme Inggris di Bengkulu. Untuk mengenang kegigihan dan semangat patriotismenya yang tinggi maka Pemerintah Kolonial Inggris pada masa itu membangunkan sebuah monumen berbentuk semacam tugu di pesisir pantai Panjang Kota Bengkulu. Tempat dimana monumen itu dibangun saat ini menjadi sebuah situs sejarah yang cukup penting hingga akhirya Pemerintah Daerah menempatkannya di titik tengah sebuah bundaran persimpangan arah jalan menuju berbagai situs dan kawasan objek Wisata di Kota Bengkulu. Mengingat patriotisme tentunya akan membuat anak cucu ‘Hamilton’ berbangga pada moyang mereka ini. (La Fortuna)

6. Rumah Pengasingan Bung Karno
Sungguh tiada dapat dipungkiri bahwa kharisma, ketauladanan dan kematangan jiwa sebagai seorang pemimpin besar yang terdapat pada diri Ir. Soekarno – Sang Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia – merupakan hasil dari rangkaian proses yang penuh dengan pahit getirnya perjuangan. Seluruh romantika itu seolah harus beliau alami sebagai prasyarat untuk mengambil ‘tuah’ untuk mengayomi seluruh rasa dan gelora Bangsa Indonesia yang akan dipimpinnya di kemudian hari. Lembaran-lembaran kehidupan telah ‘mengasah’, ‘mengasih’ dan ‘mengasuh’ beliau hingga akhirnya muncul dari inti bumi, menjadi ‘mutiara pertiwi’ yang menyinari perjuangan bangsa dengan hati dan jiwa yang tetap membumi.



Sumatera Selatan

1. Wisata Alam

Sungai Musi
Pulau Kemaro
Taman Hutan Wisata Punti Kayu
Air Terjun Bedegung
Air Terjun Lematang
Air Terjun Mesat
Air Terjun Watervang
Lomba Perahu Bidar
Bukit Serelo
Bukit Sulap
Danau Segayam
Gua Putri
Sumber Air Panas Gemuhak
Sungai Lematang
Arung Jeram

2. Wisata Sejarah

Benteng Kuto Besak
Musium Bersejarah
Bagus Kuning
Kantor Ledeng
Bukit Siguntang
Monpera
Musium Bala Putra Dewa
Taman Purbakala Kerajaan Sriwi
Jembatan Ampera
Sabokingking
Kawah Tekurep
Museum Sriwijaya Subkoss Garud

3. Wisata Kuliner

Pempek
Laksan
Tekwan
Model
Kemplang Goreng
Kemplang Panggang
Martabak HAR


Bangka Belitung

1. Wisata Bahari

Pantai, laut, memancing dan selam

2. Wisata Sejarah
Objek sejarah yang ada di darat seperti tempat pembuangan Soekarno di Gunung Menumbing dan Wisma Ranggam Muntok, Tugu Perjuangan Pahlawan 12, Tugu Perjuangan Tanjung Berikat, Napak Tilas Perjuangan Depati Barin dan Depati Amir, serta di laut seperti kapal-kapal tenggelam yang berada di perairan Bangka Belitung.

3. Wisata Agama
Islam, Khatolik, Konghucu dan Budha

4. Wisata Lingkungan

5. Wisata Budaya/Adat
Perang Ketupat, Rebo Kasan, Mandi Belimau, dll

6. Wisata Alam/Hutan
Air Panas Pemali dan di tempat-tempat lainnya, pendakian Gunung Maras.

7. Wisata Kuliner
Berbagai jenis makanan.

8. Wisata Kebun/Agro Tourism

Kebun sawit, Kebun Lada dan kebun-kebun lainnya.

9. Event-event Kegiatan

Pekan Pameran Pembangunan dan Investasi
Pengadaan Kegiatan Seminar/Lokakarya Nasional
Pasar Malam dan Hiburan Masyarakat
Pentas Musik Kaula Muda
Pentas Musik Jazz
Pertemuan Bisnis dan Investasi

10. Event-event tersebut digelar secara masing-masing atau bersama-sama seperti :
Event Grass Track diagendakan sebanyak 6 etape
Event Olahraga Volley Pantai sebanyak 3 etape
Perlombaan Catur Tingkat Nasional dan Antar Grand Master
Event Pertandingan Bola Kaki bertaraf nasional sebanyak 3 kali dan Internasional 1 kali

11. Event Pertandingan Golf yang dilaksanakan setiap 2 (dua) bulan sekali,
mulai dari Gubernur Cup, PT. Timah Cup, PT. Koba Tin Cup, Ceng Beng, dll.
Pertemuan Dunia Melayu Dunia Islam dan Festival Kesenian Melayu


Lampung

1. Pantai Pasir Putih
Pantai Pasir Putih benar-benar sesuai dengan namanya. Pasir putih memesona ini menyegarkan mata dan menimbulkan hasrat kuat di dalam diri untuk mengelilinginya. Terletak sekitar 20 kilometer dari kota Bandar Lampung, tempat ini semakin dikenal masyarakat akhir-akhir ini.
Cara Mencapai Daerah Ini

Dengan menggunakan mobil yang melewati Jalan Trans Sumatera dari kota Lampung, Anda dapat mencapai daerah ini dalam waktu 30 menit. Anda juga dapat menggunakan angkutan umum dari Lampung yang langsung menuju Pantai Pasir Putih.

Berkeliling
Anda dapat mengelilingi pantai indah ini dengan berjalan kaki. Dengan menggunakan perahu motor, Anda juga dapat mengunjungi Pulau Condong dan Pulau Bule.

2. Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
by Ky0 on Fri Jan 30, 2009 11:36 pm

.

A. Selayang Pandang

Kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dihuni oleh berpuluh-puluh jenis kelelawar hutan, berbagai jenis satwa langka, dan berbagai jenis tumbuhan langka di dunia (informasi dari UNESCO).

Kawasan hutan ini terletak di daerah Lampung hingga Bengkulu yang di dalamnya sudah didata terdapat jenis tumbuhan, antara lain pidada (Sonneratia sp.), nipah (Nypa fruticans), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), cempaka (Michelia champaka), meranti (Shorea sp.), mersawa (Anisoptera curtisii), ramin (Gonystylus bancanus), keruing (Dipterocarpus sp.), damar (Agathis sp.), rotan (Calamus sp.), dan bunga raflesia (Rafflesia arnoldi). Terdapat berbagai jenis binatang antara lain: 118 jenis mamalia, 7 jenis primata, 425 burung, 9 jenis rangkong, 91 jenis reptil dan amphibi, dan 51 jenis ikan. Beruang Madu, Badak Sumatera, Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, dll.
Keistimewaan

Di lokasi wisata ini pengunjung dapat menjelajahi hutan, berenang, bersampan, mengamati tumbuhan di dalam hutan, berkemah, dan menyusuri sungai.

Tumbuhan yang menjadi ciri khas taman nasional ini adalah bunga bangkai jangkung (Amorphophallus decus-silvae), bunga bangkai raksasa (A. titanum) dan anggrek raksasa/tebu (Grammatophylum speciosum). Tinggi bunga bangkai jangkung dapat mencapai lebih dari 2 meter.
Lokasi hutan ini meliputi wilayah Kabupaten Tanggamus, Lampung Barat, dan Bengkulu.

3. Taman Nasional Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera.

Gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat Latihan Gajah (9 km dari pintu gerbang Plang Ijo) dapat dijadikan sebagai gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pada pusat latihan gajah tersebut, dapat disaksikan pelatih mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya.

4. Gunung Pesagi
Salah cara untuk memperkenalkan suatu objek wisata kepada wisatawan adalah dengan menggelar suatu kegiatan atau even yang dikemas sedemikian rupa, sehingga para wisatawan akan tertarik untuk berkunjung ke daerah tersebut. Dan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat untuk memperkenalkan berbagai objek wisata alam yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata adalah dengan menggelar yang bertajuk Kebut Gunung Pesagi, yang merupakan gunung kebanggaan para pendaki dan pencinta alam dan masyarakat lampung barat. Sebagaimana kita ketahui bahwa Kabupaten Lampung Barat memang memiliki objek dan daya tarik wisata yang lengkap dan kompleks seperti wisata alam, wisata bahari, wisata budaya bahkan wisata sejarah purbakala (megalitikum) pun ada di lampung barat ini

5. Museum Lampung
Museum Lampung adalah salah satu tempat kunjungan wisata sejarah yang dapat digunakan sebagai sarana pendidikan,penelitian dan rekreasi. Terletak dijalan Z.A Pagaralam 5 Kilometer disebelah utara pusat kota Tanjungkarang dan hanya 400 meter dari terminal bus Rajabasa.


Koleksi yang dapat dijumpai adalah benda-benda hasil karya seni, keramik dari negeri Siam dan China pada zaman Dinasti Ming, stempel dan mata uang kuno pada masa penjajahan Belanda dll. Koleksi-koleksi tersebut berjumlah 2.893 buah meliputi benda-benda Geologi, Belanda,Etnografi,Arkeologis, dan lainnya.Museum Ruwa Jurai dibuka setiap hari kecuali Senin dan Hari-hari Besar.

Bola Besi Pembuka Lahan
Merupakan peralatan yang digunakan untuk membuka lahan transmigrasi di wilayah Lampung Timur, Raman Utara dan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Seputih Banyak dan Seputih Raman tahun 1953-1956. Cara pengoperasiannya adalah dengan ditarik dua traktor untuk menumbangkan pohon dan semak di areal tanah yang datar. Bola besi kini menjadi koleksi Museum Lampung.

6. Kain Tapis Lampung
Kain Tapis merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung dalam menyelaraskan kehidupannya baik terhadap lingkungannya maupun Sang Pencipta Alam Semesta. Karena itu munculnya kain Tapis ini ditempuh melalui tahap-tahap waktu yang mengarah kepada kesempurnaan teknik tenunnya, maupun cara-cara memberikan ragam hias yang sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat. Menurut Van der Hoop disebutkan bahwa orang lampung telah menenun kain Brokat yang disebut Nampan (Tampan) dan kain Pelepai sejak abad II masehi. Motif kain ini ialah kait dan konci (Key and Rhomboid shape), pohon hayat dan bangunan yang berisikan roh manusia yang telah meninggal. Juga terdapat motif binatang, matahari, bulan serta bunga melati. Dikenal juga tenun kain tapis yang bertingkat, disulam dengan benang sutera putih yang disebut Kain Tapis Inuh. Hiasan-hiasan yang terdapat pada kain tenun Lampung juga memiliki unsur-unsur yang sama dengan ragam hias di daerah lain. Hal ini terlihat dari unsur-unsur pengaruh taradisi Neolithikum yang memang banyak ditemukan di Indonesia. Masuknya agama Islam di Lampung, ternyata juga memperkaya perkembangan kerajinan tapis ini. Walaupun unsur baru tersebut telah berpengaruh, unsur lama tetap dipertahankan. Adanya komunikasi dan lalu lintas antar kepulauan Indonesia sangat memungkinkan penduduknya mengembangkan suatu jaringan maritim. Dunia kemaritiman atau disebut dengan jaman bahari sudah mulai berkembang sejak jaman kerajaan Hindu Indonesia dan mencapai kejayaan pada masa pertumbuhan dan perkembangan kerajaan-kerajaan islam antara tahun 1500 1700.

Bermula dari latar belakang sejarah ini, imajinasi dan kreasi seniman pencipta jelas mempengaruhi hasil ciptaan yang mengambil ide-ide pada kehidupan sehari-hari yang berlangsung disekitar lingkungan seniman dimana ia tinggal. Penggunaan transportasi pelayaran saat itu dan alam lingkungan laut telah memberi ide penggunaan motif hias pada kain kapal. Ragam motif kapal pada kain kapal menunjukkan adanya keragaman bentuk dan konstruksi kapal yang digunakan. Dalam perkembangannya, ternyata tidak semua suku Lampung menggunakan Tapis sebagai sarana perlengkapan hidup. Diketahui suku Lampung yang umum memproduksi dan mengembangkan tenun Tapis adalah suku Lampung yang beradat Pepadun.


7. Kawasan Wisata Pendidikan Tirtosani
Di tempat ini terdapat tanaman dan satwa langka serta Goa Jepang sebagai peninggalan sejarah pada masa pendudukan Jepang.
Jenis satwa langka yang terdapat di tempat ini adalah Kera Ekor Panjang dengan populasi 300 ekor.
Pengunjung juga dapat menyaksikan Bunga Bangkai.

8. Wisata Desa Pekon Hujung
Pekon Hujung dipenuhi bangunan berciri khas Lampung Barat. Keaslian arsitektur ini terasa lebih ketika pengunjung bersentuhan dengan alam yang begitu segar di kaki Gunung Pesagi yang indah. Keaslian alam, arsitektur dan suku budaya di Pekon Hujung menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Lokasi.
Kecamatan Belalau, Lampung Barat.


Demikian info tempat pariwisata yang ada di Pulau Sumatera, masih banyak lagi tempat pariwisata yang belum dapat disebutkan di forum ini.

Semoga bermanfaat bagi Anda para pengunjung yang terhormat.


sumber : informasi ini diambil dari berbagai sumber dari website resmi provinsi dan informasi lainnya.

Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia

Selasa, 11 Agustus 2009

Penelitian Terhadap Kebenaran Pemanasan Global

Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Semenjak manusia pada jaman purbakala sampai dengan jaman sekarang, manusia telah mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya yang telah kita kenal dengan berbagai jaman seperti jaman meolitikum, neolitikum. Peradaban manusia telah mengalami kemajuan sampai sekarang. Selama perkembangan itu, manusia menjalani kehidupan bergantung pada pertanian dan agrikultur. Dengan orientasi kehidupan tersebut, manusia selalu berusaha menjaga dan melestarikan lingkungannya dengan sebaik-baiknya yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia pula.
Dan pada saatnya, perkembangan manusia telah mengalami jaman revolusi industri yang menggantungkan kehidupan manusia pada bidang perindustrian. Dengan orientasi hidup tersebut, dunia agrikultur pun mengalami kemunduran perlahan-lahan. Nilai-nilai kehidupan manusia pun mengalami perubahan, terutama dalam interaksi manusia dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif.
Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah dampaknya bagi lingkungan yang ada di sekitar manusia itu sendiri. Ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku industri seperti pembangunan pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar dengan mengesampingkan perhatian terhadap dampaknya bagi lingkungan secara perlahan namun pasti telah mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan merugikan lingkungan tempat tinggal manusia serta manusia dan kehidupannya.
Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan dunia secara global akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah berkembang pesat ini. Dampak negatif ini adalah terjadinya pemanasan di dunia dan sering disebut sebagai Global Warming. Namun, masalah Global Warming sebagai masalah lingkungan ini masih diperdebatkan kebenarannya oleh beberapa pihak yang menganggap Global Warming adalah alasan yang diciptakan untuk membatasi laju perkembangan perindustrian. Walaupun masih terdapat perdebatan mengenai kebenaran keadaan Global Warming di antara para ahli lingkungan tersebut, namun masalah Global Warming ini tidaklah dapat dipungkiri untuk diteliti dan ditelaah lebih lanjut demi kelangsungan kehidupan manusia.
Untuk itu, Karya Tulis yang dibuat ini akan memperlihatkan dan menjelaskan kebenaran mengenai masalah pemanasan Global ini dengan berdasarkan studi literature dari berbagai sumber yang terpercaya dan kompeten. Pembahasan dan penjelasan yang dilakukan pun akan ditinjau dari sudut pandang pihak yang pro dan pihak yang kontra. Dalam Karya Tulis ini pun akan menyajikan fakta-fakta yang memperkuat keberadaan masalah pemanasan Global ini.

B. Identifikasi Masalah
Timbulnya masalah pemanasan Global yang merupakan masalah lingkungan ini, telah menimbulkan berbagai macam pertanyaan dalam hubungannya dengan sebab, keberadaan dan efek atau dampak yang diakibatkan dari pemanasan Global tersebut. Pertanyaan-pertanyaan seputar masalah pemanasan Global ini dapat diuraikan seperti dalam beberapa point berikut:
1. Apakah pemanasan Global selalu memberi dampak buruk?
2. Apakah pemanasan Global akan meningkatkan frekuensi terjadinya badai?
3. Apakah penyebab terbesar dari terjadinya Global Warming adalah emisi manusia dari “efek rumah kaca” (“green house effect”)?
4. Apakah pemanasan Global akan menyebabkan peningkatan terjadinya banjir, kekeringan, pertumbuhan hama secara cepat dan peristiwa alam atau cuaca yang ekstrim?
5. Apakah emisi karbon dioksida yang berasal dari pembakaran fosil merupakan penyebab terbesar dari perubahan cuaca?
6. Apakah ada keuntungan potensial yang dapat diakibatkan dari peningkatan temperatur?

Pemanasan Global ini mengakibatkan berbagai dampak baik positif maupun negatif. Tanpa adanya pemanasan Global, tidak akan ada kehidupan di dunia, karena suhu di bumi yang rendah dan manusia tidak akan bisa hidup dalam kondisi suhu yang rendah. Pemanasan Global telah meningkatkan suhu bumi sampai suhu rata-ratanya mencapai 60 Fahrenheit. Namun, pemanasan Global menjadi permasalahan dan yang masih menjadi perdebatan ketika konsentrasi gas efek rumah kaca dalam atmosfir mengalami peningkatan. Akankah kondisi peningkatan konsentrasi gas ini menjadi permasalahan yang harus mendapat perhatian lebih?

C. Perumusan Masalah
Dimulai dari jaman revolusi industri, konsentrasi gas karbon dioksida di atmosfer telah meningkat hampir sebesar 30 %, konsentrasi gas metan meningkat hampir dua kali lipat, dan konsentrasi NO2 berkurang sekitar 15 %. Peningkatan gas-gas ini menyebabkan kemampuan atmosfer untuk menahan panas menjadi lebih besar. Sulfat aerosol, yaitu polutan udara yang umum ditemui, mendinginkan atmosfer dengan merefleksikan kembali radiasi cahaya dari matahari ke luar angkasa. Tetapi senyawa sulfat ini mempunyai siklus umur yang pendek di atmosfer.
Mengapa konsentrasi gas efek rumah kaca dapat meningkat? Para ilmuwan berasumsi bahwa pembakaran dari bahan bakar fosil dan beberapa aktifitas manusia yang memicu dan menjadi penyebab utama meningkatnya konsentrasi karbon dioksida di atmosfer. Respirasi dari tanaman dan proses dekomposisi bahan organic melepaskan karbon diokasida sepuluh kali lebih banyak dari yang mampu dihasilkan oleh aktifitas manusia, tetapi selama berabad-abad pelepasan karbon diokasida ini diimbangi dengan penyerapan karbon dioksida oleh vegetasi terestial dan laut.
Yang menyebabkan keseimbangan ini terganggu adalah adanya pelepasan tambahan yang disebabkan oleh aktifitas manusia. Bahan bakar fosil dibakar sebagai sumber energi untuk menggerakan hampir seluruh peralatan manusia. Meningkatnya kegiatan agricultural, penggundulan hutan, dibukanya area kosong sebagai tempat pembuangan, produksi industri, dan pertambangan juga meningkatkan emisi dengan bagian yang cukup signifikan.
Untuk meramalkan tingkat emisi yang akan terjadi di masa depan merupakan suatu tugas yang sulit, karena hal itu bergantung kepada keadaan demografi, ekonomi, teknolofi, peraturan dan perkembangan institusi. Beberapa peramalan telah dilakukan, dan hasilnya memproyeksikan bahwa pada tahun 2100, konsentrasi karbon dioksida akan meningkat sebesar 30% hingga 150% dari jumlah sekarang.



D. Tujuan Penelitian
Tujuan secara umum dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh manakah pemanasan Global ini telah terjadi? dan penyebab pastinya apa? Semua ini masih merupakan tanda Tanya bagi manusia. Karena sampai sekarang manusia belum mendapatkan penyebab pasti dari pemanasan Global ini dan manusia juga mau mencari kebenaran mengenai efek dari pemanasan Global yang akan dialami oleh manusia sendiri, makhluk hidup maupun lingkungan di sekitarnya. Jika pemanasan Global ini terjadi maka efek yang ditimbulkan bukan hanya di alami oleh manusia saja tetapi juga semua makhluk hidup di sekitarnya, seperti meningkatnya suhu di permukaan bumi menyebabkan kekeringan, dengan demikian akibat dari kekeringan ini selain dialami manusia juga oleh hewan dan tumbuhan dimana tumbuhan akan menjadi layu karena kekurangan air atau dan sebagainya. Oleh karena itu melalui penelitian ini diharapkan agar manusia dapat lebih mencegah aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan Global seperti mengadakan kegiatan rumah kaca, pembakaran zat-zat yang dapat menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat, dan lain-lain.

E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat-manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian pemanasan Global ini adalah :
• Untuk mengetahui secara jelas apakah itu pemanasan Global ?
• Untuk mengetahui penyebab terjadinya pemanasan Global
• Untuk mengetahui dampak secara umum yang akan dialami oleh manusia sendiri maupun makhluk hidup dan lingkungan di sekitarnya.
• Untuk mengetahui efek yang akan dialami apabila terjadi perubahan iklim akibat dari pemanasan Global
• Untuk dapat mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh manusia untuk dapat mencegah lebih lanjut pemanasan Global tersebut.


Bab II
Kerangka Teori
A. Pengertian
Sebagai permulaan Karya Tulis ini dan untuk memudahkan pengertian dan persamaan persepsi dalam identifikasi teori dan pembahasan selanjutnya. Berikut akan diuraikan mengenai pengertian berbagai terminology yang digunakan.
1. Pengertian Global Warming atau Pemanasan Global
Global Warming secara harfiah diterjemahkan sebagai pemanasan Global. Terjadinya pemanasan Global di bumi dimulai dari kenyataan bahwa energi panas yang dipancarkan berasal dari matahari yang masuk ke bumi menciptakan cuaca dan iklim serta panas pada permukaan bumi secara Global.
2. Pengertian Green House Effect atau Efek Rumah Kaca
Kondisi yang menyerupai akibat yang ditimbulkan dalam rumah kaca terjadi pula dalam bumi ini, yaitu terperangkapnya energi dalam permukaan bumi oleh konsentrasi gas-gas dalam lapisan atmosfir. Pada kenyataannya, pemanasan Global merupakan peningkatan suhu bumi secara bertahap sebagai akibat dari peningkatan konsentrasi gas efek rumah kaca dalam lapisan luar atmosfir. Dan ketika bumi meradiasikan kembali energi yang diterimanya ke luar angkasa, sebagian dari energi matahari yang masuk ke bumi, terperangkap dalam permukaan bumi akibat terhalang oleh gas-gas dalam atmosfir seperti uap air dan karbon dioksida.
3. Pengertian Perubahan Cuaca
Peningkatan konsentrasi gas pada lapisan atmosfir telah mempercepat perubahan rata-rata cuaca. Sejak abad 19 yang lalu sampai dengan abad 20, temperatur permukaan bumi telah mengalami peningkatan 0.5 – 1.0 F. Dan perkiraan peningkatan suhu permukaan bumi rata-rata menurut para ahli akan mencapai 1-4.5 F atau 0.6-2.5 C dalam 50 tahun mendatang tergantung pada wilayah di bumi.Pembuktiannya terlihat dalam perubahan kondisi nyata yang terjadi dengan mancairnya salju pada Northern Hampshire dan menurunnya es apung pada Samudra Arktik.
Secara Global, permukaan laut telah mengalami kenaikan lebih dari 4-8 inchi pada abad lalu. Penguapan yang terjadi pada dunia telah meningkat sekitar 1% dan frekuensi terjadinya hujan pun telah meningkat.
Gas-gas ditimbulkan dari berbagai macam kegiatan manusia, seperti kegiatan dalam perindustrian dan pembakaran, akan terkonsentrasi dalam atmosfir dan akan menyebabkan terperangkapnya energi matahari yang masuk ke dalam bumi. Energi yang tidak teradiasi ini sama kondisi dengan yang terjadi pada rumah kaca, sehingga energi tersebut akan tetap tersimpan dalam permukaan bumi dan menyebabkan pemanasan Global pada permukaan bumi.
B. Penelitian yang Relevan
Untuk menyusun Karya Tulis ini, penulis mengambil referensi dari penelitian yang telah dilakukan oleh berbagai pihak yang memang memiliki keahlian yang relevan, terutama dalam topik ini adalah para pemerhati dan peneliti lingkungan. Berbagai penelitian telah dilakukan secara internasional, karena memang masalah ini menyangkut manusia secara keseluruhan, jadi tidak terbatas oleh negara dan ras.
Sebagai pemicu untuk memulai penelitian, ada beberapa pertanyaan yang harus dicari jawabannya dalam penelitian yang akan dilakukan. Berikut ini adalah pertanyaan kunci yang melandasi penelitian tersebut:
• Apa itu pemanasan Global?
• Apa bukti-bukti yang menyatakan bahwa pemanasan Global benar-benar terjadi? Dan seberapa besar tingkat kepercayaan dan keakuratan dari bukti-bukti tersebut?
• Apa efek-efek yang dibawa oleh pemanasan Global?
• Apa bukti-bukti yang menyatakan bahwa pemanasan Global kemungkinan disebabkan oleh gas-gas efek rumah kaca?
• Apa yang dapat dan harus dilakukan berkenaan dengan pemanasan Global, apabila hal ini memang terjadi dan disebabkan oleh polutan-polutan di uadara dan emisi?
• Dan apabila pemanasan Global tidak terjadi, apakah ada alasan lain untuk mengendalikan emisi polutan yang terjadi pada atmosfer bumi?

Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti di seluruh dunia akan dijelaskan di bawah ini:
1. Pada tanggal 26/04/2002, Para ilmuwan menyatakan temperatur Global selama 3 bulan pertama di tahun 2002 telah mengalami peningkatan, dan lebih tinggi dari temperatur yang pernah dicapai buni dalam 1000 tahun terakhir. Penelitian ini dimotori oleh Dr. Geoff Jenkins, direktur UK government’s Hadley Centre yang khusus meneliti dan memprediksikan perubahan iklim dunia.
2. Pada tanggal 24/12/1999, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, James Baker, sekretaris dari U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration, bersamaa dengan Peter Ewins, ketua dari British Meteorological Office, memperingatkan bahwa iklim dunia berubah dengan cepat, dan manusia harus segera menindaki perubahan ini dengan mencoba untuk mengurangi emisi karbon dioksida ke udara.
3. Pada tanggal 01/03/1999, American Geophysical Union, suatu badan keilmuan internasional yang membawahi sekitar tiga puluh lima ribu ilmuwan yang mengkhususkan diri pada penelitian tentang Bumi dan planet-planet mengeluarkan pernyatan yang berani mengenai perubahan iklim dan hubungannya dengan gas-gas efek rumah kaca. Pernyataan ini dikeluarkan setelah mengadakan serangkaian penelitian mengenai pemanasan Global.
4. Pada tanggal 17/01/2002, didapatkan data dari statelit dari hasil penelitian yang dilakukan oleh NASA di Langley Research Centre, yang membantah pernyataan Richard Lindzen, seorang skeptis, yang menyatakan bahwa pengurangan jumlah awan di daerah tropis akan menyebabkan pendinginan terhadap bumi dan mengatasi pemanasan Global yang mungkin terjadi. Hasil penelitian NASA menunjukkan bahwa awan-awan ini akan memperkuat efek rumah kaca, dan memicu terjadinya pemanasan Global.
5. Pada tanggal 18/12/2001, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Organisasi Meteorologi Dunia memperingatkan bahwa temperatur Global mengalami peningkatan tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan waktu-waktu lalu.


D. Hipotesis

• Pemanasan Global memang benar-benar ada.
• Pemanasan Global telah lama terjadi.
• Pemanasan Global terjadi karena gas-gas yang dihasilkan seperti Co2,No2, dan lain-lain.
• Adanya gas-gas seperti Co2 dan No2 menyebabkan radiasi sinar matahari yang sampai ke bumi terperangkap karena efek rumah kaca.
• Adanya pemanasan Global menyebabkan suhu di permukaan bumi semakin lama semakin meningkat.
• Dari penelitian yang telah dilakukan sejumlah ilmuwan, pemanasan Global membawa dampak negatif bagi bumi.


sumber : Yudhi'm Blog

Senin, 10 Agustus 2009

Sejarah Indonesia

Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang yang dimulai sejak zaman prasejarah oleh "Manusia Jawa" pada masa sekitar 500.000 tahun yang lalu. Periode dalam sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima era: era pra kolonial, munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta Islam di Jawa dan Sumatera yang terutama mengandalkan perdagangan; era kolonial, masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda) yang menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama sekitar 3,5 abad antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; era kemerdekaan, pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966); era Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan Soeharto (1966–1998); serta era reformasi yang berlangsung sampai sekarang.

Prasejarah

Artikel utama: Indonesia: Era prasejarah.

Secara geologi, wilayah Indonesia modern (untuk kemudahan, selanjutnya disebut Nusantara) merupakan pertemuan antara tiga lempeng benua utama: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik (lihat artikel Geologi Indonesia). Kepulauan Indonesia seperti yang ada saat ini terbentuk pada saat melelehnya es setelah berakhirnya Zaman Es, hanya 10.000 tahun yang lalu.

Pada masa Pleistosen, ketika masih terhubung dengan Asia Daratan, masuklah pemukim pertama. Bukti pertama yang menunjukkan penghuni pertama adalah fosil-fosil Homo erectus manusia Jawa dari masa 2 juta hingga 500.000 tahun lalu. Penemuan sisa-sisa "manusia Flores" (Homo floresiensis)[1] di Liang Bua, Flores, membuka kemungkinan masih bertahannya H. erectus hingga masa Zaman Es terakhir.[2]

Homo sapiens pertama diperkirakan masuk ke Nusantara sejak 100.000 tahun yang lalu melewati jalur pantai Asia dari Asia Barat, dan pada sekitar 50.000 tahun yang lalu telah mencapai Pulau Papua dan Australia.[3] Mereka, yang berciri rasial berkulit gelap dan berambut ikal rapat (Negroid), menjadi nenek moyang penduduk asli Melanesia (termasuk Papua) sekarang dan membawa kultur kapak lonjong (Paleolitikum). Gelombang pendatang berbahasa Austronesia dengan kultur Neolitikum datang secara bergelombang sejak 3000 SM dari Cina Selatan melalui Formosa dan Filipina membawa kultur beliung persegi (kebudayaan Dongson). Proses migrasi ini merupakan bagian dari pendudukan Pasifik. Kedatangan gelombang penduduk berciri Mongoloid ini cenderung ke arah barat, mendesak penduduk awal ke arah timur atau berkawin campur dengan penduduk setempat dan menjadi ciri fisik penduduk Maluku serta Nusa Tenggara. Pendatang ini membawa serta teknik-teknik pertanian, termasuk bercocok tanam padi di sawah (bukti paling lambat sejak abad ke-8 SM), beternak kerbau, pengolahan perunggu dan besi, teknik tenun ikat, praktek-praktek megalitikum, serta pemujaan roh-roh (animisme) serta benda-benda keramat (dinamisme). Pada abad pertama SM sudah terbentuk pemukiman-pemukiman serta kerajaan-kerajaan kecil, dan sangat mungkin sudah masuk pengaruh kepercayaan dari India akibat hubungan perniagaan.

Era pra kolonial

Sejarah awal

Lihat pula: Sejarah Nusantara.

Para cendekiawan India telah menulis tentang Dwipantara atau kerajaan Hindu Jawa Dwipa di pulau Jawa dan Sumatra sekitar 200 SM. Bukti fisik awal yang menyebutkan tanggal adalah dari abad ke-5 mengenai dua kerajaan bercorak Hinduisme: Kerajaan Tarumanagara menguasai Jawa Barat dan Kerajaan Kutai di pesisir Sungai Mahakam, Kalimantan. Pada tahun 425 agama Buddha telah mencapai wilayah tersebut.

Di saat Eropa memasuki masa Renaisans, Nusantara telah mempunyai warisan peradaban berusia ribuan tahun dengan dua kerajaan besar yaitu Sriwijaya di Sumatra dan Majapahit di Jawa, ditambah dengan puluhan kerajaan kecil yang sering kali menjadi vazal tetangganya yang lebih kuat atau saling terhubung dalam semacam ikatan perdagangan (seperti di Maluku).

Kerajaan Hindu-Buddha

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era kerajaan Hindu-Buddha

Prasasti Tugu peninggalan Raja Purnawarman dari Taruma

Pada abad ke-4 hingga abad ke-7 di wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan bercorak Hindu-Budha yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I Ching mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Barat dan Semenanjung Melayu. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan dalam kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.

Kerajaan Islam

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kerajaan Islam di Indonesia

Islam sebagai sebuah pemerintahan hadir di Indonesia sekitar abad ke-12, namun sebenarnya Islam sudah sudah masuk ke Indonesia pada abad 7 Masehi. Saat itu sudah ada jalur pelayaran yang ramai dan bersifat internasional melalui Selat Malaka yang menghubungkan Dinasti Tang di Cina, Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani umayyah di Asia Barat sejak abad 7.[4]

Menurut sumber-sumber Cina menjelang akhir perempatan ketiga abad 7, seorang pedagang Arab menjadi pemimpin pemukiman Arab muslim di pesisir pantai Sumatera. Islam pun memberikan pengaruh kepada institusi politik yang ada. Hal ini nampak pada Tahun 100 H (718 M) Raja Sriwijaya Jambi yang bernama Srindravarman mengirim surat kepada Khalifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz dari Khilafah Bani Umayah meminta dikirimkan da`i yang bisa menjelaskan Islam kepadanya. Surat itu berbunyi: “Dari Raja di Raja yang adalah keturunan seribu raja, yang isterinya juga cucu seribu raja, yang di dalam kandang binatangnya terdapat seribu gajah, yang di wilayahnya terdapat dua sungai yang mengairi pohon gaharu, bumbu-bumbu wewangian, pala dan kapur barus yang semerbak wanginya hingga menjangkau jarak 12 mil, kepada Raja Arab yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan lain dengan Tuhan. Saya telah mengirimkan kepada anda hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekedar tanda persahabatan. Saya ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada saya dan menjelaskan kepada saya tentang hukum-hukumnya.” Dua tahun kemudian, yakni tahun 720 M, Raja Srindravarman, yang semula Hindu, masuk Islam. Sriwijaya Jambi pun dikenal dengan nama Sribuza Islam. Sayang, pada tahun 730 M Sriwijaya Jambi ditawan oleh Sriwijaya Palembang yang masih menganut Budha.[5]

Islam terus mengokoh menjadi institusi politik yang mengemban Islam. Misalnya, sebuah kesultanan Islam bernama Kesultanan Peureulak didirikan pada 1 Muharram 225H atau 12 November tahun 839M. Contoh lain adalah Kerajaan Ternate. Islam masuk ke kerajaan di kepulauan Maluku ini tahun 1440. Rajanya seorang Muslim bernama Bayang Ullah.

Kesultanan Islam kemudian semikin menyebarkan ajaran-ajarannya ke penduduk dan melalui pembauran, menggantikan Hindu sebagai kepercayaan utama pada akhir abad ke-16 di Jawa dan Sumatra. Hanya Bali yang tetap mempertahankan mayoritas Hindu. Di kepulauan-kepulauan di timur, rohaniawan-rohaniawan Kristen dan Islam diketahui sudah aktif pada abad ke-16 dan 17, dan saat ini ada mayoritas yang besar dari kedua agama di kepulauan-kepulauan tersebut.

Penyebaran Islam dilakukan/didorong melalui hubungan perdagangan di luar Nusantara; hal ini, karena para penyebar dakwah atau mubaligh merupakan utusan dari pemerintahan islam yg datang dari luar Indonesia, maka untuk menghidupi diri dan keluarga mereka, para mubaligh ini bekerja melalui cara berdagang, para mubaligh inipun menyebarkan Islam kepada para pedagang dari penduduk asli, hingga para pedagang ini memeluk Islam dan meyebarkan pula ke penduduk lainnya, karena umumnya pedagang dan ahli kerajaan/kesultanan lah yang pertama mengadopsi agama baru tersebut. Kesultanan/Kerajaan penting termasuk Samudra Pasai, Kesultanan Banten yang menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara Eropa, Kerajaan Mataram di Yogja / Jawa Tengah, dan Kesultanan Ternate dan Kesultanan Tidore di Maluku di timur.

Era kolonial

Kolonisasi Portugis

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah_Nusantara#Zaman_Portugis

Kolonisasi VOC

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era VOC

Mulai tahun 1602 Belanda secara perlahan-lahan menjadi penguasa wilayah yang kini adalah Indonesia, dengan memanfaatkan perpecahan di antara kerajaan-kerajaan kecil yang telah menggantikan Majapahit. Satu-satunya yang tidak terpengaruh adalah Timor Portugis, yang tetap dikuasai Portugal hingga 1975 ketika berintegrasi menjadi provinsi Indonesia bernama Timor Timur. Belanda menguasai Indonesia selama hampir 350 tahun, kecuali untuk suatu masa pendek di mana sebagian kecil dari Indonesia dikuasai Britania setelah Perang Jawa Britania-Belanda dan masa penjajahan Jepang pada masa Perang Dunia II. Sewaktu menjajah Indonesia, Belanda mengembangkan Hindia-Belanda menjadi salah satu kekuasaan kolonial terkaya di dunia. 350 tahun penjajahan Belanda bagi sebagian orang adalah mitos belaka karena wilayah Aceh baru ditaklukkan kemudian setelah Belanda mendekati kebangkrutannya.
Logo VOC

Pada abad ke-17 dan 18 Hindia-Belanda tidak dikuasai secara langsung oleh pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang bernama Perusahaan Hindia Timur Belanda (bahasa Belanda: Verenigde Oostindische Compagnie atau VOC). VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602. Markasnya berada di Batavia, yang kini bernama Jakarta.

Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Hal ini dilakukan melalui penggunaan dan ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan penghasil rempah-rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba berdagang dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika penduduk Kepulauan Banda terus menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan Belanda membunuh atau mendeportasi hampir seluruh populasi dan kemudian mempopulasikan pulau-pulau tersebut dengan pembantu-pembantu atau budak-budak yang bekerja di perkebunan pala.

VOC menjadi terlibat dalam politik internal Jawa pada masa ini, dan bertempur dalam beberapa peperangan yang melibatkan pemimpin Mataram dan Banten.

Kolonisasi pemerintah Belanda

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era Belanda

Setelah VOC jatuh bangkrut pada akhir abad ke-18 dan setelah kekuasaan Britania yang pendek di bawah Thomas Stamford Raffles, pemerintah Belanda mengambil alih kepemilikan VOC pada tahun 1816. Sebuah pemberontakan di Jawa berhasil ditumpas dalam Perang Diponegoro pada tahun 1825-1830. Setelah tahun 1830 sistem tanam paksa yang dikenal sebagai cultuurstelsel dalam bahasa Belanda mulai diterapkan. Dalam sistem ini, para penduduk dipaksa menanam hasil-hasil perkebunan yang menjadi permintaan pasar dunia pada saat itu, seperti teh, kopi dll. Hasil tanaman itu kemudian diekspor ke mancanegara. Sistem ini membawa kekayaan yang besar kepada para pelaksananya - baik yang Belanda maupun yang Indonesia. Sistem tanam paksa ini adalah monopoli pemerintah dan dihapuskan pada masa yang lebih bebas setelah 1870.

Pada 1901 pihak Belanda mengadopsi apa yang mereka sebut Kebijakan Beretika (bahasa Belanda: Ethische Politiek), yang termasuk investasi yang lebih besar dalam pendidikan bagi orang-orang pribumi, dan sedikit perubahan politik. Di bawah gubernur-jendral J.B. van Heutsz pemerintah Hindia-Belanda memperpanjang kekuasaan kolonial secara langsung di sepanjang Hindia-Belanda, dan dengan itu mendirikan fondasi bagi negara Indonesia saat ini.

Gerakan nasionalisme

Pada 1905 gerakan nasionalis yang pertama, Serikat Dagang Islam dibentuk dan kemudian diikuti pada tahun 1908 oleh gerakan nasionalis berikutnya, Budi Utomo. Belanda merespon hal tersebut setelah Perang Dunia I dengan langkah-langkah penindasan. Para pemimpin nasionalis berasal dari kelompok kecil yang terdiri dari profesional muda dan pelajar, yang beberapa di antaranya telah dididik di Belanda. Banyak dari mereka yang dipenjara karena kegiatan politis, termasuk Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno.

Perang Dunia II

Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk Jepang ke Amerika Serikat dan Britania. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.

Pendudukan Jepang

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era Jepang

Pada Juli 1942, Soekarno menerima tawaran Jepang untuk mengadakan kampanye publik dan membentuk pemerintahan yang juga dapat memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno, Mohammad Hatta, dan para Kyai didekorasi oleh Kaisar Jepang pada tahun 1943. Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi, tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut. Bagi yang tinggal di daerah yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan, terlibat perbudakan seks, penahanan sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan perang lainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan target sasaran dalam penguasaan Jepang.

Pada Maret 1945 Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada pertemuan pertamanya di bulan Mei, Soepomo membicarakan integrasi nasional dan melawan individualisme perorangan; sementara itu Muhammad Yamin mengusulkan bahwa negara baru tersebut juga sekaligus mengklaim Sarawak, Sabah, Malaya, Portugis Timur, dan seluruh wilayah Hindia-Belanda sebelum perang.

Pada 9 Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan Radjiman Widjodiningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus.

Era kemerdekaan

Proklamasi kemerdekaan

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Mendengar kabar bahwa Jepang tidak lagi mempunyai kekuatan untuk membuat keputusan seperti itu pada 16 Agustus, Soekarno membacakan "Proklamasi" pada hari berikutnya. Kabar mengenai proklamasi menyebar melalui radio dan selebaran sementara pasukan militer Indonesia pada masa perang, Pasukan Pembela Tanah Air (PETA), para pemuda, dan lainnya langsung berangkat mempertahankan kediaman Soekarno.

Pada 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melantik Soekarno sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden dengan menggunakan konstitusi yang dirancang beberapa hari sebelumnya. Kemudian dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai parlemen sementara hingga pemilu dapat dilaksanakan. Kelompok ini mendeklarasikan pemerintahan baru pada 31 Agustus dan menghendaki Republik Indonesia yang terdiri dari 8 provinsi: Sumatra, Kalimantan (tidak termasuk wilayah Sabah, Sarawak dan Brunei), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku (termasuk Papua) dan Nusa Tenggara.

Perang kemerdekaan

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era 1945-1949

Teks Proklamasi

Dari 1945 hingga 1949, persatuan kelautan Australia yang bersimpati dengan usaha kemerdekaan, melarang segala pelayaran Belanda sepanjang konflik ini agar Belanda tidak mempunyai dukungan logistik maupun suplai yang diperlukan untuk membentuk kembali kekuasaan kolonial.

Usaha Belanda untuk kembali berkuasa dihadapi perlawanan yang kuat. Setelah kembali ke Jawa, pasukan Belanda segera merebut kembali ibukota kolonial Batavia, akibatnya para nasionalis menjadikan Yogyakarta sebagai ibukota mereka. Pada 27 Desember 1949 (lihat artikel tentang 27 Desember 1949), setelah 4 tahun peperangan dan negosiasi, Ratu Juliana dari Belanda memindahkan kedaulatan kepada pemerintah Federal Indonesia. Pada 1950, Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB.

Lihat pula The National Revolution, 1945-50 untuk keterangan lebih lanjut (dalam bahasa Inggris).
Demokrasi parlementer

Tidak lama setelah itu, Indonesia mengadopsi undang-undang baru yang terdiri dari sistem parlemen di mana dewan eksekutifnya dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada parlemen atau MPR. MPR terbagi kepada partai-partai politik sebelum dan sesudah pemilu pertama pada tahun 1955, sehingga koalisi pemerintah yang stabil susah dicapai.

Peran Islam di Indonesia menjadi hal yang rumit. Soekarno lebih memilih negara sekuler yang berdasarkan Pancasila sementara beberapa kelompok Muslim lebih menginginkan negara Islam atau undang-undang yang berisi sebuah bagian yang menyaratkan umat Islam takluk kepada hukum Islam.

Demokrasi Terpimpin

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era Demokrasi Terpimpin

Pemberontakan yang gagal di Sumatera, Sulawesi, Jawa Barat dan pulau-pulau lainnya yang dimulai sejak 1958, ditambah kegagalan MPR untuk mengembangkan konstitusi baru, melemahkan sistem parlemen Indonesia. Akibatnya pada 1959 ketika Presiden Soekarno secara unilateral membangkitkan kembali konstitusi 1945 yang bersifat sementara, yang memberikan kekuatan presidensil yang besar, dia tidak menemui banyak hambatan.

Dari 1959 hingga 1965, Presiden Soekarno berkuasa dalam rezim yang otoriter di bawah label "Demokrasi Terpimpin". Dia juga menggeser kebijakan luar negeri Indonesia menuju non-blok, kebijakan yang didukung para pemimpin penting negara-negara bekas jajahan yang menolak aliansi resmi dengan Blok Barat maupun Blok Uni Soviet. Para pemimpin tersebut berkumpul di Bandung, Jawa Barat pada tahun 1955 dalam KTT Asia-Afrika untuk mendirikan fondasi yang kelak menjadi Gerakan Non-Blok.

Pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, Soekarno bergerak lebih dekat kepada negara-negara komunis Asia dan kepada Partai Komunis Indonesia (PKI) di dalam negeri. Meski PKI merupakan partai komunis terbesar di dunia di luar Uni Soviet dan China, dukungan massanya tak pernah menunjukkan penurutan ideologis kepada partai komunis seperti di negara-negara lainnya.

Konfrontasi Indonesia-Malaysia

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Konfrontasi Indonesia-Malaysia

Soekarno menentang pembentukan Federasi Malaysia dan menyebut bahwa hal tersebut adalah sebuah "rencana neo-kolonial" untuk mempermudah rencana komersial Inggris di wilayah tersebut. Selain itu dengan pembentukan Federasi Malaysia, hal ini dianggap akan memperluas pengaruh imperialisme negara-negara Barat di kawasan Asia dan memberikan celah kepada negara Inggris dan Australia untuk mempengaruhi perpolitikan regional Asia. Menanggapi keputusan PBB untuk mengakui kedaulatan Malaysia dan menjadikan Malaysia anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, presiden Soekarno mengumumkan pengunduran diri negara Indonesia dari keanggotaan PBB pada tanggal 20 Januari 1965 dan mendirikan Konferensi Kekuatan Baru (CONEFO) sebagai tandingan PBB dan GANEFO sebagai tandingan Olimpiade. Pada tahun itu juga konfrontasi ini kemudian mengakibatkan pertempuran antara pasukan Indonesia dan Malaysia (yang dibantu oleh Inggris).

Nasib Irian Barat

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Konflik Papua Barat

Pada saat kemerdekaan, pemerintah Belanda mempertahankan kekuasaan terhadap belahan barat pulau Nugini (Papua), dan mengizinkan langkah-langkah menuju pemerintahan-sendiri dan pendeklarasian kemerdekaan pada 1 Desember 1961.

Negosiasi dengan Belanda mengenai penggabungan wilayah tersebut dengan Indonesia gagal, dan pasukan penerjun payung Indonesia mendarat di Irian pada 18 Desember sebelum kemudian terjadi pertempuran antara pasukan Indonesia dan Belanda pada 1961 dan 1962. Pada 1962 Amerika Serikat menekan Belanda agar setuju melakukan perbincangan rahasia dengan Indonesia yang menghasilkan Perjanjian New York pada Agustus 1962, dan Indonesia mengambil alih kekuasaan terhadap Irian Jaya pada 1 Mei 1963.

Gerakan 30 September

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Gerakan 30 September

Hingga 1965, PKI telah menguasai banyak dari organisasi massa yang dibentuk Soekarno untuk memperkuat dukungan untuk rezimnya dan, dengan persetujuan dari Soekarno, memulai kampanye untuk membentuk "Angkatan Kelima" dengan mempersenjatai pendukungnya. Para petinggi militer menentang hal ini.

Pada 30 September 1965, enam jendral senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta yang disalahkan kepada para pengawal istana yang loyal kepada PKI. Panglima Komando Strategi Angkatan Darat saat itu, Mayjen Soeharto, menumpas kudeta tersebut dan berbalik melawan PKI. Soeharto lalu menggunakan situasi ini untuk mengambil alih kekuasaan. Lebih dari puluhan ribu orang-orang yang dituduh komunis kemudian dibunuh. Jumlah korban jiwa pada 1966 mencapai setidaknya 500.000; yang paling parah terjadi di Jawa dan Bali.

Era Orde Baru

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era Orde Baru

Setelah Soeharto menjadi Presiden, salah satu pertama yang dilakukannya adalah mendaftarkan Indonesia menjadi anggota PBB lagi. Indonesia pada tanggal 19 September 1966 mengumumkan bahwa Indonesia "bermaksud untuk melanjutkan kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan PBB", dan menjadi anggota PBB kembali pada tanggal 28 September 1966, tepat 16 tahun setelah Indonesia diterima pertama kalinya.

Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.

Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalam dunia politik Indonesia dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya. Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur administratif yang didominasi militer namun dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan Barat. Selama masa pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yang kelaparan dikurangi dengan besar pada tahun 1970-an dan 1980-an. Dia juga memperkaya dirinya, keluarganya, dan rekan-rekat dekat melalui korupsi yang merajalela.

Irian Jaya

Setelah menolak supervisi dari PBB, pemerintah Indonesia melaksanakan "Act of Free Choice" (Aksi Pilihan Bebas) di Irian Jaya pada 1969 di mana 1.025 wakil kepala-kepala daerah Irian dipilih dan kemudian diberikan latihan dalam bahasa Indonesia. Mereka secara konsensus akhirnya memilih bergabung dengan Indonesia. Sebuah resolusi Sidang Umum PBB kemudian memastikan perpindahan kekuasaan kepada Indonesia. Penolakan terhadap pemerintahan Indonesia menimbulkan aktivitas-aktivitas gerilya berskala kecil pada tahun-tahun berikutnya setelah perpindahan kekuasaan tersebut. Dalam atmosfer yang lebih terbuka setelah 1998, pernyataan-pernyataan yang lebih eksplisit yang menginginkan kemerdekaan dari Indonesia telah muncul.

Timor Timur

Dari 1596 hingga 1975, Timor Timur adalah sebuah jajahan Portugis di pulau Timor yang dikenal sebagai Timor Portugis dan dipisahkan dari pesisir utara Australia oleh Laut Timor. Akibat kejadian politis di Portugal, pejabat Portugal secara mendadak mundur dari Timor Timur pada 1975. Dalam pemilu lokal pada tahun 1975, Fretilin, sebuah partai yang dipimpin sebagian oleh orang-orang yang membawa paham Marxisme, dan UDT, menjadi partai-partai terbesar, setelah sebelumnya membentuk aliansi untuk mengkampanyekan kemerdekaan dari Portugal.

Pada 7 Desember 1975, pasukan Indonesia masuk ke Timor Timur. Indonesia, yang mempunyai dukungan material dan diplomatik, dibantu peralatan persenjataan yang disediakan Amerika Serikat dan Australia, berharap dengan memiliki Timor Timur mereka akan memperoleh tambahan cadangan minyak dan gas alam, serta lokasi yang strategis.

Pada masa-masa awal, pihak militer Indonesia (ABRI) membunuh hampir 200.000 warga Timor Timur — melalui pembunuhan, pemaksaan kelaparan dan lain-lain. Banyak pelanggaran HAM yang terjadi saat Timor Timur berada dalam wilayah Indonesia.

Pada 30 Agustus 1999, rakyat Timor Timur memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia dalam sebuah pemungutan suara yang diadakan PBB. Sekitar 99% penduduk yang berhak memilih turut serta; 3/4-nya memilih untuk merdeka. Segera setelah hasilnya diumumkan, dikabarkan bahwa pihak militer Indonesia melanjutkan pengrusakan di Timor Timur, seperti merusak infrastruktur di daerah tersebut.

Pada Oktober 1999, MPR membatalkan dekrit 1976 yang mengintegrasikan Timor Timur ke wilayah Indonesia, dan Otorita Transisi PBB (UNTAET) mengambil alih tanggung jawab untuk memerintah Timor Timur sehingga kemerdekaan penuh dicapai pada Mei 2002 sebagai negara Timor Leste.

Krisis ekonomi
Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya didampingi B.J. Habibie.

Pada pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia (untuk lebih jelas lihat: Krisis finansial Asia), disertai kemarau terburuk dalam 50 tahun terakhir dan harga minyak, gas dan komoditas ekspor lainnya yang semakin jatuh. Rupiah jatuh, inflasi meningkat tajam, dan perpindahan modal dipercepat. Para demonstran, yang awalnya dipimpin para mahasiswa, meminta pengunduran diri Soeharto. Di tengah gejolak kemarahan massa yang meluas, serta ribuan mahasiswa yang menduduki gedung DPR/MPR, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, tiga bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh. Soeharto kemudian memilih sang Wakil Presiden, B. J. Habibie, untuk menjadi presiden ketiga Indonesia.

Era reformasi

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era Reformasi

Pemerintahan Habibie

Presiden Habibie segera membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.

Pemerintahan Wahid

Pemilu untuk MPR, DPR, dan DPRD diadakan pada 7 Juni 1999. PDI Perjuangan pimpinan putri Soekarno, Megawati Sukarnoputri keluar menjadi pemenang pada pemilu parlemen dengan mendapatkan 34% dari seluruh suara; Golkar (partai Soeharto - sebelumnya selalu menjadi pemenang pemilu-pemilu sebelumnya) memperoleh 22%; Partai Persatuan Pembangunan pimpinan Hamzah Haz 12%; Partai Kebangkitan Bangsa pimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) 10%. Pada Oktober 1999, MPR melantik Abdurrahman Wahid sebagai presiden dan Megawati sebagai wakil presiden untuk masa bakti 5 tahun. Wahid membentuk kabinet pertamanya, Kabinet Persatuan Nasional pada awal November 1999 dan melakukan reshuffle kabinetnya pada Agustus 2000.

Pemerintahan Presiden Wahid meneruskan proses demokratisasi dan perkembangan ekonomi di bawah situasi yang menantang. Di samping ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut, pemerintahannya juga menghadapi konflik antar etnis dan antar agama, terutama di Aceh, Maluku, dan Papua. Di Timor Barat, masalah yang ditimbulkan rakyat Timor Timur yang tidak mempunyai tempat tinggal dan kekacauan yang dilakukan para militan Timor Timur pro-Indonesia mengakibatkan masalah-masalah kemanusiaan dan sosial yang besar. MPR yang semakin memberikan tekanan menantang kebijakan-kebijakan Presiden Wahid, menyebabkan perdebatan politik yang meluap-luap.

Pemerintahan Megawati

Pada Sidang Umum MPR pertama pada Agustus 2000, Presiden Wahid memberikan laporan pertanggung jawabannya. Pada 29 Januari 2001, ribuan demonstran menyerbu MPR dan meminta Presiden agar mengundurkan diri dengan alasan keterlibatannya dalam skandal korupsi. Di bawah tekanan dari MPR untuk memperbaiki manajemen dan koordinasi di dalam pemerintahannya, dia mengedarkan keputusan presiden yang memberikan kekuasaan negara sehari-hari kepada wakil presiden Megawati. Megawati mengambil alih jabatan presiden tak lama kemudian.

Pemerintahan Yudhoyono

Pada 2004, pemilu satu hari terbesar di dunia diadakan dan Susilo Bambang Yudhoyono tampil sebagai presiden baru Indonesia. Pemerintah baru ini pada awal masa kerjanya telah menerima berbagai cobaan dan tantangan besar, seperti gempa bumi besar di Aceh dan Nias pada Desember 2004 yang meluluh lantakkan sebagian dari Aceh serta gempa bumi lain pada awal 2005 yang mengguncang Sumatra.

Pada 17 Juli 2005, sebuah kesepakatan bersejarah berhasil dicapai antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka yang bertujuan mengakhiri konflik berkepanjangan selama 30 tahun di wilayah Aceh.

Catatan kaki

1. ^ Masih diperdebatkan, apakah termasuk H. erectus atau H. sapiens
2. ^ Swisher et al. 1996 (cit. Capelli et al. 2001. Am. J. Hum. Genet. 68:432-443) menyebutkan hingga 25.000 tahun yang lalu.
3. ^ Roberts 1990.
4. ^ Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia, 2005, Rajawali Press, hal. 8-9; Ahmad Mansur Suryanegara, Menemukan Sejarah, 1998, cet. IV, Mizan, hal. 92-93; A. Hasymi, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia: Kumpulan prasaran pada seminar di Aceh, 1993, cet. 3, al-Ma'arif, hal. 7; Hadi Arifin, Malikussaleh: Mutiara dari Pasai, 2005, PT. Madani Press, hal. Xvi; Ensiklopedia Tematis Dunia Islam Asia Tenggara, Kedatangan dan Penyebaran Islam oleh Dr. Uka Tjandrasasmita, 2002, Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, hal 9-27. Dalam beberapa literatur lain disebutkan bahwa Islam masuk ke Indonesia abad ke 9. Ada juga yang menyebutkan abad ke 13. Namun, sebenarnya Islam masuk ke Indonesia abad 7M, lalu berkembang menjadi institusi politik sejak abad 9M, dan pada abad 13M kekuatan politik Islam menjadi amat kuat.
5. ^ Musyrifah Sunanto, op cit. hal 6.


Lihat pula

* Sejarah nama Indonesia
* Sejarah Lembaga Kepresidenan Indonesia

Sumber dan bacaan lebih lanjut

* (en) Ideals without Heat: Indonesia Raya and the Struggle for Independence in Malaya, 1920-1948
* (en) Ricklefs, M.C. 2001. A history of modern Indonesia since c.1200. Stanford: Stanford University Press. ISBN 0-8047-4480-7
* (en) Taylor, Jean Gelman. 2003. Indonesia: Peoples and histories. New Haven: Yale University Press. ISBN 0-300-09709-3
* (en) Schwarz, Adam. 1994. A Nation in Waiting: Indonesia's Search for Stability. 2nd Edition. St Leonards, NSW : Allen & Unwin.
* (en) Sebagian isi artikel ini berasal dari Library of Congress.
* (id) Sunanto Musyrifah. Sejarah Peradaban Islam indonesia, 2005, Rajawali Press, hal. 8-9.
* (id) Mansur Suryanegara, Menemukan Sejarah, 1998, cet. IV, Mizan, hal 92-93
* (id) Hadi Arifin, Malikussaleh: Mutiara dari Pasai, 2005, PT. Madani Press, hal. Xvi

Pranala luar

* (en) Sejarah Indonesia; alur waktu dalam sejarah indonesia

Daftar Blog


 

Indonesia Hijau Copyright © 2009 Community is Designed by Bie

world.gif Pictures, Images and Photos